28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Asma al-Assad, Istri Presiden Syria Ibu Negara Gila Foya-foya

3-9-13- Asma al-AssadPERANG yang masih melanda Syria ditambah ancaman serangan militer Amerika Serikat, serta ratusan orang mati setiap hari, ternyata tak membuat istri Presiden Bashar al-Assad, Asma al-Assad, berhenti berfoya-foya.
Harian Daily Mail melaporkan, hobi Asma membelikan makanan mewah untuk anak-anaknya, mengenakan pakaian karya desainer ternama, dan membeli berbagai produk mahal secara online tidak terhenti.
Seorang sumber bahkan menyatakan, Asma secara rutin memesan makanan Barat untuk ketiga anaknya karena dia ingin mereka tak hanya mengonsumsi makanan Syria.
Padahal, Asma dan anak-anak Assad kini harus tinggal di dalam tempat perlindungan antibom untuk menghindari serangan maut yang setiap saat bisa menghantamn
Tahun lalu, berdasarkan sebuah surat elektronik yang bocor, Asma memesan perabotan, termasuk lima tempat lilin dari sebuah toko di London. Harga barang pesanan Asma tidak murah, semua perabotan itu berharga 270.000 poundsterling atau hampir Rp 5 miliar.
Namun, karena Syria terkena sanksi ekonomi maka barang-barang itu dimasukkan ke Syria melalui Lebanon. Bahkan dikabarkan, belum lama ini Asma pergi sendiri ke Lebanon untuk bertemu kedua orangtuanya yang tinggal di London, Inggris.
“Dari Damaskus ke Lebanon tak membutuhkan waktu lama. Orangtua Asma menghabiskan sebagian besar waktu di Lebanon sehingga mereka bisa bertemu Asma,” kata Ayman Abdel Nour, mantan penasihat Bashar al-Assad.
“Asma Assad tak punya hati. Dia hanya terobsesi untuk mempercantik diri. Dia adalah pusat dari kebodohan ini,” tambah Ayman. Menarik untuk disimak sebenarnya siapakah Asma Assad. Dia dilahirkan 11 Agustus 1975, dibesarkan dan dididik di Inggris oleh orang tuanya yang Sunni kelahiran Syria. Asma kecil disekolahkan  di gereja, sementara sekolah menengah ia habiskan di asrama putri Queen’s College.
Asma empunyai kecerdasaan yang mumpuni di bidang sastra, lulus dari King College London pada tahun 1996 dengan gelar sarjana ilmu komputer dan sastra Prancis. Asma kemudian bekerja di lembaga investasi  bonafit John Pierpont Morgan (JP Morgan) cabang London , perusahaan yang didirikan dengan background bankir, dan kolektor seni asal Amerika Serikat  ini  mendominasi keuangan perusahaan dan konsolidasi industri. Di sini dia bekerja sebagai konsultan keuangan. Dikabarkan, semenjak bekerja di konsultan inilah Asma menjadi pribadi boros. Kebiasan hidupnya ia habiskan berbelanja aksesoris, perhiasan, hingga barang-barang mewah.
Semasa kuliah Asma mulai mengenal Bassar Assad. Dia mulai menyimpan ketertarikannya kepada Assad. Assad yang pendiam tapi cerdas sebagai dokter mata menilai lelaki ini yang sepadan dengannya. Dari awal hubungan mereka, Asma jauh lebih dominan mendikte Assad. Semasa berpacaran hubungan keduanya juga ditentukan oleh Asma dengan segala keinginannya. Mulai dari hal kecil sampai hal besar.
Tersiar kabar Asma mulai dijauhi oleh teman-teman sosialitanya, terlebih Asma secara terang-terang mengungkapkan bahwa ia menyokong penuh segala kebijakan Assad di kancah konflik Syria. Terakhir, Asma mulai mencuat dengan sikapnya yang dinilai tak manusiawi setelah ia terlihat menggunakan kaos hitam bertulis ‘kau negaraku yang indah’.  Tulisan ini dicetak dengan tulisan berbahasa Arab di atas kaos berwarna hitam.
Dilansir dari stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (29/6), foto ini menyebabkan kemarahan kalangan ekspatriat dan rakyat  Syria. Mereka mengatakan Asma tidak  peduli situasi negaranya.
Tak dipungkiri, Asma Assad seorang sosialita kelas wahid yang dikaruniai paras yang cantik.
Pada Maret 2011 majalah mode terkenal Vogue memicu kontroversi setelah memublikasikan profil Asma al-Assad.
Dalam artikel itu, Vogue menyebut Asma sebagai ‘sekuntum mawar di gurun pasir’. Majalah itu bahkan menggambarkan Asma sebagai sosok muda, glamor, dan sangat cantik. Tapi, akhirnya Vogue menarik artikel yang menggambarkan kehidupan pribadi Bashar al-Assad itu dari situs web resminya. (dm/aljazeera/bbc/val)

3-9-13- Asma al-AssadPERANG yang masih melanda Syria ditambah ancaman serangan militer Amerika Serikat, serta ratusan orang mati setiap hari, ternyata tak membuat istri Presiden Bashar al-Assad, Asma al-Assad, berhenti berfoya-foya.
