30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Awas! Pelaku Hipnotis Cari Mangsa di Facebook

MEDAN- Ica Sofiana (16) warga Jl. M. Idris Gang Pemtok, Kel. Sei Putih Tengah, Kec. Medan Petisa terpaksa menjalani perawatan intensif di RSU dr Pirngadi Medan. Pasalnya, siswi kelas 3 SMK Amir Hamzah itu baru saja jatuh dari sepeda motor  yang dikendarainya di Jl. Gatot Subroto Simpang Pasundan, Kec. Medan Petisah, Selasa (15/10) sekitar pukul 04.00 WIB.

Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN), peristiwa ini bermula saat adik kandung korban, Wahyuni (13) tak kunjung pulang ke rumah hingga Senin (14/10) malam. Takut terjadi sesuatu, mengendarai sepeda motor, korban pun melakukan penelusuran di sekitar kediamannya. Tak berapa lama, korban pun mendapat info bahwa adiknya itu tengah pergi jalan bersama seorang pria yang dikenalnya via facebook. Selidik punya selidik, sebelum berangkat, ternyata Wahyuni memberikan bocoran bahwa mereka akan pergi jalan-jalan ke arah Simpang Selayang, Jl. Jamin Ginting, Medan.

Atas info tersebut, korban pun langsung tancap gas mengendarai sepedamotor Jenis Shogun warna putih milik ke lokasi yang dimaksud. Sementara keluarganya membuntuti dari belakang mengendarai betor. Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya Wahyuni berhasil melihat seorang pria membawa masuk Wahyuni ke Hotel Anggrek di Simpang Selayang. Tak ingin Wahyuni dikerjai di kamar, saat itu juga, pihak keluarga melakukan penyergapan dan langsung membawa Wahyuni pulang. Anehnya, si pria yang tak diketahui identitasnya itu malah mereka biarkan begitu saja.

“Memang susah kali jagain anak perempuan ini. Tidak seperti laki-laki. Untung cepat kami temukan putri kami itu. Saat kutanyai si Wahyuni, katanya dia baru saja kenal sama cowok itu. Mungkin dihipnotis. Untunglah tidak sempat diapa-apain dia,” terang Maysaroh (39), ibu korban saat berada di RSU dr Pirngadi Medan sembari menambahkan bahwa mereka tak membuat laporan ke polisi karena putri ke dua dari empat bersuadaranya itu belum sempat diapa-apain pelaku.Sepulang dari lokasi itulah Ica, anak sulung dari empat bersaudara itu ketimpa musibah.

Sebelum sampai di rumah, saata melintas tepat di Jl. Gatot Subroto, Simpang Pasundan, ia malah terjungkal bersama sepeda motornya. Peristiwa ini mengakibatkan wajahnya luka-luka. “Aku sendirian naik kereta. Seingatku tak ada yang nabrak dan tiba-tiba aku tak sadarkan diri. Aku sadar setelah tiba di rumah sakit,” ujar Ica yang menjabat sebagai ketua kelas jurusan sekretaris di SMK Amir Hamzah tersebut.  Setelah korban terjatuh, warga sekitar yang menyaksikan peristiwa tersebut langsung berdatangan dan memboyong korban ke Rumah Sakit Bandung tak terlalu jauh dari lokasi. Akan tetapi, lantaran di rumah sakit tersebut kurang perlengkapan medis.

Mereka pun merujuk korban ke RSU dr Pirngadi Medan guna mendapatkan perawatan yang intensif, Rabu (16/10) sekitar pukul 13.00 WIB. “Pulang dari nyari adiknya itu dia (korban) jatuh. Sempat dibawa ke rumah sakit Bandung. Tapi karena di sana peralatan kurang lengkap. Jadi dirujuk ke marilah,” tambah ibu korban. Akibat kerjadian ini, korban yang tergolong pintar di sekolahnya itu mengalami luka di bagian wajah sebelah kiri akibat terseret aspal. Begitu juga di tangan sebelah kanannya. “Mudah-mudahanlah dia cepat sembuh. Padahal besok mau sekolah,” pungkas ibu korban seraya menambahkan bahwa anaknya menyabet juada dua di sekolahnya. (tun/deo)

 

MEDAN- Ica Sofiana (16) warga Jl. M. Idris Gang Pemtok, Kel. Sei Putih Tengah, Kec. Medan Petisa terpaksa menjalani perawatan intensif di RSU dr Pirngadi Medan. Pasalnya, siswi kelas 3 SMK Amir Hamzah itu baru saja jatuh dari sepeda motor  yang dikendarainya di Jl. Gatot Subroto Simpang Pasundan, Kec. Medan Petisah, Selasa (15/10) sekitar pukul 04.00 WIB.

Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN), peristiwa ini bermula saat adik kandung korban, Wahyuni (13) tak kunjung pulang ke rumah hingga Senin (14/10) malam. Takut terjadi sesuatu, mengendarai sepeda motor, korban pun melakukan penelusuran di sekitar kediamannya. Tak berapa lama, korban pun mendapat info bahwa adiknya itu tengah pergi jalan bersama seorang pria yang dikenalnya via facebook. Selidik punya selidik, sebelum berangkat, ternyata Wahyuni memberikan bocoran bahwa mereka akan pergi jalan-jalan ke arah Simpang Selayang, Jl. Jamin Ginting, Medan.

Atas info tersebut, korban pun langsung tancap gas mengendarai sepedamotor Jenis Shogun warna putih milik ke lokasi yang dimaksud. Sementara keluarganya membuntuti dari belakang mengendarai betor. Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya Wahyuni berhasil melihat seorang pria membawa masuk Wahyuni ke Hotel Anggrek di Simpang Selayang. Tak ingin Wahyuni dikerjai di kamar, saat itu juga, pihak keluarga melakukan penyergapan dan langsung membawa Wahyuni pulang. Anehnya, si pria yang tak diketahui identitasnya itu malah mereka biarkan begitu saja.

“Memang susah kali jagain anak perempuan ini. Tidak seperti laki-laki. Untung cepat kami temukan putri kami itu. Saat kutanyai si Wahyuni, katanya dia baru saja kenal sama cowok itu. Mungkin dihipnotis. Untunglah tidak sempat diapa-apain dia,” terang Maysaroh (39), ibu korban saat berada di RSU dr Pirngadi Medan sembari menambahkan bahwa mereka tak membuat laporan ke polisi karena putri ke dua dari empat bersuadaranya itu belum sempat diapa-apain pelaku.Sepulang dari lokasi itulah Ica, anak sulung dari empat bersaudara itu ketimpa musibah.

Sebelum sampai di rumah, saata melintas tepat di Jl. Gatot Subroto, Simpang Pasundan, ia malah terjungkal bersama sepeda motornya. Peristiwa ini mengakibatkan wajahnya luka-luka. “Aku sendirian naik kereta. Seingatku tak ada yang nabrak dan tiba-tiba aku tak sadarkan diri. Aku sadar setelah tiba di rumah sakit,” ujar Ica yang menjabat sebagai ketua kelas jurusan sekretaris di SMK Amir Hamzah tersebut.  Setelah korban terjatuh, warga sekitar yang menyaksikan peristiwa tersebut langsung berdatangan dan memboyong korban ke Rumah Sakit Bandung tak terlalu jauh dari lokasi. Akan tetapi, lantaran di rumah sakit tersebut kurang perlengkapan medis.

Mereka pun merujuk korban ke RSU dr Pirngadi Medan guna mendapatkan perawatan yang intensif, Rabu (16/10) sekitar pukul 13.00 WIB. “Pulang dari nyari adiknya itu dia (korban) jatuh. Sempat dibawa ke rumah sakit Bandung. Tapi karena di sana peralatan kurang lengkap. Jadi dirujuk ke marilah,” tambah ibu korban. Akibat kerjadian ini, korban yang tergolong pintar di sekolahnya itu mengalami luka di bagian wajah sebelah kiri akibat terseret aspal. Begitu juga di tangan sebelah kanannya. “Mudah-mudahanlah dia cepat sembuh. Padahal besok mau sekolah,” pungkas ibu korban seraya menambahkan bahwa anaknya menyabet juada dua di sekolahnya. (tun/deo)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/