25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Menkominfo Buka Pekan Informasi Nasional 2013

MEDAN- Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tifatul Sembiring menyatakan, ancaman keamanan nasional di masa depan adalah disintegrasi bangsa. Karena itu, dirinya berharap agar tidak ada lagi yang mencoba memecah belah kesatuan bangsa.

Pernyataan itu disampaikan Tifatul dalam pidatonya saat membuka Pekan Informasi Nasional 2013 menyambut Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (25/5).

Dalam sambutannya, Menteri menyoroti pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam menyongsong kebangkitanIndonesia.

Salah satu ancaman persoalan keamanan nasional di masa depan adalah pecahnya negara kesatuan Republik Indonesia.

“Banyak orang pintar yang memecah belah, dan sedikit sekali orang yang berupaya menjalin kesatuan bangsa ini. Pertanyaannya kalau kita sudah terpecah belah, adakah kebahagian dan kekuatan bangsa ini. Tolong fikirkan ini sebelum bicara,” tegas Tifatul disambut tepuk tangan hadirin.

Politisi asal Tanah Karo ini kemudian mengungkapkan, keberagaman adalah anugerah dan bangsa ini tidak akan bisa dibangun oleh satu golongan.

Menkoinfo dalam orasinya kerap diselipkan pantun ini kemudian mengajak hadirin untuk kembali merenungkan masa silam. Di mana para pendahulu bisa bersatu untuk mewujudkan kemerdekaan dengan alat seadanya. Namun saat ini, ketika teknologi kian canggih, perpecahan justru menjadi ancaman.

Kembali Tifatul mengimbau agar segenap elemen bangsa tidak sembarang mengumbar kata-kata yang bisa memicu perpecahan.

Karena di negara bebas seperti Amerika Serikat pun tetap ada aturan main. Bahkan Presiden Amerika Serikat punya hak untuk menghentikan informasi, sementara di Indonesia presidennya biasa dicerca.

“Jangan sampai demokrasi disalahgunakan, karena sesungguhnya demokrasi kita ada batasandanaturanyaitupancasila, UUD, Bhineka Tunggal Ika dibawah lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Saat ini Indonesia menurutnya sudah memasuki era “Indonseia Connected ” yang dicanangkan Presiden RI pada tahun 2009.

Yaitu Indonesia terkoneksi baik infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan dan transaportasi juga oleh jaringan IT.(ram)

MEDAN- Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tifatul Sembiring menyatakan, ancaman keamanan nasional di masa depan adalah disintegrasi bangsa. Karena itu, dirinya berharap agar tidak ada lagi yang mencoba memecah belah kesatuan bangsa.

Pernyataan itu disampaikan Tifatul dalam pidatonya saat membuka Pekan Informasi Nasional 2013 menyambut Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (25/5).

Dalam sambutannya, Menteri menyoroti pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam menyongsong kebangkitanIndonesia.

Salah satu ancaman persoalan keamanan nasional di masa depan adalah pecahnya negara kesatuan Republik Indonesia.

“Banyak orang pintar yang memecah belah, dan sedikit sekali orang yang berupaya menjalin kesatuan bangsa ini. Pertanyaannya kalau kita sudah terpecah belah, adakah kebahagian dan kekuatan bangsa ini. Tolong fikirkan ini sebelum bicara,” tegas Tifatul disambut tepuk tangan hadirin.

Politisi asal Tanah Karo ini kemudian mengungkapkan, keberagaman adalah anugerah dan bangsa ini tidak akan bisa dibangun oleh satu golongan.

Menkoinfo dalam orasinya kerap diselipkan pantun ini kemudian mengajak hadirin untuk kembali merenungkan masa silam. Di mana para pendahulu bisa bersatu untuk mewujudkan kemerdekaan dengan alat seadanya. Namun saat ini, ketika teknologi kian canggih, perpecahan justru menjadi ancaman.

Kembali Tifatul mengimbau agar segenap elemen bangsa tidak sembarang mengumbar kata-kata yang bisa memicu perpecahan.

Karena di negara bebas seperti Amerika Serikat pun tetap ada aturan main. Bahkan Presiden Amerika Serikat punya hak untuk menghentikan informasi, sementara di Indonesia presidennya biasa dicerca.

“Jangan sampai demokrasi disalahgunakan, karena sesungguhnya demokrasi kita ada batasandanaturanyaitupancasila, UUD, Bhineka Tunggal Ika dibawah lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Saat ini Indonesia menurutnya sudah memasuki era “Indonseia Connected ” yang dicanangkan Presiden RI pada tahun 2009.

Yaitu Indonesia terkoneksi baik infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan dan transaportasi juga oleh jaringan IT.(ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/