29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

800 Warga Delitua Gagal Makan Daging

Pelaku yang melarikan uang kurban, Indra (46) warga Jl Purwo Dusun III Desa Suka Makmur Kec Delitua Kab Deliserdang saat diamankan di Polsek Delitua.
Pelaku yang melarikan uang kurban, Indra (46) warga Jl Purwo Dusun III Desa Suka Makmur Kec Delitua Kab Deliserdang saat diamankan di Polsek Delitua.

MEDAN-Perbuatan Sekretaris Badan Kenaziran Masjid (BKM) Baitul Rohim, Indra Z Nasution (46) ini sungguh tak pantas ditiru. Betapa tidak, demi modal nikah untuk kedua kalinya, warga Jl. Purwo Dusun III, Desa Suka Makmur, Kec. Delitua itu tega menggelapkan uang pembelian hewan kurban senilai Rp 91 juta.

Sedikitnya 800 Kepala Keluarga (KK) di Dusun III/IV Desa Suka Makmur gagal menerima daging kurban pada Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriah, Selasa (15/10) siang. Pasalnya, uang pembelian 10 ekor lembu yang terkumpul dari 70 orang warga itu raib dilarikan Indra. Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN) dari jemaah  Masjid Baitul Rohim, terbongkarnya penggelapan iniberawal dari kecurigaan warga atas tak kunjung datangnya hewan kurban yang menurut Indra telah dibelinya dari salah seorang peternak lembu di kawasan Sicanggang, Langkat. Alhasil, setelah shalat subuh, pengurus BKM Baitul Rohimpun menghubungi nomor hape pelaku. “Tapi sialnya, waktu dihubungi hapenya malah nggak aktif,” ucap Sulaiman AR (62) warga Jl. Purwo Dusun III, Kec Delitua, Kab. Deliserdang.

Yakin ada yang tak beres, Sulaiman dan puluhan warga lain berusaha mencari Indra ke kediaman Ana (35), yang belakangan diketahui adalah istri kedua yang bari Indra nikahi di Perumahan Harmoni Lubukpakam. Usaha warga tak sia-sia, pasalnya saat itu mereka berhasil menemukan Indra tengah bersantai ria di rumah. “Setelah bertemu, kami langsung membawanya ke Delitua. Begitu sampai di masjid, warga yang sudah ramai sempat geram dan melayangkan pukulan ke pelaku. Tapi Indra tetap mengaku kalau hewan itu telah dibelinya,” ucap Sulaiman. Beruntung, aksi main hakim sendiri ala warga itu berhasil diredam tokoh masyarakat setempat. Karena tak mengaku, warga sempat membawa Indra ke kawasan Sicanggang, Langkat untuk mengecek kebenaran pembelian hewan kurban tersebut.

“Tapi saat di perjalanan, kami minta supaya pelaku mengaku apakah dia memang membeli hewan kurban itu apa tidak. Awalnya dia mengatakan membelinya di Sicanggang Langkat.  Tapi sesudah sampai di lokasi, pelaku akhirnya mengaku kalau dia tak ada membeli hewan kurban tersebut. Makanya, kamipun membawanya ke Polsek Delitua,” ucap Sulaiman. Ternyata ratusan warga sudah menunggu pelaku di sana. Alhasil, saat turun dari mobil Kijang Innova warna silver, pelaku kembali jadi bulan-bulanan massa. “Tapi saat itu kami cepat mengamankan dan membawanya masuk ke dalam polsek. Alhasil, kamipun ikut jadi bulan-bulanan,” pungkasnya. Sementara itu, saat ditemui kru koran ini di kantor polisi, Indra mengaku uang kurban tersebut telah habis digunakannya untuk biaya kehidupan sehari-hari. “Sudah habis uangnya untuk biayaku sama keluargaku,” ucapnya santai. Kemudian, saat disinggung adanya info yang menyebutkan kalau uang tersebut dipakainya untuk biaya menikah untuk kedua kalinya, pria berambut ikal itu malah menampik.

“Gak ada itu. Hanya untuk biaya sehari-hari keluargaku. Uang masih ada sama kita. Tinggal Rp 5 juta. Jadi uang itu saya spekulasi,” ucap lelaki yang sempat mengaku sebagai Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut. Namun sayangnya, saat dicerca pertanyaan sama kru koran ini, Indra enggan memberikan komentar. Sementar itu, amatan wartawan, puluhan warga yang emosi sempat memenuhi halaman Polsek Delitua. Sangkin geramnya, warga tak henti-hentinya meminta polisi membawa pelaku  keluar supaya massa bisa menghakiminya. “Sudah keluarkan saja dia, biar kami hakimi sendiri. Nggak ada otaknya itu, bagusan dia saja yang kita kurbankan,” teriak warga. Mendengar teriakan itu, salah seorang petugas berusaha menenangkan para warga. Setelah ditenangkan, warga berangsur meninggalkan Polsek Delitua dengan mengendari sepeda motor. (ind/deo)

Pelaku yang melarikan uang kurban, Indra (46) warga Jl Purwo Dusun III Desa Suka Makmur Kec Delitua Kab Deliserdang saat diamankan di Polsek Delitua.
Pelaku yang melarikan uang kurban, Indra (46) warga Jl Purwo Dusun III Desa Suka Makmur Kec Delitua Kab Deliserdang saat diamankan di Polsek Delitua.

