26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Muhammadiyah Mulai Puasa 9 Juli

Muhammadiyah dipastikan akan memulai puasa Ramadannya pada 9 Juli mendatang. Hal ini ditegaskan langsung oleh Din Syamsuddin, Ketua PP Muhammadiyah kepada wartawan, Sabtu (29/6).

“Sudah ada di sebagian wilayah RI, pada tanggal 8 Juli. Sehingga pada 8 Juli malam kita menunaikan taraweh dan 9 Juli mulai berpuasa,” ujarnya saat dijumpai usai peletakan batu pertama pembangunan rumah dakwah Muhammadiyah.

Soal alasannya, dia mengatakan, karena ijtimak akhir  Sya’ban, yakni kunjungsi matahari, bumi dan bulan itu itu berada pada garis lurus terjadi pada 8 Juli. “Sekitar pukul 2 lewat (14. 00 WIB). Waktu  matahari terbenam tanggal 8 Juli itu, bulan belum terbenam. Itu lah hilal menurut Muhammadiyah, tidak perlu dilihat lagi,” katanya.

“Cukup lewat kalkulasi ilmiah, ada hadistnya, Fakdurullah maka perhitungkanlah. Maka bagi yang meyakini sudah ada hilal Ramadan pada 8 Juli, silahkan lah berpuasa. Bagi yang belum, karena ada paham lain harus melihat dan jika tak kelihatan maka harus menambah, menyempurnakan bulan Sya’ban ya lakukan,” tambahnya.

Dia meminta, masyarakat jangan lagi membesar-besarkan perbedaan pandangan ini. Pasalnya, semua perbedaan itu sendiri bertujuan untuk kesempurnaan ibadah yang menurut mereka diyakininya.

“Jangan ini dibesar-besarkan, ini keyaninan, ibadat, mari lah beribadah. Yang paling penting mari isi bulan Ramadan dengan tekat meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT,” pungkasnya. (wsn/jpnn)

Muhammadiyah dipastikan akan memulai puasa Ramadannya pada 9 Juli mendatang. Hal ini ditegaskan langsung oleh Din Syamsuddin, Ketua PP Muhammadiyah kepada wartawan, Sabtu (29/6).

“Sudah ada di sebagian wilayah RI, pada tanggal 8 Juli. Sehingga pada 8 Juli malam kita menunaikan taraweh dan 9 Juli mulai berpuasa,” ujarnya saat dijumpai usai peletakan batu pertama pembangunan rumah dakwah Muhammadiyah.

Soal alasannya, dia mengatakan, karena ijtimak akhir  Sya’ban, yakni kunjungsi matahari, bumi dan bulan itu itu berada pada garis lurus terjadi pada 8 Juli. “Sekitar pukul 2 lewat (14. 00 WIB). Waktu  matahari terbenam tanggal 8 Juli itu, bulan belum terbenam. Itu lah hilal menurut Muhammadiyah, tidak perlu dilihat lagi,” katanya.

“Cukup lewat kalkulasi ilmiah, ada hadistnya, Fakdurullah maka perhitungkanlah. Maka bagi yang meyakini sudah ada hilal Ramadan pada 8 Juli, silahkan lah berpuasa. Bagi yang belum, karena ada paham lain harus melihat dan jika tak kelihatan maka harus menambah, menyempurnakan bulan Sya’ban ya lakukan,” tambahnya.

Dia meminta, masyarakat jangan lagi membesar-besarkan perbedaan pandangan ini. Pasalnya, semua perbedaan itu sendiri bertujuan untuk kesempurnaan ibadah yang menurut mereka diyakininya.

“Jangan ini dibesar-besarkan, ini keyaninan, ibadat, mari lah beribadah. Yang paling penting mari isi bulan Ramadan dengan tekat meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT,” pungkasnya. (wsn/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/