Harian Daily Mail melaporkan, hobi Asma membelikan makanan mewah untuk anak-anaknya, mengenakan pakaian karya desainer ternama, dan membeli berbagai produk mahal secara online tidak terhenti.
Seorang sumber bahkan menyatakan, Asma secara rutin memesan makanan Barat untuk ketiga anaknya karena dia ingin mereka tak hanya mengonsumsi makanan Syria.
Padahal, Asma dan anak-anak Assad kini harus tinggal di dalam tempat perlindungan antibom untuk menghindari serangan maut yang setiap saat bisa menghantamn
Tahun lalu, berdasarkan sebuah surat elektronik yang bocor, Asma memesan perabotan, termasuk lima tempat lilin dari sebuah toko di London. Harga barang pesanan Asma tidak murah, semua perabotan itu berharga 270.000 poundsterling atau hampir Rp 5 miliar.
Namun, karena Syria terkena sanksi ekonomi maka barang-barang itu dimasukkan ke Syria melalui Lebanon. Bahkan dikabarkan, belum lama ini Asma pergi sendiri ke Lebanon untuk bertemu kedua orangtuanya yang tinggal di London, Inggris.
“Dari Damaskus ke Lebanon tak membutuhkan waktu lama. Orangtua Asma menghabiskan sebagian besar waktu di Lebanon sehingga mereka bisa bertemu Asma,” kata Ayman Abdel Nour, mantan penasihat Bashar al-Assad.
“Asma Assad tak punya hati. Dia hanya terobsesi untuk mempercantik diri. Dia adalah pusat dari kebodohan ini,” tambah Ayman. Menarik untuk disimak sebenarnya siapakah Asma Assad. Dia dilahirkan 11 Agustus 1975, dibesarkan dan dididik di Inggris oleh orang tuanya yang Sunni kelahiran Syria. Asma kecil disekolahkan  di gereja, sementara sekolah menengah ia habiskan di asrama putri Queen’s College.
Asma empunyai kecerdasaan yang mumpuni di bidang sastra, lulus dari King College London pada tahun 1996 dengan gelar sarjana ilmu komputer dan sastra Prancis. Asma kemudian bekerja di lembaga investasi  bonafit John Pierpont Morgan (JP Morgan) cabang London , perusahaan yang didirikan dengan background bankir, dan kolektor seni asal Amerika Serikat  ini  mendominasi keuangan perusahaan dan konsolidasi industri. Di sini dia bekerja sebagai konsultan keuangan. Dikabarkan, semenjak bekerja di konsultan inilah Asma menjadi pribadi boros. Kebiasan hidupnya ia habiskan berbelanja aksesoris, perhiasan, hingga barang-barang mewah.
Semasa kuliah Asma mulai mengenal Bassar Assad. Dia mulai menyimpan ketertarikannya kepada Assad. Assad yang pendiam tapi cerdas sebagai dokter mata menilai lelaki ini yang sepadan dengannya. Dari awal hubungan mereka, Asma jauh lebih dominan mendikte Assad. Semasa berpacaran hubungan keduanya juga ditentukan oleh Asma dengan segala keinginannya. Mulai dari hal kecil sampai hal besar.
Tersiar kabar Asma mulai dijauhi oleh teman-teman sosialitanya, terlebih Asma secara terang-terang mengungkapkan bahwa ia menyokong penuh segala kebijakan Assad di kancah konflik Syria. Terakhir, Asma mulai mencuat dengan sikapnya yang dinilai tak manusiawi setelah ia terlihat menggunakan kaos hitam bertulis ‘kau negaraku yang indah’.  Tulisan ini dicetak dengan tulisan berbahasa Arab di atas kaos berwarna hitam.
Dilansir dari stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (29/6), foto ini menyebabkan kemarahan kalangan ekspatriat dan rakyat  Syria. Mereka mengatakan Asma tidak  peduli situasi negaranya.
Tak dipungkiri, Asma Assad seorang sosialita kelas wahid yang dikaruniai paras yang cantik.
Pada Maret 2011 majalah mode terkenal Vogue memicu kontroversi setelah memublikasikan profil Asma al-Assad.
Dalam artikel itu, Vogue menyebut Asma sebagai ‘sekuntum mawar di gurun pasir’. Majalah itu bahkan menggambarkan Asma sebagai sosok muda, glamor, dan sangat cantik. Tapi, akhirnya Vogue menarik artikel yang menggambarkan kehidupan pribadi Bashar al-Assad itu dari situs web resminya. (dm/aljazeera/bbc/val)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/