30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jaga Gengsi

Chelsea vs Manchester United

LONDON-Chelsea dan Manchester United terlibat rivalitas sengit sejak final Liga Champions 2008. Setelah itu, bentrok mereka kerap diidentikkan dengan penentuan gelar. Dalam dua musim terakhir, selain Premier League, kedua tim rutin bersaing di Community Shield.

Tapi, bentrok kedua tim di Stamford Bridge dini hari nanti (siaran langsung MNCTV kickoff 02.45 WIB) mungkin sulit dikaitkan dengan gelar. Itu menilik konfigurasi klasemen Premier League saat ini. United berada di urutan teratas dengan keunggulan 15 poin (60-45) dari Chelsea.

Sejak merosotnya performa Chelsea akhir tahun lalu, pelatih United Sir Alex Ferguson memprediksi apabila pertemuan dengan The Blues -sebutan Chelsea- tidak akan berpengaruh pada penentuan juara. Setelah United menang 4-0 atas Wigan Athletic Sabtu lalu (26/2), Ferguson semakin lantang menyebut rival Setan Merah -sebutan United- tinggal Arsenal.

“Dengan selisih (15 poin) itu, sulit bagi Chelsea bangkit untuk mengejar juara. Saya sudah sering mengatakan bahwa hanya tim yang konsisten yang bakal merebut juara,” ungkap Fergie, sapaan akrab Ferguson kepada MUTV.
“Laga di Stamford Bridge lebih dari sekadar pertaruhan gengsi nama besar kedua klub,” tambah kakek 69 tahun itu.
Komentar Fergie tidak dibantah pelatih Chelsea Carlo Ancelotti. Pelatih berkebangsaan Italia itu menganggap Fergie tidak sedang melancarkan psywar, melainkan kenyataan. Apalagi Ancelotti sudah lebih dulu mematok target Chelsea musim ini sekadar memastikan tiket ke Liga Champions musim depan alias finis empat besar.

“Kemenangan atas Manchester United adalah bagian dari memelihara konsistensi setelah hasil positif di Liga Champions (menang 2-0 atas FC Copenhagen, 22/2, Red),” ungkap Ancelotti di Chelsea TV.

Don Carletto, julukan Ancelotti, sadar apabila kemenangan atas United juga memiliki harga mahal. Jika menang, Ancelotti berpotensi menyelamatkan jabatannya yang digoyang menyusul serangkaian raihan buruk John Terry dkk dalam dua bulan terakhir. Jika kalah? “Lebih baik Anda bertanya ke pemilik klub (Roman Abramovich, Red). Tanpa dikaitkan (dengan jabatan pelatih Chelsea), kemenangan atas United adalah tuntutan yang saya rasakan sejak pertama menangani Chelsea,” jelas pelatih yang dikaitkan dengan AS Roma musim depan itu.

Tuntutan kepada Ancelotti dipastikan bertambah saat menghadapi United. Yakni meredam amarah Didier Drogba. Striker Pantai Gading itu mulai rewel gara-gara diplot sebagai cadangan Fernando Torres. Dalam tiga laga terakhir Chelsea, Drogba hanya turun starter menghadapi Everton di Piala FA (19/2). Itu pun karena Torres tidak bisa turun karena cup-tied.

Drogba dikabarkan mengancam hengkang apabila tidak turun starter kontra United. Kondisi itulah yang memaksa Ancelotti masih menyimpan rapat-rapat komposisi lini depannya. Hanya, menilik ekspektasi terhadap Torres, Ancelotti tidak bisa untuk tidak menurunkan pemain termahal Inggris itu sejak awal.

Apalagi ditambah reputasi Torres sebagai troublemaker pertahanan United yang dikomando Nemanja Vidic. Banyak pengamat sepak bola Inggris yang menyebut Vidic belum menemukan formula tepat menangkal mantan bomber Liverpool itu. Seiring masih absennya Rio Ferdinand karena cedera, tantangan Vidic untuk mencegah Torres mencetak gol pertamanya bagi Chelsea bertambah berat.

