MEDAN- Belum lama ini, komuitas sepeda motor BMP (Bikers Mitra Polri) menggalang dana untuk korban gempa bumi di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, Aceh.
Penggalangan dana ini sudah dimulai sejak Sabtu (7/7) lalu dan dana yang terkumpul akan dikirimkan langsung ke Aceh dalam bentuk barang.
“Kita sudah mulai dari Sabtu kemarin. Penggalangan dana selama dua hari ini akan disumbangkan dalam bentuk logistik. Karena menurut informasi, saudara-saudara kita yang di sana sangat membutuhkan logistik,” ujar Ketua Pengurus Pusat, Ahmad Bengar Harahap beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, jumlah dana yang terkumpul mencapai Rp6 juta dan sudah disalurkan. “Kebetulan anggota kita BMP Aceh yang di sana ada yang terkena musibah, namun yang kita bantu tidak hanya anggota saja. Saudara kita yang lain di sana juga kita harap dapat terbantu dengan adanya sumbangan ini,” ujar pria yang akrab disapa Abeng ini.
Selain menggalang dana korban gempa Aceh, anggotanya juga menggelar kerja bhakti mempercantik Masjid Nur Ikhsan yang terletak di Simpang Rambung Binjai.
“Kita berharap masyarakat bisa lebih nyaman beribadah pada Ramadan ini. Jadi kita gelar kerja bhakti memperbaiki masjid. Alhamdulillah, antusiasme masyarakat di sini sangat bagus. Mereka ikut membantu dari segi tenaga maupun materi,” lanjut pria yang juga dosen di Unimed itu.
Saat ini penggalangan dana dilakukan oleh BMP Sumut yang bergabung dengan BMP Chapter Binjai. Ia juga menuturkan bahwa BMP ini merupakan komunitas berskala nasional yang memiliki chapter atau cabang di tiap provinsi sebagai wadah tempat berkumpulnya klub-klub motor. Puluhan klub-klub motor bernaung di bawah bendera BMP.
“Ini pembuktian juga bahwa kita bukan geng motor. Mana ada geng motor yang aktif di kegiatan sosial begini,” ujarnya sambil tertawa.
Sekilas tentang kegiatan-kegiatan BMP selama ini, Abeng mengatakan bahwa BMP lebih kepada komunitas yang selalu mengkampanyekan tertib berlalu-lintas.
“Mengkampanyekan berkendara secara positif itu merupakan ciri di komunitas ini. Namanya saja Bikers Mitra Polri,” pungkas Abeng. (ful)
