Pertandingan final Piala FA antara Manchester City melawan Wigan Athletic di Wimbley Stadium, Sabtu (11/5) malam, menimbulkan perpecahan pada pengamat sepak bola Medan.
Dari tiga pengamat yang diwawancarai Sumut Pos, dua memilih Manchester City dan satu memegang Wigan.
Pengamat sepak bola Kota Medan, Sakiruddin SE menjagokan Manchester City untuk meraih kemenangan.
Dia yakin, The Citizen (julukan Manchester City) akan memang dengan skor 2-0 guna meraih gelar juara Piala FA pada musim ini.
“Saya yakin City akan menang dengan skor 2-0,” ujarnya kepada Sumut Pos, Jumat (10/5).
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara ini menjelaskan, alasan dia menjagokan City karena materi pemain lebih bagus. Samir Nasri dkk dikatakan memiliki kemampuan individu lebih baik dari Wigan. “Kalau kemampuan individu pemain, City masih diatas,” ungkapnya.
Selain itu, The Citizen dikatakan memiliki motivasi lebih untuk meraih gelar juara, sebab pada musim ini, anak asuh Roberto Mancini ini hampir puasa gelar, setelah gagal di Liga Inggris dan tingkat Eropa. “Piala FA ini merupakan kesempatan mereka terakhir agar tidak puasa gelar pada tahun ini,” jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan pemerhari sepak bola Medan lainnya, Waluyo Santoso. Mantan pelatih kiper PSMS Medan tersebut memilih City menjadi pemenang pertandingan ini. “Bola memang bulat, tapi Wigan belum mampu mengimbangi City,” ucapnya.
Pelatih PPLP Sumut ini mengatakan, materi pemain City masih jauh diatas Wigan. Roberto Mancini sendiri diperkirakan akan menurunkan kekuatan penuh, setelah melihat Piala FA ini merupakan kesempatan terakhir mereka. “City akan turun penuh, jadi Wigan akan kalah dengan skor 1-2,” katanya.
Lain halnya dengan Rafriandi Nasution. Ketua Badan Liga Instansi (BLI) Sumut ini menantang kedua orang ini. Dia memilih menjagokan Wigan menjadi pemenang dengan skor tipis 1-0. “Saya memilih Wigan yang keluar menjadi pemenang dengan skor 1-0,” sebutnya.
Alasannya?. Rafriandi mengatakan Wigan berambisi untuk meraih gelar guna mengatasi kesulitan klub. Sebab, Wigan dikatakan sudah degradasi pada musim ini, sehingga akan bermain ngotot guna meraih gelar. “Melalui gelar Piala FA ini, Wigan tentunya ingin mengatasi kesulitan klub,” jelasnya.
Ditambahkan, di Liga Inggris, City memang mampu mengalahkan Wigan, tapi tidak dengan cara meyakinkan. Skor 1-0 di Liga Inggris dikatakan menunjukkan kekuatan kedua tim berimbang. “Di Liga Inggris, City hanya menang 1-0 dan tidak meyakinkan. Jadi kali ini, Wigan yang menang dan Roberto Mancini dipecat,” pungkasnya. (mag-7)