28.9 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Final di Negeri Sendiri

Bayern Munchen vs Marseille

MUNCHEN- Final Liga Champion musim ini akan digelar di Allianz Arena yang merupakan markas Bayern Munchen. Alangkah indah jika Bayern mampu tegak di sana, tak peduli siapa datang melawan. Begitulah mimpi kapten Bayern, Philipp Lahm.

Biarlah Real Madrid atau Barcelona yang datang di final. Tapi lawan kedua kandidat utama itu tetap Bayern Munchen. Final yang dijadwal akan pentas di Allianz Arena pada 19 Mei itu, sangat menggoda. Kubu The Bavarian-sebutan Bayern sungguh-sungguh optimis mereka bisa jadi finalis di negeri sendiri.
Tapi sebelum terbangun dari mimpi itu, Lahm pun sadar jika dia dan rekannya harus melakoni leg kedua perempat final kontra Marseille. Unggul dua gol di kandang Marseille pekan lalu, membubungkan asa mereka melangkah ke semi final.

“Kami tahu final akan digelar di stadion kami sendiri. Impian kami jelas menjadi kontestan di partai itu,” kata Lahm di L’Equipe seperti dilansir Goal kemarin. “Kami menduga antara Barca dan Madrid kandidat kuat masuk final. Jika kami melewati hasil bagus, maka kami juga akan berada di sana,” sambungnya.

Lalu bagaimana persiapan lawan Marseille kawan? “Yang penting adalah tetap berusaha mencetak gol. Kami harus unggul duluan pada laga itu untuk menjamin hasil akhir lebih baik,” katanya.

Di kandang sendiri, Bayern digdaya. Tujuh laga terakhir, mereka selalu menang di Allianz Arena. Tak sekadar menang, Bayern juga mencetak rataan dua gol ke gawang para tamunya. Bayern sendiri terakhir kalah di kandang sendiri pada Februari tahun lalu atas Dortmund. Setelah itu, Allianz Arena adalah stadion angker bagi tim manapun.

Gelandang Bastian Schweinsteiger menambahkan jika dia dan skuad masih lapar untuk meraih prestasi di Eropa.  “Saat ini, ada keinginan total dalam tim. Kami harus menyingkirkan Marseile untuk meraih hasil terbaik,” katanya.

Sebaliknya, kubu Marseille tak kunjung lepas dari galau. Tampil buruk di liga, Marseille melanjutkannya di panggung Eropa. Tim asuhan Didier Deschamps itu pun makin pening atas desakan sejumlah fans agar mereka kembali ke jalur kemenangan.
Gelandang Marseille Alou Diarra, tampak sudah menyerah. “Pengalaman kami berbeda. Kami tak ada harapan lagi ke semi final,” katanya. “Walau tak mustahil, tapi kami memang punya langkah berat,” pungkasnya.

Dan jika Bayern melenggang ke semi final, maka besar kemungkinan calon lawannya adalah Real Madrid. Madrid menang di kandang APOEL pada leg pertama tengah pekan lalu. Siapapun lawannya, itu sudah menjadi bagian dari mimpi dari kubu Bayern. Itulah kata Philipp Lahm. (*)

Bayern Munchen vs Marseille

MUNCHEN- Final Liga Champion musim ini akan digelar di Allianz Arena yang merupakan markas Bayern Munchen. Alangkah indah jika Bayern mampu tegak di sana, tak peduli siapa datang melawan. Begitulah mimpi kapten Bayern, Philipp Lahm.

Biarlah Real Madrid atau Barcelona yang datang di final. Tapi lawan kedua kandidat utama itu tetap Bayern Munchen. Final yang dijadwal akan pentas di Allianz Arena pada 19 Mei itu, sangat menggoda. Kubu The Bavarian-sebutan Bayern sungguh-sungguh optimis mereka bisa jadi finalis di negeri sendiri.
Tapi sebelum terbangun dari mimpi itu, Lahm pun sadar jika dia dan rekannya harus melakoni leg kedua perempat final kontra Marseille. Unggul dua gol di kandang Marseille pekan lalu, membubungkan asa mereka melangkah ke semi final.

“Kami tahu final akan digelar di stadion kami sendiri. Impian kami jelas menjadi kontestan di partai itu,” kata Lahm di L’Equipe seperti dilansir Goal kemarin. “Kami menduga antara Barca dan Madrid kandidat kuat masuk final. Jika kami melewati hasil bagus, maka kami juga akan berada di sana,” sambungnya.

Lalu bagaimana persiapan lawan Marseille kawan? “Yang penting adalah tetap berusaha mencetak gol. Kami harus unggul duluan pada laga itu untuk menjamin hasil akhir lebih baik,” katanya.

Di kandang sendiri, Bayern digdaya. Tujuh laga terakhir, mereka selalu menang di Allianz Arena. Tak sekadar menang, Bayern juga mencetak rataan dua gol ke gawang para tamunya. Bayern sendiri terakhir kalah di kandang sendiri pada Februari tahun lalu atas Dortmund. Setelah itu, Allianz Arena adalah stadion angker bagi tim manapun.

Gelandang Bastian Schweinsteiger menambahkan jika dia dan skuad masih lapar untuk meraih prestasi di Eropa.  “Saat ini, ada keinginan total dalam tim. Kami harus menyingkirkan Marseile untuk meraih hasil terbaik,” katanya.

Sebaliknya, kubu Marseille tak kunjung lepas dari galau. Tampil buruk di liga, Marseille melanjutkannya di panggung Eropa. Tim asuhan Didier Deschamps itu pun makin pening atas desakan sejumlah fans agar mereka kembali ke jalur kemenangan.
Gelandang Marseille Alou Diarra, tampak sudah menyerah. “Pengalaman kami berbeda. Kami tak ada harapan lagi ke semi final,” katanya. “Walau tak mustahil, tapi kami memang punya langkah berat,” pungkasnya.

Dan jika Bayern melenggang ke semi final, maka besar kemungkinan calon lawannya adalah Real Madrid. Madrid menang di kandang APOEL pada leg pertama tengah pekan lalu. Siapapun lawannya, itu sudah menjadi bagian dari mimpi dari kubu Bayern. Itulah kata Philipp Lahm. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/