MEDAN-Perbuatan Sekretaris Badan Kenaziran Masjid (BKM) Baitul Rohim, Indra Z Nasution (46) ini sungguh tak pantas ditiru. Betapa tidak, demi modal nikah untuk kedua kalinya, warga Jl. Purwo Dusun III, Desa Suka Makmur, Kec. Delitua itu tega menggelapkan uang pembelian hewan kurban senilai Rp 91 juta.

Sedikitnya 800 Kepala Keluarga (KK) di Dusun III/IV Desa Suka Makmur gagal menerima daging kurban pada Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriah, Selasa (15/10) siang. Pasalnya, uang pembelian 10 ekor lembu yang terkumpul dari 70 orang warga itu raib dilarikan Indra. Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN) dari jemaah  Masjid Baitul Rohim, terbongkarnya penggelapan iniberawal dari kecurigaan warga atas tak kunjung datangnya hewan kurban yang menurut Indra telah dibelinya dari salah seorang peternak lembu di kawasan Sicanggang, Langkat. Alhasil, setelah shalat subuh, pengurus BKM Baitul Rohimpun menghubungi nomor hape pelaku. “Tapi sialnya, waktu dihubungi hapenya malah nggak aktif,” ucap Sulaiman AR (62) warga Jl. Purwo Dusun III, Kec Delitua, Kab. Deliserdang.

Yakin ada yang tak beres, Sulaiman dan puluhan warga lain berusaha mencari Indra ke kediaman Ana (35), yang belakangan diketahui adalah istri kedua yang bari Indra nikahi di Perumahan Harmoni Lubukpakam. Usaha warga tak sia-sia, pasalnya saat itu mereka berhasil menemukan Indra tengah bersantai ria di rumah. “Setelah bertemu, kami langsung membawanya ke Delitua. Begitu sampai di masjid, warga yang sudah ramai sempat geram dan melayangkan pukulan ke pelaku. Tapi Indra tetap mengaku kalau hewan itu telah dibelinya,” ucap Sulaiman. Beruntung, aksi main hakim sendiri ala warga itu berhasil diredam tokoh masyarakat setempat. Karena tak mengaku, warga sempat membawa Indra ke kawasan Sicanggang, Langkat untuk mengecek kebenaran pembelian hewan kurban tersebut.

“Tapi saat di perjalanan, kami minta supaya pelaku mengaku apakah dia memang membeli hewan kurban itu apa tidak. Awalnya dia mengatakan membelinya di Sicanggang Langkat.  Tapi sesudah sampai di lokasi, pelaku akhirnya mengaku kalau dia tak ada membeli hewan kurban tersebut. Makanya, kamipun membawanya ke Polsek Delitua,” ucap Sulaiman. Ternyata ratusan warga sudah menunggu pelaku di sana. Alhasil, saat turun dari mobil Kijang Innova warna silver, pelaku kembali jadi bulan-bulanan massa. “Tapi saat itu kami cepat mengamankan dan membawanya masuk ke dalam polsek. Alhasil, kamipun ikut jadi bulan-bulanan,” pungkasnya. Sementara itu, saat ditemui kru koran ini di kantor polisi, Indra mengaku uang kurban tersebut telah habis digunakannya untuk biaya kehidupan sehari-hari. “Sudah habis uangnya untuk biayaku sama keluargaku,” ucapnya santai. Kemudian, saat disinggung adanya info yang menyebutkan kalau uang tersebut dipakainya untuk biaya menikah untuk kedua kalinya, pria berambut ikal itu malah menampik.

“Gak ada itu. Hanya untuk biaya sehari-hari keluargaku. Uang masih ada sama kita. Tinggal Rp 5 juta. Jadi uang itu saya spekulasi,” ucap lelaki yang sempat mengaku sebagai Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut. Namun sayangnya, saat dicerca pertanyaan sama kru koran ini, Indra enggan memberikan komentar. Sementar itu, amatan wartawan, puluhan warga yang emosi sempat memenuhi halaman Polsek Delitua. Sangkin geramnya, warga tak henti-hentinya meminta polisi membawa pelaku  keluar supaya massa bisa menghakiminya. “Sudah keluarkan saja dia, biar kami hakimi sendiri. Nggak ada otaknya itu, bagusan dia saja yang kita kurbankan,” teriak warga. Mendengar teriakan itu, salah seorang petugas berusaha menenangkan para warga. Setelah ditenangkan, warga berangsur meninggalkan Polsek Delitua dengan mengendari sepeda motor. (ind/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/