25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Hasil Hibah Warga, Kini Menyimpan Prestasi

Panti Asuhan Al-Arif Al-Washliyah Rantauprapat di Jalan Kampung Jawa Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu sudah 12 tahun berdiri. Lokasinya yang berjarak sekitar 4 kilometer dari jantung kota Rantauprapat itu ternyata menyimpan prestasi.

ANAK DIDIK: Pengasuh Panti Asuhan Al Arif Al-Washliyah Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu Ismayuddin bersama  anak didik serta pelajar.//Joko/Sumut Pos
ANAK DIDIK: Pengasuh Panti Asuhan Al Arif Al-Washliyah Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu Ismayuddin bersama dengan anak didik serta pelajar.//Joko/Sumut Pos

Senyum diperlihatkan Ismayuddin selaku pengasuh panti asuhan Al Arif Al-Washliyah saat disambangi Sumut Pos, (23/5).”Ya,panti asuhan ini juara dua terbaik kedua setelah sebagai Usaha Ekonomi Produktif (UEP) tahun 2011 lalu setelah panti asuhan di Kabupaten Deliserdang,” katanya.

Prestasi yang mereka raih itu, kata Ismayuddin didapat mereka berkat kerja keras seluruh pengurus serta adanya dukungan warga maupun pemerintah di dalam berbagai hal. “Termasuk donator dan masyarakat,” ujarnya bersahaja.

Menurut Ismayuddin, panti asuhan yang diresmikan mantan Bupati Pemkab Labuhanbatu HT Milwan pada tahun 2002 silam itu kini sudah memiliki banyak keterampilan. Di antaranya memiliki usaha papan bunga, kolam ikan, las listrik dan lainnya.

Bahkan sejalan waktu berlalu, beberapa anak asuhnya mengikuti pelatihan teknisi computer, dan sekarang mampu melakukan bongkar pasang komputer. “Selain itu pelatihan jahit-menjahit, masak-memasak, peliatihan membuat batako. Keahlian yang didapat akhirnya mampu membawa nama harum Kabupaten Labuhanbatu,” kata pria yang akrab dengan insan pers tersebut.

Simayuddin yang juga dosen di universitas swasta di Rantauprapat itu menceritakan bedirinya panti asuhan di areal seluas 1988 meter itu merupakan sumbang dari warga. Begitu juga dengan jalan menuju ke panti asuhan. “Bangunan sumbangan pak Milwan, kalau jalannya disumbangkan oleh keluarga Alm H Abdul Muin Ritonga sepanjang kurang lebih 150 meter,” sebutnya.

Bangunan yang kini berpenghuni sekitar 60 orang ternyata memiliki kebutuhan sekitar Rp25 juta perbulan. Itu setelah dihitung keseluruhan yang dibutuhkan. Kerja keras yang selama ini mereka lakukan tidak terbuang sia-sia. Semakin hari, anak didiknya terus mendapat prestasi seperti halnya juara dua puisi tingkat kabupaten, juara satu perlombaan dai cilik tingkat kabupaten dan lainnya.

Untuk sistem belajar di panti asuhan sebut Ismayuddin siang itu, terdiri dari dua format di antaranya formal dan non formal. Untuk formal mereka melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan, sedangkan non formal dilakukan di dalam panti asuhan itu. Seperti pendidikan agama dan keterampilan.
Untuk pendidikan agama yaitu, tafsir, hadis, pendidikan da’i, Hadis Alquran dan lainnya. “Kita juga sempat meraih prestasi juara II tingkat provinsi dalam lomba Gulat Pra-PON, juara III tingkat kabupaten dalam perlombaan Syahril Al-Quran serta beberapa peringkat lainnya,” tambahnya lagi.
Selain adanya bantuan dari pemerintah pusat maupun setempat, mereka juga mendapat hibah kebun kelapa sawit seluas 10 hektare dari warga. Untuk tingkat provinsi. (jok)

Panti Asuhan Al-Arif Al-Washliyah Rantauprapat di Jalan Kampung Jawa Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu sudah 12 tahun berdiri. Lokasinya yang berjarak sekitar 4 kilometer dari jantung kota Rantauprapat itu ternyata menyimpan prestasi.

