MENONTON film atau berkaraoke masih menjadi media hiburan yang digemari masyarakat, setelah satu minggu penuh berkutat dengan tugas-tugas kantor. Selain berkumpul bersama, bioskop kerap menjadi ‘ajang pelarian’ dari segudang pekerjaan yang seakan tak pernah ada habisnya. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang memilih untuk istirahat dan bermalas-malasan di dalam rumah. Alasannya cukup simpel, sudah satu minggu diluar rumah, mengapa saat liburan harus tetap ‘bersosialisasi’ dengan lingkungan luar.
Jika Anda termasuk orang yang mudah suntuk dan hobi menyaksikan film namun enggan melangkahkan kaki ke gedung bioskop, perangkat home theater bisa menjadi pilihan. Mungkin akan sedikit memakan biaya, tetapi cukup efektif jika ingin tetap bersantai di dalam rumah.
Mediasi hiburan di dalam rumah harus didesain sebaik mungkin. Manfaatkan waktu yang berharga untuk menikmati suasana nyaman di dalam rumah.
Banyak hal yang harus diperhatikan kala mendesain sebuah home theatre.
1. Besaran Ruang
Luas ruangan yang dibutuhkan untuk menciptakan suasana layaknya di dalam bioskop. Jika Anda menggunakan plasma TV sebaiknya ruangan yang dipakai minimal 3×4 meter. Tapi jika proyektor jadi pilihan Anda, gunakan ruangan seluas 4×6 meter untuk kenyamanan Anda.
2. Penerangan
Kondisi cahaya ruangan berpengaruh terhadap gambar yang dihasilkan oleh layar. Untuk pencahayaan terang, plasma TV mampu menghasilkan gambar yang cukup optimal. Sementara jika menggunakan layar proyektor, dianjurkan untuk mengkondisikan ruang dalam pencahayaan yang lebih gelap, agar gambar yang dihasilkan bisa semakin tajam.
3. Akustik
Agar bunyi dan dentuman suara yang dihasilkan oleh perangkat home theater Anda lebih terasa, tutupi kaca jendela dengan tirai. Tidak hanya jendela, lantai dan dinding pun sebaiknya dilapisi dengan karpet, glasswool, atau wallpaper. Dengan demikian, bunyi yang dikeluarkan tidak akan terpantul kembali.
4. Perangkat Audio
Suara dan bunyi pastinya tergantung dengan mutu speaker kita. Idealnya, perangkat home theatre memiliki minimal lima speaker dengan output berbeda, dua front speaker, dua surround, satu center dan sebuah sub woofer.
Menata Home Theatre
Berikut adalah tips menata home theater dari desainer interior, Sakundria Satya Murti Wardhana.
• Jenis audio, memengaruhi pantulan suara yang ada di dalam ruangan. Pilih desain audio yang simpel agar tidak mengganggu tampilan interior.
• Material penutup dinding. Akustik yang bagus akan menghasilkan suara yang bagus pula. Untuk material dinding pelapis kedap suara, pilih yang mudah pemeliharaannya seperti polyester. Sebaiknya, hindari material pelapis yang terbuat dari katun. Untuk bentuknya, pilih bentuk modular agar lebih mudah dibongkar pasang saat terjadi masalah.
• Sistem elektrikal. Sebaiknya semua sistem kelistrikan terletak dibawah lantai, dan lapisi dengan karpet atau material lain yang mudah dibuka. Selain agar tampilan tidak berantakan juga jika suatu waktu terjadi masalah kelistrikan dapat dengan mudah ditangani.
• Buatlah desain furnitur yang kompatibel untuk meletakkan satu sistem video dan audio. Untuk material kursi sebaiknya pilih yang nyaman dan jangan memiliki banyak motif.
• Penutup lantai, pilihlah bahan-bahan yang mudah perawatannya. Sebaiknya gunakan karpet untuk mendapatkan hasil akustik lebih baik, atau bahan parket yang solid. (net/bbs)