MEDAN- Kelangkaan solar di beberapa daerah di Sumatera Utara membuat Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menyatakan akan segera melakukan pembatasan penggunaan solar subsidi ini. “Ya, kita akan duduk bersama dengan Pertamina, pengusaha perkebunan, dan Organda. Kenapa solar terus mengalami kelangkaan, padahal salah satu kebijakan pemerintah adalah pengurangan penggunaan BBM subsidi,” ujar Gatot.
Dikatakan Gatot, saat ini pemakaian solar subsidi di Sumut telah membengkak melebihi kuota yang telah disiapkan sebesar 4 persen. Untung saja, Pertamina langsung menambah solar sebesar 10 persen sehingga, kelangkaan tersebut belum berdampak pada perbedaan sosial. “Walaupun begitu, kelangkaan dan penambahan ini tidak bisa terus dilakukan, karena akibatnya yang akan merasa adalah masyarakat,” ungkapnya.
Gatot menyadari, salah satu masalah yang menyebabkan tidak berjalannya kebijakan pembatasan solar ini di Sumut, karena striker yang saat ini menandakan kendaraan yang tidak boleh menggunakan BBM subsidi belum masuk ke Sumut. Akibatnya, semua kendaraan bisa membeli dan memakai solar subsidi. “Untuk masalah itu, inilah yang sedang kita cari dimana kendalanya terkait keluarnya striker tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Perkebunan Sumatera Utara, Binsar Situmorang mengatakan, dirinya juga mendapat kabar tentang striker tersebut. “Saya belum mengetahui perkembangan terkait striker karena saya baru pulang berobat. Nanti, kalau ada perkembangan, saya kabarin ya,” ujarnya.
Seperti diketahui, penunjang kebijakan pemerintah untuk membatasi pemakaian BBM subsidi ini adalah dengan membuat kebijakan, dimana kendaraan perusahaan perkebunan, kendaraan dinas, BUMN dan BUMD tidak boleh menggunakan BBM subsidi. Selain itu, juga dikeluarkan striker yang akan ditempelkan bagi kendaraan pribadi yang tidak boleh menggunakan BBM subsidi. (ram)