FORTALEZA– “Sejujurnya sangat sulit untuk mengalahkan Italia, mereka tampil dengan baik dan menyulitkan kami. Penalti ibarat lotre dan kami beruntung karena berhasil menang.”
Ungkapan itu diutarakan kapten Spanyol, Iker Casillas usai menang lewat adu penalti di semifinal Piala Konfederasi 2013 kontra Italia, Jumat (28/6) dini hari. Di final, Spanyol sudah dinanti tuan rumah Brasil yang sebelumnya mengalahkan Uruguay untuk berada di final.
Pada laga itu, selama 120 menit tetap tak ada gol tercipta di Estádio Governador Plácido Aderaldo Castelo. Pertandingan pun memasuki drama adu penalti. Sayang, Italia tak mampu membalaskan dendam pada partai final Piala Eropa 2012 lalu, tendangan Leonardo Bonucci melayang jauh dari gawang Iker Casillas. Spanyol pun melangkah ke laga pamungkas dengan keunggulan 7-6.
Namun, kiper sekaligus kapten Spanyol, Casillas menilai bahwa kemenangan timnya karena faktor keberuntungan. Kendati demikian, Casillas tak dapat menutupi rasa bahagianya, pasalnya selama sejarah sepak bola Spanyol belum pernah sekalipun merengkuh trofi Piala Konfederasi.
“Generasi ini takkan pernah terlupakan. Spanyol sangat beruntung karena dapat meraih kemenangan, dan kami berada di final,” tegas Casillas, seperti dilansir Sportsmole, Jumat (28/6).
Sama seperti Casillas, sang arsitek La Roja, Vicente Del Bosque juga menilai timnya beruntung bisa melaju ke final. La Roja beruntung karena menurutnya Spanyol tidak bisa mengatur jalannya pertandingan dan bermain terlalu terbuka. Dia pun memuji penampilan para pemainnya karena tetap tenang meski banyak tekanan dari pihak lawan.
“Keberuntungan memihak kepada kami di babak adu penalti, dan membawa kami ke final. Kami sangat senang karena bisa bermain melawan Brasil di Stadion Maracana,” ujar Del Bosque seperti dilansir situs resmi FIFA.
Del Bosque juga tak lupa memuji penampilan Italia yang dianggapnya sudah menyulitkan La Roja selama 120 menit. Spanyol memang sempat dibuat frustrasi karena kokohnya pertahanan Italia yang dipimpin oleh Leonardo Bonucci.
“Saya rasa ini penampilan yang bagus dari kedua tim, yang membuktikan diri jika mereka memang pantas berada di semifinal.”
Di final, Spanyol akan menghadapi tuan rumah Brasil di Stadion Maracana, 30 Juni 2013. Brasil sudah lebih dulu melangkah ke final setelah menyingkirkan Uruguay 2-1.
Di sisi lain, arsitek Italia, Cesare Prandelli mengaku tersentuh melihat perjuangan Gli Azzurri.
Tim asuhan Prandelli sebenarnya tak tampil buruk pada pertandingan ini. Mereka mampu mengimbangi tiki-taka Spanyol dengan kecepatan serangan balik dan umpan-umpan efektif.
Italia juga tak lagi menjadi bulan-bulanan Spanyol, seperti ketika mereka kalah 0-4 di final Piala Eropa 2012. Hal ini membuat Prandelli cukup puas karena timnya tak kalah secara permainan.
“Ketika Anda menghadapi adu penalti, semuanya bisa terjadi. Kami tampil hebat dari awal hingga akhir laga. Kami membuat banyak kesempatan untuk mencetak gol,” kata Prandelli kepada Rai Sport.
“Spanyol unggul dari kami karena mereka telah bermain berdasarkan konsep ini selama bertahun-tahun, sementara kami masih mencari bentuk. Dalam hal karakter, determinasi, dan taktik, kami membaik,” sambungnya.
“Kondisi atmosfer di sini tidak masuk akal, karena mustahil bisa memiliki energi tersisa setelah 120 menit. Cara para pemain berjuang hari ini benar-benar menyentuh,” kata Prandelli. (bbs/jpnn)