26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pendukung Mursi Rapatkan Barisan

KAIRO -Ketegangan masih menyelimuti Mesir pasca bentrokan kubu promiliter dan pendukung mantan Presiden Muhammad Mursi akhir pekan lalu. Kemarin (29/7) massa Ikhwanul Muslimin kembali mengajak para pendukung Mursi berunjuk rasa. Bersamaan dengan itu, polisi mengamankan dua lagi aktivis Islam yang dianggap berbahaya.

“Kami membutuhkan dukungan sejuta orang untuk berunjuk rasa dengan tema Martir Kudeta pada Selasa besok (hari ini, Red),” terang Aliansi Antikudeta dalam keterangan tertulisnya. Aliansi yang terdiri atas kelompok-kelompok Islam pro-Ikhwanul Muslimin tersebut menuntut pemerintahan interim mengembalikan jabatan Mursi sebagai presiden.

Selain menyerukan unjuk rasa sejuta umat pada hari ini, Aliansi Antikudeta mengajak massa pendukung Mursi berunjuk rasa di kantor-kantor pemerintah. Terutama gedung-gedung keamanan di seluruh penjuru Negeri Piramida itu. “Kita perlu beraksi pada Senin malam sebagai bentuk perlawanan terhadap kekerasan dan penembakan terhadap demonstran yang melakukan protes damai,” lanjut aliansi itu.

Dalam pernyataan tertulis yang lantas disebarluaskan secara online tersebut, Aliansi Antikudeta mengimbau para pendukung Mursi menyuarakan aspirasi mereka di jalanan. “Turunlah ke jalan-jalan atau ke alun-alun. Rebut kembali kedaulatan dan kebebasan kita yang terampas dalam kudeta berdarah lalu, demi darah para martir yang telah tertumpah,” tutur aliansi tersebut.

Seruan kelompok pendukung Mursi itu meningkatkan tensi politik Mesir. Sebab, sebelumnya Dewan Pertahanan Nasional (NDC) telah memperingatkan para pengunjuk rasa soal demonstrasi. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Hazem El Beblawi mengaku tidak akan segan melakukan aksi tegas untuk menghadapi para pengunjuk rasa. (hep/jpnn)

KAIRO -Ketegangan masih menyelimuti Mesir pasca bentrokan kubu promiliter dan pendukung mantan Presiden Muhammad Mursi akhir pekan lalu. Kemarin (29/7) massa Ikhwanul Muslimin kembali mengajak para pendukung Mursi berunjuk rasa. Bersamaan dengan itu, polisi mengamankan dua lagi aktivis Islam yang dianggap berbahaya.

“Kami membutuhkan dukungan sejuta orang untuk berunjuk rasa dengan tema Martir Kudeta pada Selasa besok (hari ini, Red),” terang Aliansi Antikudeta dalam keterangan tertulisnya. Aliansi yang terdiri atas kelompok-kelompok Islam pro-Ikhwanul Muslimin tersebut menuntut pemerintahan interim mengembalikan jabatan Mursi sebagai presiden.

Selain menyerukan unjuk rasa sejuta umat pada hari ini, Aliansi Antikudeta mengajak massa pendukung Mursi berunjuk rasa di kantor-kantor pemerintah. Terutama gedung-gedung keamanan di seluruh penjuru Negeri Piramida itu. “Kita perlu beraksi pada Senin malam sebagai bentuk perlawanan terhadap kekerasan dan penembakan terhadap demonstran yang melakukan protes damai,” lanjut aliansi itu.

Dalam pernyataan tertulis yang lantas disebarluaskan secara online tersebut, Aliansi Antikudeta mengimbau para pendukung Mursi menyuarakan aspirasi mereka di jalanan. “Turunlah ke jalan-jalan atau ke alun-alun. Rebut kembali kedaulatan dan kebebasan kita yang terampas dalam kudeta berdarah lalu, demi darah para martir yang telah tertumpah,” tutur aliansi tersebut.

Seruan kelompok pendukung Mursi itu meningkatkan tensi politik Mesir. Sebab, sebelumnya Dewan Pertahanan Nasional (NDC) telah memperingatkan para pengunjuk rasa soal demonstrasi. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Hazem El Beblawi mengaku tidak akan segan melakukan aksi tegas untuk menghadapi para pengunjuk rasa. (hep/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/