26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Adipura Memotivasi Perilaku Hidup Bersih

Kedatangan Piala Adipura katagori Metropolitan tahun 2013 yang dibawa Plt Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi setelah menerimanya dari Menteri Lingkungan Hidup RI kemarin di Jakarta, disambut  tari adat delapan etnis dari sanggar Tari dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan di  Bandara Polonia Medan, (11/6).

TIGA PENGHARGAAN: Plt Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S, MSi memegang Piala Kapaltaru, Drs Rahudman Harahap, MM memegang Piala Adpura  Kadis TRTB Medan Sampoerno Pohan memegang Piala Adiwiyata Mandiri. Tiga piala ini berhasil diraih Kota Medan///redianto/sumut pos
TIGA PENGHARGAAN: Plt Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S, MSi memegang Piala Kapaltaru, Drs Rahudman Harahap, MM memegang Piala Adpura dan Kadis TRTB Medan Sampoerno Pohan memegang Piala Adiwiyata Mandiri. Tiga piala ini berhasil diraih Kota Medan///redianto/sumut pos

Selain Piala Adipura, Pemerintah Kota (Pemko) Medan juga menerima penghargaan Piala Kalpataru dan Adi Wiyatama. Sebelum acara syukuran dimulai, Piala Adipura, Piala Kapaltaru dan Piala Adiwiyata Mandiri setibanya di Bandara Polonia langsung diarak.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan terima kasih  atas komitmen dan partisipasi nyata dari seluruh masyarakat Kota Medan.  Dari Bandara Polonia, ketiga piala diarak melalui Jalan Imam Bonjol, Jalan Sudirman, Jalan Diponegoro dan berakhir di Lapangan Benteng Medan.

Penganugrahan penghargaan Piala Adi-pura katagori Metropolitan untuk Kota Medan merupakan yang kedua kalinya diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup. Sedangkan piala Kalpataru diserahkan Presidan RI Soesilo Bambang Yudoyono di Istana Presiden yang diterima oleh Syahdan tokoh perintis penghijauan penanama Mangrove  Belawan. Untuk piala Adi Wiyatama diterima oleh Kepala Sekolah SD Pertiwi Medan dari Menteri Lingkungan Hidup RI di Hotel Bidara Jakarta.

Plt Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi mengatakan, penganugrahan tiga piala sekaligus ini adalah merupakan anugrah yang patut disyukuri. Untuk itulah ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Medan khsusunya dan seluruh steakholder, juga para Camat, SKPD, Lurah dan kepala Lingkungan. “Dengan harapan ini menjadikan kita sebagai manusia yang bersyukur, karena apa yang selama ini kita lakukan berbuah hasil dan diberikan penilaian oleh pemerintah pusat,” kata Eldin.

Dikatakan Eldin, esensi penghargaan Adipura  tidak semata-mata dalam bentuk simbol atau piala, namun bagaimana Adipura dapat dijadikan sebagai motivasi untuk terus membudayakan perilaku bersih. Di samping itu sebagai media guna menumbuhkan kesadaran bersama sehingga dapat mempertahankan Kota Medan sebagai kota bebas sampah yang diekspresikan dalam tindakan nyata dan perilaku sehari-hari.

“Satu hal yang harus tetap kita ingat, bersih akan terwujud jika telah menjadi tanggung jawab dan benar-benar menjadi  kebutuhan kita bersama. Ketika hal ini sudah tercipta, saya yakin Kota Medan akan memperoleh Adipura Kencana tahun depan,” ujarnya dengan yakin dalam acara syukuran  dan apresiasi atas keberhasilan mendapatkan penghargaan Adipura kategori Kota Metropolitan di Lapangan Benteng Medan, Selasa (11/6).

Eldin mengingatkan, Adipura bukan sekadar penghargaan tetapi jauh lebih penting sebagai bentuk keberhasilan dalam membangun budaya masyarakat yang semakin sadar  kebersihan dan pelestarian lingkungan  hidup. Dia berharap  Kota Medan dikenal dan melekat dalam ingatan siapaun sebagai kota bersih, aman, nyaman dan hijau.

“Itu sebabnya mengapa kita selalu menekankan kepada camat dan lurah sebagai pejabat yang bersinggungan langsung dengan masyarakat supaya lebih intens  mensosialisasikan perlunya kebersihan dan pelestarian lingkungan. Serta menjadikan kerja bakti membersihkan lingkungan sebagai agenda lingkungan masing-masing. Jadi saya memberikan apresiasi atas keberhasilan camat, lurah dan kepala lingkungan dalam membangun kesadaran kebersihan dan penghijauan yang semakin baik,” ungkapnya.

