26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Die Rotten Favorit Juara

MEDAN-Bayern Munchen memastikan berlaga di partai final Liga Champions yang berlangsung di Stadion Wembley pada 25 Mei mendatang. Itu setelah tim berjuluk Die Rotten tadi mempermalukan tuan rumah BarDibuka gol Arjen Robben dan diikuti gol bunuh diri Gerard Pique, Bayern akhirnya memetik kemenangan 3-0 setelah Thomas Mueller menjebol gawang Victor Valdes. Hasil tersebut membuat Barca secara total kalah 0-7, angka yang terbilang fantastis karena The Catalans masih dianggap sebagai salah satu klub terbaik di dunia saat ini.

Bukan cuma kalah dan gagal melangkah ke final. Barca juga dipaksa menanggung malu karena skor telah mencatatkan beberapa rekor buruk buat mereka. Sebelumnya, skor 0-3 menjadi kekalahan terbesar Barcelona di Eropa setelah pada November 1997 mereka takluk dengan skor 0-4 saat menjamu Dinamo Kiev.

Dengan hasil itu maka pada partai final Liga Champions 2013 nanti akan terjadi All Germany Final, karena sebelumnya tim asal Jerman lainnya Borussia Dortmund sukses menyingkirkan wakil Spanyol Real Madrid setelah unggul agregat 4-3 (4-1, 0-2)

Fakta ini sesuai dengan prediksi Harian Sumut Pos terbitan Selasa (23/4) berjudul “Ulangi 1998”, Rabu (24/4) berjudul “8>3”, Selasa (30/4) berjudul “Bukan Super Depor” dan Rabu (1/4) berjudul “Ini Die Rotten”.

Di sisi lain, partai final nanti merupakan yang keempat kalinya sang finalis berasal dari Negara yang sama. Pertandingan final antara Real Madrid dan Valencia pada tahun 1999-2000 menjadi final pertama yang mempertemukan dua klub senegara. Saat itu Madrid menang dengan skor 3-0.
Kesempatan kedua terjadi pada 2002-03, ketika AC Milan berjumpa rivalnya di Italia, Juventus. Saat itu Milan mengalahkan Juve dalam adu penalti. Kali ketiga dua tim dari satu negara berhadapan adalah di musim 2007-08, saat Manchester United mengalahkan Chelsea dalam adu penalti, dalam sebuah final antara dua klub Inggris.

Lantas siapa pemenangan pertandingan final Liga Champions tahun ini? Ada sebuah fakta menarik, setidaknya dalam lima tahun terakhir. Apa itu?  Tim manapun yang mengalahkan Barcelona di babak semifinal, pada akhirnya tampil sebagai juara.

Manchester United mengawali tren ini pada saat juara di tahun 2008. Di semifinal mereka mengalahkan Barcelona dengan agregat 1-0 melalui gol yang dilesakkan Paul Scholes. Melangkah ke final, The Red Devils kemudian keluar sebagai juara setelah menang adu penalti atas Chelsea.

Inter Milan pada tahun 2010 juga menjadi juara setelah di semifinal menaklukkan Barca dengan agregat 3-2 (3-1, 0-1). Kala itu Nerazzurri menjadi juara setelah mengalahkan Bayern Munich dengan 2-0 dalam laga di Santiago Bernabeu.

Saat Chelsea menjadi juara di musim kemarin, mereka seolah menegaskan tren ini. Sebelum mengalahkan Bayern lewat adu penalti di partai puncak, di semifinal The Blues terlebih dulu menghadapi Barca dan menang agregat 3-2 (1-0, 2-2).

Di musim ini Bayern meraih kemenangan gemilang atas Barcelona dengan agregat 7-0. Pertanyaannya, akankah Bayern tampil sebagai juara musim ini?

Terlepas dari hal di atas, yang pasti beberapa rumah taryhan di Eropa secara gamblang menjagokan Bayer Munchen. William Hill, Ladbrokes, dan Bwin, Bayern cenderung lebih dijagokan.

Jika mengacu pada tiga petrtemuan di musim ini hal itu terasa wajar, sebab pada pertemuan pertama di Piala Super Jerman Bayern menang 2-1, selanjutnya bermain imbang 1-1 di Bundesliga, dan terakhir kembali menang 1-0 di babak perempatfinal Piala Jerman.

Menanggapi partai final nanti, dua pelatih PSMS Suharto AD dan Edy Syahputra seakan sepakat untuk menjagokan Die Rotten. “Mental Bayern Munchen lebih baik. Terbukti mereka dengan tenang mampu melewati Barcelona yang disebut-sebut tim terbaik saat ini.Apalagi dalam empat musim terakhir mereka telah mencapai tiga kali final. Mereka pasti tidak ingin gagal lagi,” jelas Suharto AD, pelatih PSMS PT LI.

