27 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Tambang Emas Martabe Komit Jaga Lingkungan

BATANGTORU- Tambang Emas Martabe telah resmi memasuki tahap produksi dengan terbitnya Surat Ijin Produksi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 649.K/30/DJB/2013. Ini bisa terwujud berkat dukungan para pemangku kepentingan.
Hasil uji kualitas air sisa proses dari tiga laboratorium independen memastikan kandungan logam yang terdapat dalam air sisa proses berada di bawah standar baku mutu KepMenLH No 202/2004. Hasil ini diumumkan terbuka 21 Januari 2013, disaksikan seluruh jajaran Muspida Propinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan.
Presiden Direktur Peter Albert menyatakan, “Kami tetap berkomitmen pada pemeliharaan lingkungan yang mendukung terciptanya keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitar sungai Batangtoru”.
Hingga Mei 2013, terdapat 2.560 orang bekerja di Tambang Emas Martabe. Dari jumlah ini, 1.637 adalah tenaga kerja lokal, dimana 269 orang di antaranya perempuan. Jumlah penyerapan tenaga kerja lokal ini telah mengalami perkembangan tiga kali lipat daripada jumlah awal yang disyaratkan dalam AMDAL. Mengacu pada AMDAL, Tambang Emas Martabe berkewajiban mempekerjakan 490 karyawan lokal atau 70 persen dari perkiraan 700 lapangan pekerjaan yang akan tersedia saat itu. Jumlah penyerapan tenaga kerja lokal akan berkembang sejalan dengan kemajuan tambang. Peningkatan jumlah tenaga kerja akan selalu diimbangi peningkatan kompetensi melalui berbagai pelatihan berdasar bidang pekerjaan yang diarahkan untuk membangun profesionalitas dan daya saing karyawan untuk memberikan kinerja prima berkualitas bagi kemajuan dunia usaha di Tapsel dan Sumut.
Di bidang pengembangan masyarakat, program tanggung jawab sosial perusahaan telah dijalankan di sejumlah desa yang masuk dalam kategori daerah terdampak. Antara lain: pelatihan usaha perikanan kepada enam kelompok nelayan dengan bantuan pembuatan kolam ikan, penyediaan sejumlah peralatan perikanan, serta 252.000 bibit ikan lele.
Di bidang infrastruktur, Perusahaan telah membangun berbagai fasilitas air bersih, yaitu pemasangan pipa dari berbagai sumber air untuk dialirkan ke berbagai lokasi fasilitas umum sepanjang 12.7 km, pembuatan 28 unit sumur gali dan 46 unit fasilitas tempat mandi dan cuci. Perusahaan juga membangun dan memperbaiki beberapa mushola dan sarana ibadah lainnya.
“Kami menghargai dukungan dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan. Kami yakin dengan kemitraan bersama semua pihak, perusahaan segera masuk tahap produksi penuh dan terus melanjutkan program pengembangan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berdaya guna,” ujar Peter Albert

Sekilas Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam (“CoW”) yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 8,05 juta oz emas dan 77 juta oz perak dan ditargetkan mulai berproduksi pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.
Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd 95 persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sumatra Utara.
Martabe menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lain, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas. (rel/tom)

BATANGTORU- Tambang Emas Martabe telah resmi memasuki tahap produksi dengan terbitnya Surat Ijin Produksi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 649.K/30/DJB/2013. Ini bisa terwujud berkat dukungan para pemangku kepentingan.
Hasil uji kualitas air sisa proses dari tiga laboratorium independen memastikan kandungan logam yang terdapat dalam air sisa proses berada di bawah standar baku mutu KepMenLH No 202/2004. Hasil ini diumumkan terbuka 21 Januari 2013, disaksikan seluruh jajaran Muspida Propinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan.
Presiden Direktur Peter Albert menyatakan, “Kami tetap berkomitmen pada pemeliharaan lingkungan yang mendukung terciptanya keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitar sungai Batangtoru”.
Hingga Mei 2013, terdapat 2.560 orang bekerja di Tambang Emas Martabe. Dari jumlah ini, 1.637 adalah tenaga kerja lokal, dimana 269 orang di antaranya perempuan. Jumlah penyerapan tenaga kerja lokal ini telah mengalami perkembangan tiga kali lipat daripada jumlah awal yang disyaratkan dalam AMDAL. Mengacu pada AMDAL, Tambang Emas Martabe berkewajiban mempekerjakan 490 karyawan lokal atau 70 persen dari perkiraan 700 lapangan pekerjaan yang akan tersedia saat itu. Jumlah penyerapan tenaga kerja lokal akan berkembang sejalan dengan kemajuan tambang. Peningkatan jumlah tenaga kerja akan selalu diimbangi peningkatan kompetensi melalui berbagai pelatihan berdasar bidang pekerjaan yang diarahkan untuk membangun profesionalitas dan daya saing karyawan untuk memberikan kinerja prima berkualitas bagi kemajuan dunia usaha di Tapsel dan Sumut.
Di bidang pengembangan masyarakat, program tanggung jawab sosial perusahaan telah dijalankan di sejumlah desa yang masuk dalam kategori daerah terdampak. Antara lain: pelatihan usaha perikanan kepada enam kelompok nelayan dengan bantuan pembuatan kolam ikan, penyediaan sejumlah peralatan perikanan, serta 252.000 bibit ikan lele.
Di bidang infrastruktur, Perusahaan telah membangun berbagai fasilitas air bersih, yaitu pemasangan pipa dari berbagai sumber air untuk dialirkan ke berbagai lokasi fasilitas umum sepanjang 12.7 km, pembuatan 28 unit sumur gali dan 46 unit fasilitas tempat mandi dan cuci. Perusahaan juga membangun dan memperbaiki beberapa mushola dan sarana ibadah lainnya.
“Kami menghargai dukungan dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan. Kami yakin dengan kemitraan bersama semua pihak, perusahaan segera masuk tahap produksi penuh dan terus melanjutkan program pengembangan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berdaya guna,” ujar Peter Albert

Sekilas Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam (“CoW”) yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 8,05 juta oz emas dan 77 juta oz perak dan ditargetkan mulai berproduksi pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.
Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd 95 persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sumatra Utara.
Martabe menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lain, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas. (rel/tom)

Artikel Terkait

Urine Jadi Pupuk

Cinta Lingkungan Sejak Dini

Jangan Sisakan Makananmu

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/