ANAK DIDIK: Pengasuh Panti Asuhan Al Arif Al-Washliyah Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu Ismayuddin bersama  anak didik serta pelajar.//Joko/Sumut Pos
ANAK DIDIK: Pengasuh Panti Asuhan Al Arif Al-Washliyah Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu Ismayuddin bersama dengan anak didik serta pelajar.//Joko/Sumut Pos

Senyum diperlihatkan Ismayuddin selaku pengasuh panti asuhan Al Arif Al-Washliyah saat disambangi Sumut Pos, (23/5).”Ya,panti asuhan ini juara dua terbaik kedua setelah sebagai Usaha Ekonomi Produktif (UEP) tahun 2011 lalu setelah panti asuhan di Kabupaten Deliserdang,” katanya.

Prestasi yang mereka raih itu, kata Ismayuddin didapat mereka berkat kerja keras seluruh pengurus serta adanya dukungan warga maupun pemerintah di dalam berbagai hal. “Termasuk donator dan masyarakat,” ujarnya bersahaja.

Menurut Ismayuddin, panti asuhan yang diresmikan mantan Bupati Pemkab Labuhanbatu HT Milwan pada tahun 2002 silam itu kini sudah memiliki banyak keterampilan. Di antaranya memiliki usaha papan bunga, kolam ikan, las listrik dan lainnya.

Bahkan sejalan waktu berlalu, beberapa anak asuhnya mengikuti pelatihan teknisi computer, dan sekarang mampu melakukan bongkar pasang komputer. “Selain itu pelatihan jahit-menjahit, masak-memasak, peliatihan membuat batako. Keahlian yang didapat akhirnya mampu membawa nama harum Kabupaten Labuhanbatu,” kata pria yang akrab dengan insan pers tersebut.

Simayuddin yang juga dosen di universitas swasta di Rantauprapat itu menceritakan bedirinya panti asuhan di areal seluas 1988 meter itu merupakan sumbang dari warga. Begitu juga dengan jalan menuju ke panti asuhan. “Bangunan sumbangan pak Milwan, kalau jalannya disumbangkan oleh keluarga Alm H Abdul Muin Ritonga sepanjang kurang lebih 150 meter,” sebutnya.

Bangunan yang kini berpenghuni sekitar 60 orang ternyata memiliki kebutuhan sekitar Rp25 juta perbulan. Itu setelah dihitung keseluruhan yang dibutuhkan. Kerja keras yang selama ini mereka lakukan tidak terbuang sia-sia. Semakin hari, anak didiknya terus mendapat prestasi seperti halnya juara dua puisi tingkat kabupaten, juara satu perlombaan dai cilik tingkat kabupaten dan lainnya.

Untuk sistem belajar di panti asuhan sebut Ismayuddin siang itu, terdiri dari dua format di antaranya formal dan non formal. Untuk formal mereka melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan, sedangkan non formal dilakukan di dalam panti asuhan itu. Seperti pendidikan agama dan keterampilan.
Untuk pendidikan agama yaitu, tafsir, hadis, pendidikan da’i, Hadis Alquran dan lainnya. “Kita juga sempat meraih prestasi juara II tingkat provinsi dalam lomba Gulat Pra-PON, juara III tingkat kabupaten dalam perlombaan Syahril Al-Quran serta beberapa peringkat lainnya,” tambahnya lagi.
Selain adanya bantuan dari pemerintah pusat maupun setempat, mereka juga mendapat hibah kebun kelapa sawit seluas 10 hektare dari warga. Untuk tingkat provinsi. (jok)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/