“Beberapa orang mengatakan saya bermasalah mengawal Torres. Padahal, saya tidak merasa seperti itu. Saya pikir itu hanya pembahasan di media,” kelit Vidic di Sky Sports. (dns/jpnn)

Chelsea vs Manchester United

LONDON-Chelsea dan Manchester United terlibat rivalitas sengit sejak final Liga Champions 2008. Setelah itu, bentrok mereka kerap diidentikkan dengan penentuan gelar. Dalam dua musim terakhir, selain Premier League, kedua tim rutin bersaing di Community Shield.

Tapi, bentrok kedua tim di Stamford Bridge dini hari nanti (siaran langsung MNCTV kickoff 02.45 WIB) mungkin sulit dikaitkan dengan gelar. Itu menilik konfigurasi klasemen Premier League saat ini. United berada di urutan teratas dengan keunggulan 15 poin (60-45) dari Chelsea.

Sejak merosotnya performa Chelsea akhir tahun lalu, pelatih United Sir Alex Ferguson memprediksi apabila pertemuan dengan The Blues -sebutan Chelsea- tidak akan berpengaruh pada penentuan juara. Setelah United menang 4-0 atas Wigan Athletic Sabtu lalu (26/2), Ferguson semakin lantang menyebut rival Setan Merah -sebutan United- tinggal Arsenal.

“Dengan selisih (15 poin) itu, sulit bagi Chelsea bangkit untuk mengejar juara. Saya sudah sering mengatakan bahwa hanya tim yang konsisten yang bakal merebut juara,” ungkap Fergie, sapaan akrab Ferguson kepada MUTV.
“Laga di Stamford Bridge lebih dari sekadar pertaruhan gengsi nama besar kedua klub,” tambah kakek 69 tahun itu.
Komentar Fergie tidak dibantah pelatih Chelsea Carlo Ancelotti. Pelatih berkebangsaan Italia itu menganggap Fergie tidak sedang melancarkan psywar, melainkan kenyataan. Apalagi Ancelotti sudah lebih dulu mematok target Chelsea musim ini sekadar memastikan tiket ke Liga Champions musim depan alias finis empat besar.

“Kemenangan atas Manchester United adalah bagian dari memelihara konsistensi setelah hasil positif di Liga Champions (menang 2-0 atas FC Copenhagen, 22/2, Red),” ungkap Ancelotti di Chelsea TV.

Don Carletto, julukan Ancelotti, sadar apabila kemenangan atas United juga memiliki harga mahal. Jika menang, Ancelotti berpotensi menyelamatkan jabatannya yang digoyang menyusul serangkaian raihan buruk John Terry dkk dalam dua bulan terakhir. Jika kalah? “Lebih baik Anda bertanya ke pemilik klub (Roman Abramovich, Red). Tanpa dikaitkan (dengan jabatan pelatih Chelsea), kemenangan atas United adalah tuntutan yang saya rasakan sejak pertama menangani Chelsea,” jelas pelatih yang dikaitkan dengan AS Roma musim depan itu.

Tuntutan kepada Ancelotti dipastikan bertambah saat menghadapi United. Yakni meredam amarah Didier Drogba. Striker Pantai Gading itu mulai rewel gara-gara diplot sebagai cadangan Fernando Torres. Dalam tiga laga terakhir Chelsea, Drogba hanya turun starter menghadapi Everton di Piala FA (19/2). Itu pun karena Torres tidak bisa turun karena cup-tied.

Drogba dikabarkan mengancam hengkang apabila tidak turun starter kontra United. Kondisi itulah yang memaksa Ancelotti masih menyimpan rapat-rapat komposisi lini depannya. Hanya, menilik ekspektasi terhadap Torres, Ancelotti tidak bisa untuk tidak menurunkan pemain termahal Inggris itu sejak awal.

Apalagi ditambah reputasi Torres sebagai troublemaker pertahanan United yang dikomando Nemanja Vidic. Banyak pengamat sepak bola Inggris yang menyebut Vidic belum menemukan formula tepat menangkal mantan bomber Liverpool itu. Seiring masih absennya Rio Ferdinand karena cedera, tantangan Vidic untuk mencegah Torres mencetak gol pertamanya bagi Chelsea bertambah berat.

“Beberapa orang mengatakan saya bermasalah mengawal Torres. Padahal, saya tidak merasa seperti itu. Saya pikir itu hanya pembahasan di media,” kelit Vidic di Sky Sports. (dns/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/