26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Sahin Beruntung Kembali ke Dortmund

MADRID-Walaupun tidak menjadi starter reguler, Nuri Sahin mendapatkan berkah tersendiri dengan keputusannya kembali ke Borussia Dortmund, ketimbang bertahan di Real Madrid dan Liverpool.

Ukurannya adalah, ia kini menjejak ke final Liga Champions, setelah Dortmund mengalahkan Madrid dengan skor agregat 4-3 di babak semifinal. Inilah pencapaian terbaik Sahin sejauh ini sepanjang kariernya di kompetisi kasta tertinggi Eropa itu.

Musim lalu, saat masih bermain di Madrid, ia “hanya” sampai babak semifinal, di mana ia dilibatkan dalam empat pertandingan, semuanya sebagai starter.
Sahin, pemain terbaik Bundesliga musim 2010/2011, saat ini masih tercatat sebagai pemain Madrid, yang mengontraknya enam tahun pada musim panas 2011.

Faktanya, pemain internasional Turki itu tak bersinar di Madrid. Gara-gara cedera di paruh pertama musim pertama, kemampuan terbaiknya tidak keluar, dan Madrid pun menaruhnya di bangku cadangan.
Hal terbaik buatnya adalah menjadi bagian Los Blancos saat menjuarai La Liga di musim itu.

Di musim panas lalu ia meminta Jose Mourinho memberinya kesempatan untuk mengembalikan performa tapi tidak di Santiago Bernabeu. Walaupun sempat ditahan, tapi Sahin diizinkan Mourinho untuk dipinjamkan ke Liverpool.

Sialnya, ia pun gagal. Di paruh pertama musim ini, setelah berbaju The Reds, ia hanya dimainkan 12 kali. Ia tak puas, lalu bersepakat supaya kontrak peminjamannya selama satu musim diakhiri saat itu juga. Madrid lalu memberinya kesempatan lagi untuk pindah sementara ke Dortmund.
Ketika meninggalkan Liverpool, sebuah pernyataan Sahin menjadi headline. “Syukurlah aku bisa meninggalkan Brendan Rodgers,” cetusnya kala itu.

“Aku tidak gagal di Liverpool. Brendan memintaku bermain sebagai nomor 10. Tapi aku tidak dimainkan di belakang penyerang. Aku tanya kenapa, karena itu bukan posisi alamiahku, dia tidak menjawab. Tapi aku tidak menyesal. Bermain di Anfield adalah sebuah pengalaman yang hebat. Dan mungkin, kalau aku tidak pindah ke sana, aku pun tak bisa kembali ke Dortmund. Untuk itu, aku bahagia. Thank God I have left Brendan Rodgers,” demikian kalimat lengkapnya.

Kembali Dortmund, Sahin tidak mendapat peran yang tak tergantikan. Di liga, ia tujuh kali dipasang sebagai starter, lima kali sebagai pengganti. Hasilnya, tiga gol ia ciptakan, dua assist ia buat. Di Liga Champions, ia baru dilibatkan dua kali, dan dua-duanya dari bangku cadangan.

Ketika melawan Madrid, pemain 24 tahun itu juga tidak main. Meski demikian ia tetap mendapatkan respek dari Mourinho. Baik di Signal Iduna Park minggu lalu, maupun di Bernabeu tadi malam, ia mendapatkan pelukan dari pelatih asal Portugal itu. Dan buat Sahin, itu sudah cukup sebagai sebuah hubungan.

“Mourinho? Kami punya hubungan yang sangat baik. Dia pribadi yang jujur. Dia selalu sangat jujur denganku, dan aku menghargai itu. Dia sangat spesial baik sebagai manajer maupun pribadi. Dia sosok gentleman, seseorang yang selalu membantu dan memotivasi anda.

Memori-memoriku tentang dia hanyalah yang baik-baik saja,” tutur Sahin sebelum Dortmund bertanding melawan Madrid minggu lalu.
Sejak awal Mourinho disebut Sahin sebagai faktor terbesar ia memutuskan pindah ke Madrid. “Setelah latihan minggu pertama di pramusim, aku bicara dengan dia. Aku bilang, aku ingin dipinjamkan semusim supaya bisa lebih sering main. Itulah cara terbaik supaya permainan terbaikku kembali,” kenang Sahin. (bbs/jpnn)

MADRID-Walaupun tidak menjadi starter reguler, Nuri Sahin mendapatkan berkah tersendiri dengan keputusannya kembali ke Borussia Dortmund, ketimbang bertahan di Real Madrid dan Liverpool.