Eldin menjelaskan,  hasil penilaian Adipura tahun ini menunjukkan pengingkatan signifikan. Terbukti Kota Medan memperoleh nilai tertinggi dari 109 kabupaten/kota yang mendapatkan penghargaan Adipura. Meski demikian, Eldin mengingatkan agar tidak cepat puas dengan keberhasilan yang diperoleh saat ini. Masih banyak pekerjaan rumah yang menjadi tugas bersama dalam rangka menjadikan Kota Medan lebih baik lagi.

“Teruskan budayakan perilaku hidup bersih dan tumbuhkan kesadaran bersama akan rasa memiliki atas kota ini.  Dengan begitu kita dapat mempertahankan Kota Medan sebagai kota bebas sampah yang diekspresikan dalam tindak nyata dan perilaku sehari-hari. Secara kebetulan, penganugerahan Piala Adipura  selalu berdekatan dengan peringatan hari jadi Kota Medan. Sudah dua tahun kita menjadikan Adipura sebagai kado, termasuk  Piala Adipura yang kita peroleh ini kita persembahkan untuk Kota Medan yang 1 Juli nanti akan berusia 423 tahu.  Semoga pada saat Kota Medan berusia 424 tahun, kita mampu memberikan Adipura Kencana sebagai kado terbaiknya. Insya Allah kita mampu mewujudkannya,” ujarnya.
Di penghujung sambutannya, Eldin menyampaikan  ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada segenap unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Medan, DPRD Medan dan seluruh warga Kota Medan,  teristimewa pasukan melati dan bestari yang selama ini begitu gigih dan bekerja keras untuk membersihkan Kota Medan  dari sampah. “Selamat atas penghargaan yang kita terima ini. Mari terus kita pertahankan semangat dan kekompakan ini,” ucapnya.

Turut hadir tokoh agama KH Amiruddin MS dan sejumlah pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan antaranya  Kepala Badan Lingkungan Hidup Ir Arief Trinugroho, Asisten Pemerintahan Drs Musadad, Asisten Kesmasy H Erwin Lubis, Kepala Dinas Perhubungan Drs Redward Parapat, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Drs Busral Manan, Kepala Inspektorat Drs Farid Wajedi, serta para Camat dan lainnya. (mag-7/dya)

Kedatangan Piala Adipura katagori Metropolitan tahun 2013 yang dibawa Plt Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi setelah menerimanya dari Menteri Lingkungan Hidup RI kemarin di Jakarta, disambut  tari adat delapan etnis dari sanggar Tari dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan di  Bandara Polonia Medan, (11/6).

TIGA PENGHARGAAN: Plt Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S, MSi memegang Piala Kapaltaru, Drs Rahudman Harahap, MM memegang Piala Adpura  Kadis TRTB Medan Sampoerno Pohan memegang Piala Adiwiyata Mandiri. Tiga piala ini berhasil diraih Kota Medan///redianto/sumut pos
TIGA PENGHARGAAN: Plt Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S, MSi memegang Piala Kapaltaru, Drs Rahudman Harahap, MM memegang Piala Adpura dan Kadis TRTB Medan Sampoerno Pohan memegang Piala Adiwiyata Mandiri. Tiga piala ini berhasil diraih Kota Medan///redianto/sumut pos

Selain Piala Adipura, Pemerintah Kota (Pemko) Medan juga menerima penghargaan Piala Kalpataru dan Adi Wiyatama. Sebelum acara syukuran dimulai, Piala Adipura, Piala Kapaltaru dan Piala Adiwiyata Mandiri setibanya di Bandara Polonia langsung diarak.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan terima kasih  atas komitmen dan partisipasi nyata dari seluruh masyarakat Kota Medan.  Dari Bandara Polonia, ketiga piala diarak melalui Jalan Imam Bonjol, Jalan Sudirman, Jalan Diponegoro dan berakhir di Lapangan Benteng Medan.

Penganugrahan penghargaan Piala Adi-pura katagori Metropolitan untuk Kota Medan merupakan yang kedua kalinya diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup. Sedangkan piala Kalpataru diserahkan Presidan RI Soesilo Bambang Yudoyono di Istana Presiden yang diterima oleh Syahdan tokoh perintis penghijauan penanama Mangrove  Belawan. Untuk piala Adi Wiyatama diterima oleh Kepala Sekolah SD Pertiwi Medan dari Menteri Lingkungan Hidup RI di Hotel Bidara Jakarta.

