28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ruhut Ancam Serang Balik

Ruhut Sitompul

JAKARTA – Drama Penolakan Ruhut Sitompul menjadi Ketua Komisi III DPR RI  makin panas. Setelah terus menerus jadi bulan-bulanan, kemarin giliran Ruhut  menebar ancaman akan membongkar  daftar dosa pera penjegalnya. Ruhut tak menjelaskan siapa sasaran utamanya, namun mantan pengacara  ini menyatakan sudah   menyiapkan amunisi serangan.

 

“Tunggu saja, saya sudah siapakan serangan balik. Siapa yang kemarin angkat-angkat moral gue, nanti aku akan angkat moralnya juga, mereka-mereka,” kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Rabu (2/10).

Ruhut juga menyinggung soal pernyataan anggota Komisi III yang khawatir dipimpin seorang badut. “Ini kok ada pernyataan takut dipimpin badut. Siapa badutnya, kok takut? Jadi sudah jelas ada beberapa anggota tampaknya takut dipimpin olehnya. Apa yang mereka takutkan?” tanya Ruhut.

 

Selain itu, Ruhut juga merasa yakin jalan menuju kursi ketua Komisi III sudah mulus, meskipun sejumlah fraksi yang menolaknya belum terlihat ada tanda-tanda akan surut.

 

Ruhut menilai penolakan rekan-rekannya itu menunjukan bahwa mereka menginginkan ketua yang bisa disetir. Sedangan dirinya adalah orang yang tidak bisa dikendalikan oleh mereka. “Nanti  gue mau terangin. Kalau kalian tahu moralnya mereka kaget bos, semua aku tahu isi perutnya. Tunggu tanggal mainnya, karena kalau aku cerita ngeri!” tegasnya.

 

Menurutnya, satu-satunya hal yang dapat menggagalkan ambisinya itu jika pemilihan dilakukan dengan mekanisme voting. Tapi, jika cara itu digunakan maka artinya Komisi III melanggar perjanjian yang telah dibuat. “Kalau voting berarti menghina partai aku. Kursi ketua Komisi III itu kan konvensi. Kalau komisi yang lain gak voting, berarti artinya apa? Takut ya sama Ruhut,” tegasnya.

 

Begitupun saat menanggapi pernyataan BK yang menyebut dirinya telah diberi sanksi, Ruhut-pun dengan santai membantahnya. Dia mengatakan BK hanya memberinya peringatan, bukan sanksi. Jika memang ada sanksi, lanjutnya, Ruhut mengaku tidak pernah diberitahu. “Aku gak pernah terima, cuma telpon aja. Mungkin ke fraksi, ga nyampe ke aku,” pungkasnya.

 

Menanggapi ancaman Ruhut, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo malah menantang Ruhut Sitompul yang berencana membuka borok anggota Komisi III yang menjegalnya itu. “Ruhut ngancam? Siapa takut. Bongkar saja. Kalau asal ngomong tanpa bukti kan tinggal kita laporkan saja kepihak berwajib. Gampang kan? Hari gini masih pakai ancam-ancaman segala. Seperti preman pasar aja,” kata politisi yang akrab disapa Bamsat ini kepada INDOPOS, Rabu (2/10).

 

Bamsat mengatakan resistensi pencalonan Ruhut menjadi Ketua Komisi III memang tinggi. Termasuk Fraksi Golkar yang memastikan hingga saat ini masih menolak Ruhut untuk menjadi pimpinan di komisinya. “Sikap Golkar sedari awal sudah jelas, menolak. Ini bukan soal pantas dan tidak pantas, atau suka atau tidak suka. Tapi resistensinya tinggi sekali. Baik di internal Komisi III maupun di publik,” ujarnya.

 

Lalu kapan Ruhut dilantik? Rapat Pleno Ketua Komisi III rencananya dijadwalkan pekan ini. Namun karena adanya halangan dari pimpinan DPR yang tengah berduka, maka pleno ini pun diundur pekan depan. Bambang menjelaskan, rapat pleno penetapan ketua Komisi III rencananya akan dilaksanakan pada Senin 7 Oktober, pekan depan. Hal itu, sudah disesuaikan oleh pimpinan DPR.

 

“Awalnya besok (hari ini 3/10-red), tapi karena menyesuaikan jadwal pimpinan DPR, penetapan ketua Komisi III diundur Senin,” katanya.

 

Di tengah kontroversi itu, beradar rumor di kalangan anggota Komisi III DPR adalah bahwa Fraksi Partai Demokrat akan mengajukan nama baru sebagai pengganti Ruhut yang ditolak.

