30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Jelang Ramadan, Bulog Impor 200 Ton Daging Beku

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
HARGA DAGING_Seorang pedagang sedang memotong daging sapi di Pasar Sukaramai Jalan A.R Hakim Medan.  Bulog Sumut mengimpor daging dari India untuk stok Lebaran.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kebutuhan daging diperkirakan meningkat menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran. Karenanya, untuk menjaga pasokan daging, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre 1 Sumut akan mengimpor daging kerbau beku sebanyak 200 ton asal India.

“Mulai Bulan April ini. Daging kita siapkan untuk kebutuhan Sumut, bahkan untuk Sumatera Bagian Utara minimal 200 ton,” ungkap Kepala Perum Bulog Divre 1 Sumut, Benhur Ngkaimi kepada wartawan saat meninjau Pasar Sei Kambing Medan, Rabu (28/3) pagi.

Benhur mengungkapkan, bila pasokan 200 ton tersebut tidak mencukupi untuk konsumsi masyarakat Sumut, pemerintah melalui Bulog akan kembali melakukan impor. “Saat ini Bulog yang diberikan kewenangan impor daging kerbau beku dari India. Jika kurang akan kita tambah lagi. Saat ini kebutuhan Sumut sampai Lebaran sekitar 100 ton,” ungkap Benhur.

Dia juga menjelaskan, selain untuk menjaga stok hingga Lebaran, impor daging ini juga untuk menekan harga hingga Rp80 ribu perkilogram. Karena, di bulan puasa dan Lebaran dipastikan harga daging akan naik. “Daging impor tersebut merupakan salah satu program Pemerintah dalam rangka harga daging ideal dengan posisi harga Rp80 ribu per kilogramnya. Dimana, dengan harga tersebut masyarakat menengah ke bawah bisa menikmatinya,” ungkapnya.

Dijelaskannya pula, sejak ada izin daging impor di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bulog Sumut juga bisa mengimpor daging tersebut. “Sebelum adanya impor daging tersebut, harga daging lokal mencapai Rp120 ribu hingga Rp160 ribu per kilogram. Jadi, harapan Pemerintah dengan program harga daging ideal Rp80 ribu tersebut bisa membuat harga daging lokal dijual di bawah Rp100 ribu per kilogramnya,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, untuk pihak swasta atau perusahaan untuk melakukan hal yang sama dengan mengimpor daging. Terlebih harus mendapatkan izin dari pihak Bulog setempat. “Kalau distributor harus di bawah kendali Bulog agar bisa di monitor. Sementara, kalau konsumen yang ingin membeli daging beku tersebut juga bisa langsung ke Bulog,” tandasnya.(gus/adz)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
HARGA DAGING_Seorang pedagang sedang memotong daging sapi di Pasar Sukaramai Jalan A.R Hakim Medan.  Bulog Sumut mengimpor daging dari India untuk stok Lebaran.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kebutuhan daging diperkirakan meningkat menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran. Karenanya, untuk menjaga pasokan daging, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre 1 Sumut akan mengimpor daging kerbau beku sebanyak 200 ton asal India.

“Mulai Bulan April ini. Daging kita siapkan untuk kebutuhan Sumut, bahkan untuk Sumatera Bagian Utara minimal 200 ton,” ungkap Kepala Perum Bulog Divre 1 Sumut, Benhur Ngkaimi kepada wartawan saat meninjau Pasar Sei Kambing Medan, Rabu (28/3) pagi.

Benhur mengungkapkan, bila pasokan 200 ton tersebut tidak mencukupi untuk konsumsi masyarakat Sumut, pemerintah melalui Bulog akan kembali melakukan impor. “Saat ini Bulog yang diberikan kewenangan impor daging kerbau beku dari India. Jika kurang akan kita tambah lagi. Saat ini kebutuhan Sumut sampai Lebaran sekitar 100 ton,” ungkap Benhur.

Dia juga menjelaskan, selain untuk menjaga stok hingga Lebaran, impor daging ini juga untuk menekan harga hingga Rp80 ribu perkilogram. Karena, di bulan puasa dan Lebaran dipastikan harga daging akan naik. “Daging impor tersebut merupakan salah satu program Pemerintah dalam rangka harga daging ideal dengan posisi harga Rp80 ribu per kilogramnya. Dimana, dengan harga tersebut masyarakat menengah ke bawah bisa menikmatinya,” ungkapnya.

Dijelaskannya pula, sejak ada izin daging impor di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bulog Sumut juga bisa mengimpor daging tersebut. “Sebelum adanya impor daging tersebut, harga daging lokal mencapai Rp120 ribu hingga Rp160 ribu per kilogram. Jadi, harapan Pemerintah dengan program harga daging ideal Rp80 ribu tersebut bisa membuat harga daging lokal dijual di bawah Rp100 ribu per kilogramnya,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, untuk pihak swasta atau perusahaan untuk melakukan hal yang sama dengan mengimpor daging. Terlebih harus mendapatkan izin dari pihak Bulog setempat. “Kalau distributor harus di bawah kendali Bulog agar bisa di monitor. Sementara, kalau konsumen yang ingin membeli daging beku tersebut juga bisa langsung ke Bulog,” tandasnya.(gus/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/