Plt Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi mengatakan, penganugrahan tiga piala sekaligus ini adalah merupakan anugrah yang patut disyukuri. Untuk itulah ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Medan khsusunya dan seluruh steakholder, juga para Camat, SKPD, Lurah dan kepala Lingkungan. “Dengan harapan ini menjadikan kita sebagai manusia yang bersyukur, karena apa yang selama ini kita lakukan berbuah hasil dan diberikan penilaian oleh pemerintah pusat,” kata Eldin.

Dikatakan Eldin, esensi penghargaan Adipura  tidak semata-mata dalam bentuk simbol atau piala, namun bagaimana Adipura dapat dijadikan sebagai motivasi untuk terus membudayakan perilaku bersih. Di samping itu sebagai media guna menumbuhkan kesadaran bersama sehingga dapat mempertahankan Kota Medan sebagai kota bebas sampah yang diekspresikan dalam tindakan nyata dan perilaku sehari-hari.

“Satu hal yang harus tetap kita ingat, bersih akan terwujud jika telah menjadi tanggung jawab dan benar-benar menjadi  kebutuhan kita bersama. Ketika hal ini sudah tercipta, saya yakin Kota Medan akan memperoleh Adipura Kencana tahun depan,” ujarnya dengan yakin dalam acara syukuran  dan apresiasi atas keberhasilan mendapatkan penghargaan Adipura kategori Kota Metropolitan di Lapangan Benteng Medan, Selasa (11/6).

Eldin mengingatkan, Adipura bukan sekadar penghargaan tetapi jauh lebih penting sebagai bentuk keberhasilan dalam membangun budaya masyarakat yang semakin sadar  kebersihan dan pelestarian lingkungan  hidup. Dia berharap  Kota Medan dikenal dan melekat dalam ingatan siapaun sebagai kota bersih, aman, nyaman dan hijau.

“Itu sebabnya mengapa kita selalu menekankan kepada camat dan lurah sebagai pejabat yang bersinggungan langsung dengan masyarakat supaya lebih intens  mensosialisasikan perlunya kebersihan dan pelestarian lingkungan. Serta menjadikan kerja bakti membersihkan lingkungan sebagai agenda lingkungan masing-masing. Jadi saya memberikan apresiasi atas keberhasilan camat, lurah dan kepala lingkungan dalam membangun kesadaran kebersihan dan penghijauan yang semakin baik,” ungkapnya.

Eldin menjelaskan,  hasil penilaian Adipura tahun ini menunjukkan pengingkatan signifikan. Terbukti Kota Medan memperoleh nilai tertinggi dari 109 kabupaten/kota yang mendapatkan penghargaan Adipura. Meski demikian, Eldin mengingatkan agar tidak cepat puas dengan keberhasilan yang diperoleh saat ini. Masih banyak pekerjaan rumah yang menjadi tugas bersama dalam rangka menjadikan Kota Medan lebih baik lagi.

“Teruskan budayakan perilaku hidup bersih dan tumbuhkan kesadaran bersama akan rasa memiliki atas kota ini.  Dengan begitu kita dapat mempertahankan Kota Medan sebagai kota bebas sampah yang diekspresikan dalam tindak nyata dan perilaku sehari-hari. Secara kebetulan, penganugerahan Piala Adipura  selalu berdekatan dengan peringatan hari jadi Kota Medan. Sudah dua tahun kita menjadikan Adipura sebagai kado, termasuk  Piala Adipura yang kita peroleh ini kita persembahkan untuk Kota Medan yang 1 Juli nanti akan berusia 423 tahu.  Semoga pada saat Kota Medan berusia 424 tahun, kita mampu memberikan Adipura Kencana sebagai kado terbaiknya. Insya Allah kita mampu mewujudkannya,” ujarnya.
Di penghujung sambutannya, Eldin menyampaikan  ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada segenap unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Medan, DPRD Medan dan seluruh warga Kota Medan,  teristimewa pasukan melati dan bestari yang selama ini begitu gigih dan bekerja keras untuk membersihkan Kota Medan  dari sampah. “Selamat atas penghargaan yang kita terima ini. Mari terus kita pertahankan semangat dan kekompakan ini,” ucapnya.

Turut hadir tokoh agama KH Amiruddin MS dan sejumlah pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan antaranya  Kepala Badan Lingkungan Hidup Ir Arief Trinugroho, Asisten Pemerintahan Drs Musadad, Asisten Kesmasy H Erwin Lubis, Kepala Dinas Perhubungan Drs Redward Parapat, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Drs Busral Manan, Kepala Inspektorat Drs Farid Wajedi, serta para Camat dan lainnya. (mag-7/dya)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/