MEDAN-PSMS kembali dihadapkan pada kenyataan bakal mundurnya laga perdana kompetisi Divisi Utama PT Liga Prima Indonesia Sportindo pada Selasa (16/ 4) mendatang menghadapi PSP Padang. Sampai saat ini kepastian yang disebut sebelumnya masih mengawang. Bahkan mengarah ke batal.
Sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari LPIS perihal laga pasti digelar. CEO PSMS LPIS, Wimvi Tri Hadi sebelumnya menyebutlaga bataldigelar. “Tidakjadi main. Batal. Sampaisekarangtidakada kepastian kesiapan PSP Padang,” kata Wimvi dihubungi via BBM.
Padahal sebelumnya Manajer Coach, Edy Syahputra mengatakan kepastian itu didapat setelah adanya kabar dari Direkrut DU LPIS. Memang PSP Padang sempat diragukan bakal tampil dan diberikan status tentatif oleh LPIS.
“Kami sudah dapat kabar dari direktur DU LPIS, bahwa tidak ada masalah.
Kick off tetap dan lawan perdana PSMS adalah PSP tanggal 16,” ungkapnya saat berbincang sebelumnya.
Kemunduran PS Siak mem buat jadwal PSMS yang semula 14 April menjadi mundur dua hari. Karena itu PSP Padang dikhawatirkan bakal bernasib serupa. Ternyata kekhawatiran itu menjadi kenyataan.
Kemungkinan PSMS akan menjalani partai perdananya pada 24 April menghadapi PSSB Bireuen dan 28 April menghadapi PSBL Langsa.
Dua laga itu dijalani di kandang lawan.
PSMS baru akan menjalani laga kandang kembali pada 2 Mei.
Edy sebelumnya mengeluhkan program yang bakal berubah jika laga kontra PSSB Bireuen menjadi lawan perdana. Pasalnya selama ini ia memoles agresifitaslagakandangtimnya.
“Pasti beda programlah. Apalagi ini kan laga tandang,” jelasnya.
Kenyataan ini semakin menunjukkan ketidakseriusan LPIS menggelar liga. Jadwal yang kerap berubahubah dan para peserta yang tak punya dana untuk berkompetisi. Tak ada subsidi ke peserta.
Di sisi lain Demi target mengawali kompetisi dengan manis, dari sisi teknik, tim pelatih terus menggosok semua lini. Fokusdalambeberapasesi terakhir adalah kolektivitas bertahan para pemain di lini pertahanan.
“Selebihnya ada grafik meningkat dari anak-anak tim inti dan skuat pelapis.
Dengan ini, maka pemain yang akan diturunkan di pertandingan nanti adalah yang paling siap. Karena gap antara tim inti dan pelapis tidak terlalu jauh lagi,” jelasnya.
Namun yang menjadi kendala adalah belum juga digelarnya TC. Dampaknya tim pelatih belum bisa menggelarlatihanintensifduakalisehari.
Selama ini latihan hanya sore hari.
“Selama belum ada keputusan soal TC, saya tidak bisa menggelar latihan dua kali sehari. Mudah-mudahan dalam ada kejelasan,” bebernya. Padahal dengan TC, asupan gizi pemain akan lebih seragam. Untuk menyeimbangkan kalori yang sudah dikeluarkan dalam latihan. Kendala lain yang paling krusialjugasoalgajiperdanayanghingga kemarin belum juga lunas. (don)