LONDON-Bayern Muenchen mengalami zaman keemasan pada musim 2012-2013. Bayern bisa menjadi tim Jerman pertama yang meraup treble winners andaikata bisa mengalahkan VFB VfB Stuttgart 1 Juni mendatang.
Sebelumnya, Bayern merajai Bundesliga dengan keunggulan poin jauh hingga 26 poin atas runner up Borussia Dortmund. Pada final Liga Champions 26 Mei lalu di Wembley, Die Roten kembali mengatasi Dortmund dengan skor 2-1.
Nah, prestasi besar di atas lapangan tersebut mengangkat Bayern sebagai brand sepak bola global paling berharga (most valuable brand) di dunia.
Berdasarkan daftar yang dirilis lembaga keuangan Inggris Brand Finance, Bayern berada di puncak dari 50 klub yang disurvei. Harga Bayern diperkirakan mencapai USD 860 juta atau lebih dari Rp8,5 triliun.
Angka tersebut dihitung berdasarkan pendapatkan, harga skuad, koefisien UEFA, dan lain sebagainya. Tahun lalu, klub yang dipimpin Uli Hoeness tersebut berada di peringkat dua. Bayern yang mengalami kenaikan nilai mencapai sembilan persen mengkudeta juara Inggris Manchester United yang bernilai USD 837 juta (Rp8,2 triliun).
“Bayern yang mendominasi liga domestik ternyata melanjutkan prestasinya di Liga Champions. Inilah yang membuat Bayern menyedot perhatian publik global,” kata Head of Sports Valuation, Brand Finance, Dave Chattaway seperti dilansir Daily Mail kemarin (29/5). “Tantangan sekarang bagi klub Bundesliga adalah, bisakah mereka bisa mengekspor brand domestik ke ranah global?,” imbuh Chattaway.
Sementara itu, peringkat Dortmund juga membaik. Dari yang menempati posisi sebelas, Die Borussen naik satu setrip di posisi sepuluh. Selain Bayern dan Dortmund, tidak ada satupun klub bundesliga lain yang masuk sepuluh besar. Paling baik adalah Schalke 04 yang ada di peringkat sebelas dan Hamburg SV (posisi 15).
Nilai Bundesliga sendiri secara keseluruhan sangat jauh dibandingkan dengan Premier League. Secara keseluruhan, menurut Brand Finance harga Bundesliga mencapai USD 1,9 miliar (sekitar 18,6 triliun). Jumlah itu hanya sepertiga jika dibandingkan dengan Premier League yang bernilai hingga USD 3,1 miliar (Rp30,3 triliun).
Klub-klub Inggris memang mendominasi daftar. Lima di antaranya berada di posisi sepuluh besar. Selain United, ada juga Chelsea (peringkat lima), Arsenal (enam), Liverpool (tujuh), dan Manchester City (delapan).
Salah satu faktor turunnya United hingga defisit dua persen karena Setan Merah tersingkir terlalu dini di Liga Champions. United dieliminasi Real Madrid pada fase 16 besar.
“Memang, transformasi komersial di Premier League sukses secara global. Tetapi gaji pemain yang tinggi, manajemen finansial yang buruk, dan harga tiket mahal membuat liga ini harus berbenah,” kata CEO Brand Finance David Haigh.
“Sebaliknya, di Bundesliga harga tiket murah, penonton luar biasa, dan struktur kepemilikan yang demokratis membuat Bundesliga menjadi model alternatif yang ideal di masa depan,” imbuhnya.
Sementara itu, Barcelona yang kalah agregat 0-7 atas Bayern pada semifinal Liga Champions masih tetap berada di peringkat empat, sama dengan tahun lalu. Namun, Barcelona mengalami defisit nilai satu persen. (nur/jpnn)