25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Heru Prawono CEO Baru

MEDAN- Tidak hanya perombakan tim, persiapan putaran kedua Divisi Utama PT Liga Indonesia pun diwarnai perombakan manajemen. Kali ini kursi Chief Executive Officer (CEO) yang sempat lowong selama putaran pertama diisi figur baru. Adalah Heru Prawono, putra dari H. Saryono, eks ketua panpel PSMS LI.

Heru mengaku sudah ditunjuk sebagai CEO sejak 21 April lalu. Namun meski sudah terendus media, Heru sebelumnya masih malu-malu mengakui jabatan barunya itu. Heru yang akhirnya mengakui jika dirinya sudah menerima Surat Keputusan (SK) sebagai CEO kini mengatakan siap untuk menanggung beban tim di putaran kedua. Bersama Manajer tim, Sarwono ia menyanggupi beban berat itu.

“Ya sebagai orang Medan yang peduli PSMS saya mau menjalankan tanggung jawab ini. Ya saya memang mengajukan diri karena gak ingin lihat PSMS jatuh lagi. Tidak mudah memang tapi ini satu-satunya cara agar PSMS bisa tetap bermain di putaran kedua dan tidak terkena sanksi degradasi. Karena yang saya tahu kondisinya sudah gawat,” jelasnya.

Padahal sebelumnya PSMS sempat menunjuk figur lain pasca berakhirnya putaran pertama yakni Faisal Siregar yang penunjukkannya tak pernah disosialisasikan. Faisal sempat membacakan pengumuman pencoretan pelatih Suimin Diharja dan 12 pemain. Ia juga sempat memberikan SK bertandatangan dirinya atas penunjukkan Suharto AD sebagai pelatih kepala. Namun setelah itu ia tak pernah terlihat hingga saat ini posisinya digantikan Heru.

Kehadiran Heru sebagai CEO dibarengi dengan hadirnya sponsor baru PT Sarana Indo Niaga yang bergerak di bidang usaha perminyakan. Heru yang juga menjabat manajer operasional di perusahaan itu mengatakan sponsor baru itu siap berkontribusi untuk membiayai 5 pertandingan PSMS.

“Kalau nantinya lanjut bikin kesepakatan baru lagi. Ditaksir kalau hitung-hitungan kasar Rp100 juta per laga away plus satu partai kandang kita butuh Rp500 juta belum termasuk gaji. Udah termasuk biaya katering yang sudah jalan dari pertama latihan,” ujarnya.

Lalu kenapa baru sekarang? Seperti diketahui perjalanan PSMS di putaran pertama terseok-seok karena lemahnya kondisi finansial. Hingga saat ini gaji di putaran pertama masih tertunggak. “Karena intinya di awal semuanya sudah berjalan. Pembicaraannya di putaran kedua ini kami membantu PSMS mulai gaji dan bonus. Di putaran pertama itu urusan Ketum Indra Sakti,” katanya.(don)

MEDAN- Tidak hanya perombakan tim, persiapan putaran kedua Divisi Utama PT Liga Indonesia pun diwarnai perombakan manajemen. Kali ini kursi Chief Executive Officer (CEO) yang sempat lowong selama putaran pertama diisi figur baru. Adalah Heru Prawono, putra dari H. Saryono, eks ketua panpel PSMS LI.

Heru mengaku sudah ditunjuk sebagai CEO sejak 21 April lalu. Namun meski sudah terendus media, Heru sebelumnya masih malu-malu mengakui jabatan barunya itu. Heru yang akhirnya mengakui jika dirinya sudah menerima Surat Keputusan (SK) sebagai CEO kini mengatakan siap untuk menanggung beban tim di putaran kedua. Bersama Manajer tim, Sarwono ia menyanggupi beban berat itu.

“Ya sebagai orang Medan yang peduli PSMS saya mau menjalankan tanggung jawab ini. Ya saya memang mengajukan diri karena gak ingin lihat PSMS jatuh lagi. Tidak mudah memang tapi ini satu-satunya cara agar PSMS bisa tetap bermain di putaran kedua dan tidak terkena sanksi degradasi. Karena yang saya tahu kondisinya sudah gawat,” jelasnya.

Padahal sebelumnya PSMS sempat menunjuk figur lain pasca berakhirnya putaran pertama yakni Faisal Siregar yang penunjukkannya tak pernah disosialisasikan. Faisal sempat membacakan pengumuman pencoretan pelatih Suimin Diharja dan 12 pemain. Ia juga sempat memberikan SK bertandatangan dirinya atas penunjukkan Suharto AD sebagai pelatih kepala. Namun setelah itu ia tak pernah terlihat hingga saat ini posisinya digantikan Heru.

Kehadiran Heru sebagai CEO dibarengi dengan hadirnya sponsor baru PT Sarana Indo Niaga yang bergerak di bidang usaha perminyakan. Heru yang juga menjabat manajer operasional di perusahaan itu mengatakan sponsor baru itu siap berkontribusi untuk membiayai 5 pertandingan PSMS.

“Kalau nantinya lanjut bikin kesepakatan baru lagi. Ditaksir kalau hitung-hitungan kasar Rp100 juta per laga away plus satu partai kandang kita butuh Rp500 juta belum termasuk gaji. Udah termasuk biaya katering yang sudah jalan dari pertama latihan,” ujarnya.

Lalu kenapa baru sekarang? Seperti diketahui perjalanan PSMS di putaran pertama terseok-seok karena lemahnya kondisi finansial. Hingga saat ini gaji di putaran pertama masih tertunggak. “Karena intinya di awal semuanya sudah berjalan. Pembicaraannya di putaran kedua ini kami membantu PSMS mulai gaji dan bonus. Di putaran pertama itu urusan Ketum Indra Sakti,” katanya.(don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/