26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Mengapa Wanita Lebih Mudah Cemas daripada Pria?

Wanita adalah individu yang berjalan menurut hati dan perasaannya. Namun kepekaan itu akhirnya membuat wanita justru seringkali mengalami kecemasan yang berujung kepada psikis kurang baik dalam hal kepercayaan.
Dokter Jiwa Dr. Elmeida Effendy, MKed (KJ), SpKJ mengatakan, banyak penyebab wanita mudah cemas ataupun stress. “Apalagi wanita termasuk dengan tingkat kecemasan yang tinggi daripada pria. Bahkan tingkat depresinya juga lebih tinggi. Kenapa? Biasanya faktor-faktor hormonal. Wanita punya hormon tidak stabil daripada pria. Sehingga wanita mempunyai sifat lebih emosional dibandingkan pria,” ujar dokter ramah ini saat dijumpai di tempat kerjanya di RSJ Mahoni Jalan Mahoni No.18 Medan.

Dokter yang biasa disapa dokter Mici ini menambahkan, bahwa ada periode-periode tertentu tingkat kecemasan itu meningkat. Yakni  pada saat mau menstruasi. Lalu pada saat mau melahirkan, saat habis melahirkan dan saat menopause. “Itu semua karena fluktuasi hormonal tadi,”ucapnya.

Maka, untuk mengatasinya seperti syndrome haid konsumsilah makanan yang sehat, banyak sayur dan buah-buahan, protein cukup, konsumsi juga kacang-kacangan dan perbanyak juga minum air putih. “Bisa mengurangi makanan dengan zat-zat penyedap rasa. Juga usahakan olah raga ringan secara teratur seperti jalan pagi, jogging atau yoga. Namun, untuk mengatasi kecemasan saat hamil latihan pernafasan, usahakan relaksasi dengan mendengarkan musik . Untuk mengatasi kecemasan menopause yakni bisa berolah raga, konsumsi makanan bergizi, selalu punya fikiran positif dan jangan takut menjadi tua.

Sedangkan kenapa wanita cenderung stress? Itu dikarenakan masalah rumah tangga, masalah karir, masalah anak-anak dan semua bisa merasakan stress begitu juga pria. Namun untuk pria sendiri angkanya lebih rendah dari wanita untuk tingkat stress. “Karena pria itu terbiasa menghadapi masalahnya sendiri. Meskipun bisa bertindak negatif seperti lari ke rokok dan minum-minuman keras. Sedangkan wanita cenderung mencari teman untuk curhat (curahan hati),” tukasnya.

Jadi, bagaimana wanita menghadapi masalahnya? Hadapi dengan positif saja.  Ingat masalah itu tidak ada yang tidak dapat diselesaikan. “Jadi bagaimana kita menyikapi masalah itu saja. Jadikan suatu hal positif untuk kita. Jadi kita tetap berusaha dengan proses yang kita jalani bukan menilai proses akhirnya,”sambungnya. (mag-12)

Wanita adalah individu yang berjalan menurut hati dan perasaannya. Namun kepekaan itu akhirnya membuat wanita justru seringkali mengalami kecemasan yang berujung kepada psikis kurang baik dalam hal kepercayaan.
Dokter Jiwa Dr. Elmeida Effendy, MKed (KJ), SpKJ mengatakan, banyak penyebab wanita mudah cemas ataupun stress. “Apalagi wanita termasuk dengan tingkat kecemasan yang tinggi daripada pria. Bahkan tingkat depresinya juga lebih tinggi. Kenapa? Biasanya faktor-faktor hormonal. Wanita punya hormon tidak stabil daripada pria. Sehingga wanita mempunyai sifat lebih emosional dibandingkan pria,” ujar dokter ramah ini saat dijumpai di tempat kerjanya di RSJ Mahoni Jalan Mahoni No.18 Medan.

Dokter yang biasa disapa dokter Mici ini menambahkan, bahwa ada periode-periode tertentu tingkat kecemasan itu meningkat. Yakni  pada saat mau menstruasi. Lalu pada saat mau melahirkan, saat habis melahirkan dan saat menopause. “Itu semua karena fluktuasi hormonal tadi,”ucapnya.

Maka, untuk mengatasinya seperti syndrome haid konsumsilah makanan yang sehat, banyak sayur dan buah-buahan, protein cukup, konsumsi juga kacang-kacangan dan perbanyak juga minum air putih. “Bisa mengurangi makanan dengan zat-zat penyedap rasa. Juga usahakan olah raga ringan secara teratur seperti jalan pagi, jogging atau yoga. Namun, untuk mengatasi kecemasan saat hamil latihan pernafasan, usahakan relaksasi dengan mendengarkan musik . Untuk mengatasi kecemasan menopause yakni bisa berolah raga, konsumsi makanan bergizi, selalu punya fikiran positif dan jangan takut menjadi tua.

Sedangkan kenapa wanita cenderung stress? Itu dikarenakan masalah rumah tangga, masalah karir, masalah anak-anak dan semua bisa merasakan stress begitu juga pria. Namun untuk pria sendiri angkanya lebih rendah dari wanita untuk tingkat stress. “Karena pria itu terbiasa menghadapi masalahnya sendiri. Meskipun bisa bertindak negatif seperti lari ke rokok dan minum-minuman keras. Sedangkan wanita cenderung mencari teman untuk curhat (curahan hati),” tukasnya.

Jadi, bagaimana wanita menghadapi masalahnya? Hadapi dengan positif saja.  Ingat masalah itu tidak ada yang tidak dapat diselesaikan. “Jadi bagaimana kita menyikapi masalah itu saja. Jadikan suatu hal positif untuk kita. Jadi kita tetap berusaha dengan proses yang kita jalani bukan menilai proses akhirnya,”sambungnya. (mag-12)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/