Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Sadney Urikhob beraksi saat PSMS berujicoba dengan tim Porwil Sumut di Satdion TD Pardede, Jumat (12/1). Striker Namibia itu mencetak satu gol.
Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos Striker asing PSMS, Sadney Urikhobakan diuji ketajamannya pada laga pembuka Piala Presiden kala bersia PSM Makasar, malam ini.
SUMUTPOS.CO – Ujian perdana PSMS Medan di Piala Presiden 2018 datang dari PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Selasa (16/1) malam ini (kick off pukul 19.30 WIB). Sudah lama kedua tim era Perserikatan ini tidak berduel.
Terakhir kali PSMS berduel dengan PSM Makassar pada 2012 di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) di masa dualisme. Ketika itu kedua tim berbagi angka tanpa gol di Stadion Teladan dan PSMS tumbang 1-2 di Makassar.
“Kalau dikatakan melawan PSM Makassar adalah laga El Clasico, melihat keduanya tim bersejarah, saya rasa bisa saja seperti itu. Walau pemain kami belum lengkap dan kalah pengalaman, saya yakin pemain pasti akan berjuang maksimal di atas lapangan demi harga diri PSMS. Artinya, kami tidak akan menyerah begitu saja.” ucap pelatih PSMS, Djajang Nurdjaman, Senin (15/1).
Djanur mengakui jika di antara kontestan lain grup A, PSMS paling tidak diunggulkan. Selain dari segi persiapan, PSMS juga berstatus tim promosi yang baru menjejak kasta teratas. Berbanding dengan PSM Makassar yang musim lalu masuk jajaran tim papan atas bahkan berpeluang juara. “Melawan PSM besok kami tidak diunggulkan. Tapi, dengan kekuatan yang ada, kami akan memberikan perlawanan berimbang. Mudah – mudahan bisa memberikan hasil yang baik,” ucap Djanur.
Laga nanti akan menjadi pembuktian awal bagi Legimin Cs bahwa PSMS masih diperhitungkan. Menurut Djanur, mereka menghadapi lawan yang cukup solid karena tidak banyak mengubah skuad. “PSM tim yang impresif pada tahun lalu. Meski tidak banyak melakukan perubahan skuad, namun ada pemain berkualitas yang didatangkan. Sementara kami pendatang baru di liga 1, dengan kualitas pemain – pemain muda dan pemain asing baru dua orang. Kita masih terus masih mendatangkan pemain asing, tapi untuk pemain lokal sepertinya sudah tidak lagi,” ucap Djanur.
Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos Striker asing PSMS, Sadney Urikhobakan diuji ketajamannya pada laga pembuka Piala Presiden kala bersia PSM Makasar, malam ini.
SUMUTPOS.CO – Ujian perdana PSMS Medan di Piala Presiden 2018 datang dari PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Selasa (16/1) malam ini (kick off pukul 19.30 WIB). Sudah lama kedua tim era Perserikatan ini tidak berduel.
Terakhir kali PSMS berduel dengan PSM Makassar pada 2012 di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) di masa dualisme. Ketika itu kedua tim berbagi angka tanpa gol di Stadion Teladan dan PSMS tumbang 1-2 di Makassar.
“Kalau dikatakan melawan PSM Makassar adalah laga El Clasico, melihat keduanya tim bersejarah, saya rasa bisa saja seperti itu. Walau pemain kami belum lengkap dan kalah pengalaman, saya yakin pemain pasti akan berjuang maksimal di atas lapangan demi harga diri PSMS. Artinya, kami tidak akan menyerah begitu saja.” ucap pelatih PSMS, Djajang Nurdjaman, Senin (15/1).
Djanur mengakui jika di antara kontestan lain grup A, PSMS paling tidak diunggulkan. Selain dari segi persiapan, PSMS juga berstatus tim promosi yang baru menjejak kasta teratas. Berbanding dengan PSM Makassar yang musim lalu masuk jajaran tim papan atas bahkan berpeluang juara. “Melawan PSM besok kami tidak diunggulkan. Tapi, dengan kekuatan yang ada, kami akan memberikan perlawanan berimbang. Mudah – mudahan bisa memberikan hasil yang baik,” ucap Djanur.
Laga nanti akan menjadi pembuktian awal bagi Legimin Cs bahwa PSMS masih diperhitungkan. Menurut Djanur, mereka menghadapi lawan yang cukup solid karena tidak banyak mengubah skuad. “PSM tim yang impresif pada tahun lalu. Meski tidak banyak melakukan perubahan skuad, namun ada pemain berkualitas yang didatangkan. Sementara kami pendatang baru di liga 1, dengan kualitas pemain – pemain muda dan pemain asing baru dua orang. Kita masih terus masih mendatangkan pemain asing, tapi untuk pemain lokal sepertinya sudah tidak lagi,” ucap Djanur.
