32.8 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Persija v PSMS: Belum Selesai

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Skuad PSMS sedang berlatih. Sore ini PSMS akanbertemu Persija kembali di leg 2 semifinal Piala Presiden 2018.

SUMUTPOS.CO – PSMS berada dalam misi sulit untuk menggapai tiket final Piala Presiden. Tim besutan Djajang Nurjaman mengalami defisit tiga gol saat ditumbangkankan Persija Jakarta 1-4 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (10/2). Karena itu duel leg II di stadion yang sama, Senin (12/2), Legimin Raharjo cs mengais asa tersisa untuk bangkit.

Menumbangkan Persija tentu hal yang berat. Apalagi harus menang 4-0. Namun Djanur, sapaan akrabnya, masih yakin meraih kemungkinan yang tipis itu. “Ya kami harus menang 4-0 untuk lolos. Ini harus diakui misi yang sangat berat. Memenangkan pertandingan dengan skor yang cukup telak. Walaupun begitu, kami masih punya tekad untuk bertanding semaksimal mungkin. Karena tidak ada yang tidak mungkin,” kata Djanur, Minggu (11/2).

Satu hal lain yang memberatkan adalah waktu recovery hanya 1×24 jam. Namun ini tidak menjadi alasan karena sang rival juga menjalani hal yang sama. Bahkan sudah ditunggu jadwal AFC Cup. “Kami sama-sama kelelahan, karena waktu recovery tidak ideal, hanya satu hari, jauh dari ideal. Namun, saya yakin Persija berbeda dibanding kami, karena baru saja memenangkan pertandingan dengan cukup telak. Persija pasti di atas kami,” jelas pelatih asal Bandung ini.

Pada laga kemarin, pertahanan PSMS kecolongan tiga gol di 14 menit awal lewat dua gol Simic dan satu gol Jaimerson da Silva. Sempat menghidupkan peluang lewat Wilfried Yessoh, namun Simic kembali membuyarkan semangat PSMS.  Djanur mengakui jika Simic memang sangat menyulitkan timnya. “Striker mereka (Marko Simic) cukup menonjol di Liga Indonesia,” timpalnya.

Menjadi tugas berat bagi Djanur untuk membenahi kembali kepercayaan.  Djanur fokus ingin memperbaiki mental Legimin Raharjo dkk yang diobrak abrik Ismed Sofyan dkk. “Tadi malam kami kalah karena mental. 15 menit tiga gol itu tidak boleh terjadi. Kami merasa itu yang harus dibenahi soal mental. Yang pasti lebh fokus soal treatment (mental),” tambah pelatih berusia 53 tahun itu.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Skuad PSMS sedang berlatih. Sore ini PSMS akanbertemu Persija kembali di leg 2 semifinal Piala Presiden 2018.

SUMUTPOS.CO – PSMS berada dalam misi sulit untuk menggapai tiket final Piala Presiden. Tim besutan Djajang Nurjaman mengalami defisit tiga gol saat ditumbangkankan Persija Jakarta 1-4 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (10/2). Karena itu duel leg II di stadion yang sama, Senin (12/2), Legimin Raharjo cs mengais asa tersisa untuk bangkit.

Menumbangkan Persija tentu hal yang berat. Apalagi harus menang 4-0. Namun Djanur, sapaan akrabnya, masih yakin meraih kemungkinan yang tipis itu. “Ya kami harus menang 4-0 untuk lolos. Ini harus diakui misi yang sangat berat. Memenangkan pertandingan dengan skor yang cukup telak. Walaupun begitu, kami masih punya tekad untuk bertanding semaksimal mungkin. Karena tidak ada yang tidak mungkin,” kata Djanur, Minggu (11/2).

Satu hal lain yang memberatkan adalah waktu recovery hanya 1×24 jam. Namun ini tidak menjadi alasan karena sang rival juga menjalani hal yang sama. Bahkan sudah ditunggu jadwal AFC Cup. “Kami sama-sama kelelahan, karena waktu recovery tidak ideal, hanya satu hari, jauh dari ideal. Namun, saya yakin Persija berbeda dibanding kami, karena baru saja memenangkan pertandingan dengan cukup telak. Persija pasti di atas kami,” jelas pelatih asal Bandung ini.

Pada laga kemarin, pertahanan PSMS kecolongan tiga gol di 14 menit awal lewat dua gol Simic dan satu gol Jaimerson da Silva. Sempat menghidupkan peluang lewat Wilfried Yessoh, namun Simic kembali membuyarkan semangat PSMS.  Djanur mengakui jika Simic memang sangat menyulitkan timnya. “Striker mereka (Marko Simic) cukup menonjol di Liga Indonesia,” timpalnya.

Menjadi tugas berat bagi Djanur untuk membenahi kembali kepercayaan.  Djanur fokus ingin memperbaiki mental Legimin Raharjo dkk yang diobrak abrik Ismed Sofyan dkk. “Tadi malam kami kalah karena mental. 15 menit tiga gol itu tidak boleh terjadi. Kami merasa itu yang harus dibenahi soal mental. Yang pasti lebh fokus soal treatment (mental),” tambah pelatih berusia 53 tahun itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/