29 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Jalur Layang KA hingga Danau Toba

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
HAMPIR SELESAI_Pekerja melintas di jalur layang kereta api yang hampir rampung di Jalan Emas Medan, beberapa waktu lalu. Jalur rel ganda tersebut diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.

SUMUTPOS.CO – Warga Sumatera Utara layak bersukacita. Rencananya, semua rute jalur kereta api di Sumut bakal menggunakan jalur layang. Tahap pertama, jalur layang dibangun mulai dari rute Stasiun Pulo Brayan-Stasiun Besar Medan-Stasiun Bandara KNIA, Kabupaten Deli Serdang. Ke depan, jalur layang KA ini akan dibangun hingga ke Danau Toba.

Pembangunan jalur layang kereta api tahap pertama di Sumut memiliki panjang 10,8 kilometer. Rencananya akan beroperasi di akhir 2018. “Tujuannya untuk mengurangi aktivitas kereta jalur bawah. Dengan jalur layang ini, akan mengurangi kemacetan lalu lintas saat kereta api melintas di ruas jalan protokol di Kota Medan,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan kepada Sumut Pos, Kamis (3/5) siang.

Fakhrul mengatakan, pembangunan jalur layang kereta api Medan-KNIA untuk mendukung pengembangan perkeretaapian di Sumatera Utara. Pembangunan menggunakan anggaran APBN selama 4 tahun, dimulai tahun 2015. “Kita harapkan di bulan November atau Desember tahun ini sudah beroperasi,” ungkap Fakhrul.

Nantinya, jalur layang kereta api pertama di Sumut ini akan digunakan kereta api rute Stasiun Besar Medan-Bandara KNIA. Maklum, volume aktivitas KA bandara itu cukup tinggi setiap hari. “Perlintasan KA Medan-Bandara per hari sebanyak 72 lintasan, melayani penumpang mulai pukul 03.30 WIB pagi dari Stasiun Medan dan mulai pukul 04.40 WIB pagi dari Stasiun Bandara Kualanamu,” tutur Fakhrul.

Pembangunan jalur layang KA tahap kedua dilaksanakan untuk rute KA Stasiun Binjai-Medan. Jalur ini dibiayai menggunakan usulan anggaran APBN 2019. Rencananya dikerjakan tahun depan.

“Selanjutnya, semua rute jalur kereta api di Sumut akan menggunakan jalur layang. Hingga ke Rantauprapat. Sedangkan rel jalur bawah semua clear (tidak ada lagi). Tujuannya, menghilangkan lintas sebidang,” jelasnya.

Selanjutnya, jalur layang kereta api akan terus dikembangkan oleh Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara hingga ke Danau Toba. Hal ini sesuai program Presiden Joko Widodo untuk memberikan infrastruktur dan fasilitas baik menuju Danau Toba. “Jalur layang kereta api ini satu jalur menuju Danau Toba,” ungkap Fakhrul.

Balai Tenik Perkeretaapian menargetkan program jalur layang kereta api ini bisa selesai dalam 4 tahun, tergantung anggaran dari pusat.

Fakhrul menjelaskan, Kota Medan idealnya memiliki 6 jalur kereta api. Hal itu mengingat volume lintas kereta api cukup tinggi setiap hari. “Karena itulah kita terus melakukan pengembangan untuk perkeretaapian di Sumatera Utara,” kata Fakhrul.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
HAMPIR SELESAI_Pekerja melintas di jalur layang kereta api yang hampir rampung di Jalan Emas Medan, beberapa waktu lalu. Jalur rel ganda tersebut diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.

SUMUTPOS.CO – Warga Sumatera Utara layak bersukacita. Rencananya, semua rute jalur kereta api di Sumut bakal menggunakan jalur layang. Tahap pertama, jalur layang dibangun mulai dari rute Stasiun Pulo Brayan-Stasiun Besar Medan-Stasiun Bandara KNIA, Kabupaten Deli Serdang. Ke depan, jalur layang KA ini akan dibangun hingga ke Danau Toba.

Pembangunan jalur layang kereta api tahap pertama di Sumut memiliki panjang 10,8 kilometer. Rencananya akan beroperasi di akhir 2018. “Tujuannya untuk mengurangi aktivitas kereta jalur bawah. Dengan jalur layang ini, akan mengurangi kemacetan lalu lintas saat kereta api melintas di ruas jalan protokol di Kota Medan,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan kepada Sumut Pos, Kamis (3/5) siang.

Fakhrul mengatakan, pembangunan jalur layang kereta api Medan-KNIA untuk mendukung pengembangan perkeretaapian di Sumatera Utara. Pembangunan menggunakan anggaran APBN selama 4 tahun, dimulai tahun 2015. “Kita harapkan di bulan November atau Desember tahun ini sudah beroperasi,” ungkap Fakhrul.

Nantinya, jalur layang kereta api pertama di Sumut ini akan digunakan kereta api rute Stasiun Besar Medan-Bandara KNIA. Maklum, volume aktivitas KA bandara itu cukup tinggi setiap hari. “Perlintasan KA Medan-Bandara per hari sebanyak 72 lintasan, melayani penumpang mulai pukul 03.30 WIB pagi dari Stasiun Medan dan mulai pukul 04.40 WIB pagi dari Stasiun Bandara Kualanamu,” tutur Fakhrul.

Pembangunan jalur layang KA tahap kedua dilaksanakan untuk rute KA Stasiun Binjai-Medan. Jalur ini dibiayai menggunakan usulan anggaran APBN 2019. Rencananya dikerjakan tahun depan.

“Selanjutnya, semua rute jalur kereta api di Sumut akan menggunakan jalur layang. Hingga ke Rantauprapat. Sedangkan rel jalur bawah semua clear (tidak ada lagi). Tujuannya, menghilangkan lintas sebidang,” jelasnya.

Selanjutnya, jalur layang kereta api akan terus dikembangkan oleh Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara hingga ke Danau Toba. Hal ini sesuai program Presiden Joko Widodo untuk memberikan infrastruktur dan fasilitas baik menuju Danau Toba. “Jalur layang kereta api ini satu jalur menuju Danau Toba,” ungkap Fakhrul.

Balai Tenik Perkeretaapian menargetkan program jalur layang kereta api ini bisa selesai dalam 4 tahun, tergantung anggaran dari pusat.

Fakhrul menjelaskan, Kota Medan idealnya memiliki 6 jalur kereta api. Hal itu mengingat volume lintas kereta api cukup tinggi setiap hari. “Karena itulah kita terus melakukan pengembangan untuk perkeretaapian di Sumatera Utara,” kata Fakhrul.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/