Ukurannya adalah, ia kini menjejak ke final Liga Champions, setelah Dortmund mengalahkan Madrid dengan skor agregat 4-3 di babak semifinal. Inilah pencapaian terbaik Sahin sejauh ini sepanjang kariernya di kompetisi kasta tertinggi Eropa itu.

Musim lalu, saat masih bermain di Madrid, ia “hanya” sampai babak semifinal, di mana ia dilibatkan dalam empat pertandingan, semuanya sebagai starter.
Sahin, pemain terbaik Bundesliga musim 2010/2011, saat ini masih tercatat sebagai pemain Madrid, yang mengontraknya enam tahun pada musim panas 2011.

Faktanya, pemain internasional Turki itu tak bersinar di Madrid. Gara-gara cedera di paruh pertama musim pertama, kemampuan terbaiknya tidak keluar, dan Madrid pun menaruhnya di bangku cadangan.
Hal terbaik buatnya adalah menjadi bagian Los Blancos saat menjuarai La Liga di musim itu.

Di musim panas lalu ia meminta Jose Mourinho memberinya kesempatan untuk mengembalikan performa tapi tidak di Santiago Bernabeu. Walaupun sempat ditahan, tapi Sahin diizinkan Mourinho untuk dipinjamkan ke Liverpool.

Sialnya, ia pun gagal. Di paruh pertama musim ini, setelah berbaju The Reds, ia hanya dimainkan 12 kali. Ia tak puas, lalu bersepakat supaya kontrak peminjamannya selama satu musim diakhiri saat itu juga. Madrid lalu memberinya kesempatan lagi untuk pindah sementara ke Dortmund.
Ketika meninggalkan Liverpool, sebuah pernyataan Sahin menjadi headline. “Syukurlah aku bisa meninggalkan Brendan Rodgers,” cetusnya kala itu.

“Aku tidak gagal di Liverpool. Brendan memintaku bermain sebagai nomor 10. Tapi aku tidak dimainkan di belakang penyerang. Aku tanya kenapa, karena itu bukan posisi alamiahku, dia tidak menjawab. Tapi aku tidak menyesal. Bermain di Anfield adalah sebuah pengalaman yang hebat. Dan mungkin, kalau aku tidak pindah ke sana, aku pun tak bisa kembali ke Dortmund. Untuk itu, aku bahagia. Thank God I have left Brendan Rodgers,” demikian kalimat lengkapnya.

Kembali Dortmund, Sahin tidak mendapat peran yang tak tergantikan. Di liga, ia tujuh kali dipasang sebagai starter, lima kali sebagai pengganti. Hasilnya, tiga gol ia ciptakan, dua assist ia buat. Di Liga Champions, ia baru dilibatkan dua kali, dan dua-duanya dari bangku cadangan.

Ketika melawan Madrid, pemain 24 tahun itu juga tidak main. Meski demikian ia tetap mendapatkan respek dari Mourinho. Baik di Signal Iduna Park minggu lalu, maupun di Bernabeu tadi malam, ia mendapatkan pelukan dari pelatih asal Portugal itu. Dan buat Sahin, itu sudah cukup sebagai sebuah hubungan.

“Mourinho? Kami punya hubungan yang sangat baik. Dia pribadi yang jujur. Dia selalu sangat jujur denganku, dan aku menghargai itu. Dia sangat spesial baik sebagai manajer maupun pribadi. Dia sosok gentleman, seseorang yang selalu membantu dan memotivasi anda.

Memori-memoriku tentang dia hanyalah yang baik-baik saja,” tutur Sahin sebelum Dortmund bertanding melawan Madrid minggu lalu.
Sejak awal Mourinho disebut Sahin sebagai faktor terbesar ia memutuskan pindah ke Madrid. “Setelah latihan minggu pertama di pramusim, aku bicara dengan dia. Aku bilang, aku ingin dipinjamkan semusim supaya bisa lebih sering main. Itulah cara terbaik supaya permainan terbaikku kembali,” kenang Sahin. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/