26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menlu AS: Usir Kadhafi dari Libya

ROMA – Kelompok Kontak mengenai Libya menggelar pertemuan di Roma, Italia, Kamis (5/5). Pertemuan itu membahas dukungan terhadap Dewan Transisi Nasional dan memerintakan penangkapan bagi para pejabat Libya atas tuduhan kejahatan kemanusiaan.

Seperti dilansir Aljazeera, pertemuan kontak itu dilaksanakan sehari setelah deklarasi Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan perintah penangkapan bagi para pejabat Libya. Pada kesempata itu juga terungkap, Dewan Transisi berharap dapat memperoleh tiga miliar dolar setelah dikurangi dari penjualan minyak nanti untuk menyokong keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan Libya.

Jurubicara Dewan, Abdel Hafiz Gogha mengatakan tujuannya di Roma untuk menentukan langkah-langkah rakyat Libya agar dapat menggunakan aset-asetnya yang dibekukan di seluruh dunia, mereka yakin memperoleh antara 2 dan 3 miliar dolar yang diminta Dewan Selasa lalu.

Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini mengumumkan bahwa pertemuan kedua Kelompok Kontak akan berusaha menegaskan bahwa intervensi militer bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan mekanisme bantuan keuangan kepada pihak oposisi.

Sementara itu,  Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton menyatakan, pengusiran pemimpin Libya, Muammar Kadhafi adalah cara terbaik untuk melindungi warga sipil Libya.

Sumber Associated Press melaporkan, menlu Clinton menyerukan Kadhafi untuk menghentikan serangan kejam dan brutal terhadap penduduk sipil, menarik pasukannya dari seluruh kota yang dikepung dan meninggalkan kekuasaan. Ini merupakan hasil yang dicari. Pertemuan Group Kontak Libya di Kementerian Luar Negeri Italia, pada Kamis ini (5/5) diharapkan menemukan cara untuk memberikan dukungan keuangan kepada para pemberontak.
Amerika Serikat sendiri telah mengumumkan bantuan dana sebesar dolar US 25 juta dalam bentuk surplus, sejumlah barang non militer dan sejumlah komoditas untuk mendukung dan melindungi pemberontak.
Pada prinsipnya dana tersebut didasarkan terhadap penggunaan dana beku Kolonel Muammar Kadhafi dan keluarganya. Dana itu juga digunakan sebagai jaminan mem buka jalur untuk kepentingan pemberontak Libya. (bbs/jpnn)

ROMA – Kelompok Kontak mengenai Libya menggelar pertemuan di Roma, Italia, Kamis (5/5). Pertemuan itu membahas dukungan terhadap Dewan Transisi Nasional dan memerintakan penangkapan bagi para pejabat Libya atas tuduhan kejahatan kemanusiaan.

Seperti dilansir Aljazeera, pertemuan kontak itu dilaksanakan sehari setelah deklarasi Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan perintah penangkapan bagi para pejabat Libya. Pada kesempata itu juga terungkap, Dewan Transisi berharap dapat memperoleh tiga miliar dolar setelah dikurangi dari penjualan minyak nanti untuk menyokong keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan Libya.

Jurubicara Dewan, Abdel Hafiz Gogha mengatakan tujuannya di Roma untuk menentukan langkah-langkah rakyat Libya agar dapat menggunakan aset-asetnya yang dibekukan di seluruh dunia, mereka yakin memperoleh antara 2 dan 3 miliar dolar yang diminta Dewan Selasa lalu.

Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini mengumumkan bahwa pertemuan kedua Kelompok Kontak akan berusaha menegaskan bahwa intervensi militer bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan mekanisme bantuan keuangan kepada pihak oposisi.

Sementara itu,  Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton menyatakan, pengusiran pemimpin Libya, Muammar Kadhafi adalah cara terbaik untuk melindungi warga sipil Libya.

Sumber Associated Press melaporkan, menlu Clinton menyerukan Kadhafi untuk menghentikan serangan kejam dan brutal terhadap penduduk sipil, menarik pasukannya dari seluruh kota yang dikepung dan meninggalkan kekuasaan. Ini merupakan hasil yang dicari. Pertemuan Group Kontak Libya di Kementerian Luar Negeri Italia, pada Kamis ini (5/5) diharapkan menemukan cara untuk memberikan dukungan keuangan kepada para pemberontak.
Amerika Serikat sendiri telah mengumumkan bantuan dana sebesar dolar US 25 juta dalam bentuk surplus, sejumlah barang non militer dan sejumlah komoditas untuk mendukung dan melindungi pemberontak.
Pada prinsipnya dana tersebut didasarkan terhadap penggunaan dana beku Kolonel Muammar Kadhafi dan keluarganya. Dana itu juga digunakan sebagai jaminan mem buka jalur untuk kepentingan pemberontak Libya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/