Untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan menggelar pasar murah di 151 titik yang ditempatkan di seluruh kelurahan di Kota Medan. Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat terbantu dengan kondisi yang kian sulit.
“Kita akan menggelar pasar murah, sebagai upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM, juga sebagai penyambutan bulan suci ramadan. Pasar murah nanti akan kita tempatkan di seluruh kelurahan agar masyarakat dapat merasakan langsung manfaatnya,” ujar Plt Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, kemarin.
Dikatakan Eldin, harga bahan-bahan pokoh yang dijual di 151 titik pasar murah yang akan digelar mulai tanggal 27 Juni nanti, tentunya akan jauh lebih murah dibandingkan harga di pasar. Sehingga, masyarakat bisa terbantu jika harga BBM naik dan harga melonjak. Selain itu, bagi umat Islam dapat memanfaatkan pasar murah untuk memenuhi kebutuhan guna menyambut bulan suci Ramadan.
Sementara itu, Drs Rahudman Harahap, MM yang dimintai pendapatnya terkait rencana pasar murah Pemko Medan ini, mengaku cukup senang. Sebab, penyelenggaraan pasar murah merupakan wujud perhatian dan kepedulian yang sungguh-sungguh dari Pemko Medan, khususnya masyarakat kurang mampu. “Kegiatan pasar murah ini sangat strategis untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan sembako. Sebab, bila BBM naik maka harga sembako juga bakal naik. Apalagi menjelang bulan Ramadan, harga kebutuhan pokok juga akan naik. Biasanya tiap jelang puasa, natal dan tahun baru, Pemko juga rutin menggelar pasar murah,” kata Rahudman.
Untuk itu, lanjutnya, masyarakat dapat memanfaatkan pasar murah ini dengan sebaik-baiknya, terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok pangan. “Dalam pasar murah ini harus tepat sasaran, dan saya harapkan kepada seluruh panitia penyelenggara dan pihak terkait, khususnya camat dan lurah bisa berperan aktif dalam mengawasi dan mensukseskan pelaksanaan pasar murah. Sebab, tujuan pasar murah untuk meringankan beban warga kelas ekonomi menengah ke bawah, terutama dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok. Ini lah harapan saya,” ujar Rahudman. (mag-7)
Rp5 Miliar untuk Pasar Murah
ANGGARAN pasar murah ini senilai Rp5 miliar untuk mensubsidi harga kebutuhan pokok. Adapun, bahan-bahan kebutuhan pokok yang akan dijual nantinya seperti beras, gula, telor, minyak, sirup, mentega, tepung dan kacang tanah. “Kami berharap pasar murah nanti bisa dimanfaatkan masyarakat,” kata Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Medan Syahrizal Arif.
Sedangkan warga Jalan Pukat Banting 3, Perumnas Mandala, Ayu (33) mengatakan, pasar murah yang digelar Pemko Medan cukup membantu warga. Terutama, menjelang kenaikan harga BBM, berdampak naiknya harga-harga kebutuhan pokok.
“Kalau ada dibuat lagi pasar murah, pasti sangat membantulah bagi kami. Apalagi katanya BBM mau naik. Sekarang saja, BBM belum naik harga-harga di pasar sudah naik. Seperti cabe merah biasanya Cuma Rp40 ribunya sekilo, sekarang sudah Rp48 ribu sekilo. Jengkol pun sudah naik, tak ada lagi di pasar karena harganya mahal,” katanya.
Untuk itulah, kebijakan Pemko Medan untuk menggelar pasar murah di bulan Juni ini benar-benar nanti dapat dimanfaatkan masyarakat. “Belum lagi ini anak-anak pun mau masuk sekolah ajaran baru, pasti kami masyarakat ini banyak kebutuhan. Makanya, kalau bisa harga di pasar murah itu jauhlah dibanding harga di pasar, jadi kan betul-betul bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya. (mag-7)