 

Bamsat juga mengaku sudah mendengar sejumlah nama pengganti Ruhut. Namun pada akhirnya Fraksi Demokrat yang paling berhak menentukan siapa calon Ketua komisi III DPR. “Pieter C Zulkifly, Daday, Harry Wicaksono, dan Eddy Ramli Sitanggang,” pungkasnya. (dms)

Ruhut Sitompul

JAKARTA – Drama Penolakan Ruhut Sitompul menjadi Ketua Komisi III DPR RI  makin panas. Setelah terus menerus jadi bulan-bulanan, kemarin giliran Ruhut  menebar ancaman akan membongkar  daftar dosa pera penjegalnya. Ruhut tak menjelaskan siapa sasaran utamanya, namun mantan pengacara  ini menyatakan sudah   menyiapkan amunisi serangan.

 

“Tunggu saja, saya sudah siapakan serangan balik. Siapa yang kemarin angkat-angkat moral gue, nanti aku akan angkat moralnya juga, mereka-mereka,” kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Rabu (2/10).

Ruhut juga menyinggung soal pernyataan anggota Komisi III yang khawatir dipimpin seorang badut. “Ini kok ada pernyataan takut dipimpin badut. Siapa badutnya, kok takut? Jadi sudah jelas ada beberapa anggota tampaknya takut dipimpin olehnya. Apa yang mereka takutkan?” tanya Ruhut.

 

Selain itu, Ruhut juga merasa yakin jalan menuju kursi ketua Komisi III sudah mulus, meskipun sejumlah fraksi yang menolaknya belum terlihat ada tanda-tanda akan surut.

 

Ruhut menilai penolakan rekan-rekannya itu menunjukan bahwa mereka menginginkan ketua yang bisa disetir. Sedangan dirinya adalah orang yang tidak bisa dikendalikan oleh mereka. “Nanti  gue mau terangin. Kalau kalian tahu moralnya mereka kaget bos, semua aku tahu isi perutnya. Tunggu tanggal mainnya, karena kalau aku cerita ngeri!” tegasnya.

 

Menurutnya, satu-satunya hal yang dapat menggagalkan ambisinya itu jika pemilihan dilakukan dengan mekanisme voting. Tapi, jika cara itu digunakan maka artinya Komisi III melanggar perjanjian yang telah dibuat. “Kalau voting berarti menghina partai aku. Kursi ketua Komisi III itu kan konvensi. Kalau komisi yang lain gak voting, berarti artinya apa? Takut ya sama Ruhut,” tegasnya.

 

Begitupun saat menanggapi pernyataan BK yang menyebut dirinya telah diberi sanksi, Ruhut-pun dengan santai membantahnya. Dia mengatakan BK hanya memberinya peringatan, bukan sanksi. Jika memang ada sanksi, lanjutnya, Ruhut mengaku tidak pernah diberitahu. “Aku gak pernah terima, cuma telpon aja. Mungkin ke fraksi, ga nyampe ke aku,” pungkasnya.

 

Menanggapi ancaman Ruhut, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo malah menantang Ruhut Sitompul yang berencana membuka borok anggota Komisi III yang menjegalnya itu. “Ruhut ngancam? Siapa takut. Bongkar saja. Kalau asal ngomong tanpa bukti kan tinggal kita laporkan saja kepihak berwajib. Gampang kan? Hari gini masih pakai ancam-ancaman segala. Seperti preman pasar aja,” kata politisi yang akrab disapa Bamsat ini kepada INDOPOS, Rabu (2/10).

 

Bamsat mengatakan resistensi pencalonan Ruhut menjadi Ketua Komisi III memang tinggi. Termasuk Fraksi Golkar yang memastikan hingga saat ini masih menolak Ruhut untuk menjadi pimpinan di komisinya. “Sikap Golkar sedari awal sudah jelas, menolak. Ini bukan soal pantas dan tidak pantas, atau suka atau tidak suka. Tapi resistensinya tinggi sekali. Baik di internal Komisi III maupun di publik,” ujarnya.

 

Lalu kapan Ruhut dilantik? Rapat Pleno Ketua Komisi III rencananya dijadwalkan pekan ini. Namun karena adanya halangan dari pimpinan DPR yang tengah berduka, maka pleno ini pun diundur pekan depan. Bambang menjelaskan, rapat pleno penetapan ketua Komisi III rencananya akan dilaksanakan pada Senin 7 Oktober, pekan depan. Hal itu, sudah disesuaikan oleh pimpinan DPR.

 

“Awalnya besok (hari ini 3/10-red), tapi karena menyesuaikan jadwal pimpinan DPR, penetapan ketua Komisi III diundur Senin,” katanya.

 

Di tengah kontroversi itu, beradar rumor di kalangan anggota Komisi III DPR adalah bahwa Fraksi Partai Demokrat akan mengajukan nama baru sebagai pengganti Ruhut yang ditolak.

 

Bamsat juga mengaku sudah mendengar sejumlah nama pengganti Ruhut. Namun pada akhirnya Fraksi Demokrat yang paling berhak menentukan siapa calon Ketua komisi III DPR. “Pieter C Zulkifly, Daday, Harry Wicaksono, dan Eddy Ramli Sitanggang,” pungkasnya. (dms)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/