Senada dengan Suharto AD, pelatih kepala PSMS LPIS Edy Syahputra juga menjagokan The Bavarians yang akan tampil sebagai juara.  “Saya yakin Munchen yang akan menjadi juara. Alasannya saya lihat mereka bermain lebih kompak. Kolektivitasnya sangat bagus sekali. Apalagi mereka mampu menundukkan tim-tim kuat seperti Barcelona dan Juventus,” timpal Edi Syahputra. (don/ije)

MEDAN-Bayern Munchen memastikan berlaga di partai final Liga Champions yang berlangsung di Stadion Wembley pada 25 Mei mendatang. Itu setelah tim berjuluk Die Rotten tadi mempermalukan tuan rumah BarDibuka gol Arjen Robben dan diikuti gol bunuh diri Gerard Pique, Bayern akhirnya memetik kemenangan 3-0 setelah Thomas Mueller menjebol gawang Victor Valdes. Hasil tersebut membuat Barca secara total kalah 0-7, angka yang terbilang fantastis karena The Catalans masih dianggap sebagai salah satu klub terbaik di dunia saat ini.

Bukan cuma kalah dan gagal melangkah ke final. Barca juga dipaksa menanggung malu karena skor telah mencatatkan beberapa rekor buruk buat mereka. Sebelumnya, skor 0-3 menjadi kekalahan terbesar Barcelona di Eropa setelah pada November 1997 mereka takluk dengan skor 0-4 saat menjamu Dinamo Kiev.

Dengan hasil itu maka pada partai final Liga Champions 2013 nanti akan terjadi All Germany Final, karena sebelumnya tim asal Jerman lainnya Borussia Dortmund sukses menyingkirkan wakil Spanyol Real Madrid setelah unggul agregat 4-3 (4-1, 0-2)

Fakta ini sesuai dengan prediksi Harian Sumut Pos terbitan Selasa (23/4) berjudul “Ulangi 1998”, Rabu (24/4) berjudul “8>3”, Selasa (30/4) berjudul “Bukan Super Depor” dan Rabu (1/4) berjudul “Ini Die Rotten”.

Di sisi lain, partai final nanti merupakan yang keempat kalinya sang finalis berasal dari Negara yang sama. Pertandingan final antara Real Madrid dan Valencia pada tahun 1999-2000 menjadi final pertama yang mempertemukan dua klub senegara. Saat itu Madrid menang dengan skor 3-0.
Kesempatan kedua terjadi pada 2002-03, ketika AC Milan berjumpa rivalnya di Italia, Juventus. Saat itu Milan mengalahkan Juve dalam adu penalti. Kali ketiga dua tim dari satu negara berhadapan adalah di musim 2007-08, saat Manchester United mengalahkan Chelsea dalam adu penalti, dalam sebuah final antara dua klub Inggris.

Lantas siapa pemenangan pertandingan final Liga Champions tahun ini? Ada sebuah fakta menarik, setidaknya dalam lima tahun terakhir. Apa itu?  Tim manapun yang mengalahkan Barcelona di babak semifinal, pada akhirnya tampil sebagai juara.

Manchester United mengawali tren ini pada saat juara di tahun 2008. Di semifinal mereka mengalahkan Barcelona dengan agregat 1-0 melalui gol yang dilesakkan Paul Scholes. Melangkah ke final, The Red Devils kemudian keluar sebagai juara setelah menang adu penalti atas Chelsea.

Inter Milan pada tahun 2010 juga menjadi juara setelah di semifinal menaklukkan Barca dengan agregat 3-2 (3-1, 0-1). Kala itu Nerazzurri menjadi juara setelah mengalahkan Bayern Munich dengan 2-0 dalam laga di Santiago Bernabeu.

Saat Chelsea menjadi juara di musim kemarin, mereka seolah menegaskan tren ini. Sebelum mengalahkan Bayern lewat adu penalti di partai puncak, di semifinal The Blues terlebih dulu menghadapi Barca dan menang agregat 3-2 (1-0, 2-2).

Di musim ini Bayern meraih kemenangan gemilang atas Barcelona dengan agregat 7-0. Pertanyaannya, akankah Bayern tampil sebagai juara musim ini?

Terlepas dari hal di atas, yang pasti beberapa rumah taryhan di Eropa secara gamblang menjagokan Bayer Munchen. William Hill, Ladbrokes, dan Bwin, Bayern cenderung lebih dijagokan.

Jika mengacu pada tiga petrtemuan di musim ini hal itu terasa wajar, sebab pada pertemuan pertama di Piala Super Jerman Bayern menang 2-1, selanjutnya bermain imbang 1-1 di Bundesliga, dan terakhir kembali menang 1-0 di babak perempatfinal Piala Jerman.

Menanggapi partai final nanti, dua pelatih PSMS Suharto AD dan Edy Syahputra seakan sepakat untuk menjagokan Die Rotten. “Mental Bayern Munchen lebih baik. Terbukti mereka dengan tenang mampu melewati Barcelona yang disebut-sebut tim terbaik saat ini.Apalagi dalam empat musim terakhir mereka telah mencapai tiga kali final. Mereka pasti tidak ingin gagal lagi,” jelas Suharto AD, pelatih PSMS PT LI.

Senada dengan Suharto AD, pelatih kepala PSMS LPIS Edy Syahputra juga menjagokan The Bavarians yang akan tampil sebagai juara.  “Saya yakin Munchen yang akan menjadi juara. Alasannya saya lihat mereka bermain lebih kompak. Kolektivitasnya sangat bagus sekali. Apalagi mereka mampu menundukkan tim-tim kuat seperti Barcelona dan Juventus,” timpal Edi Syahputra. (don/ije)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/