29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Satpam Ditembak Brimob

Bahrudin, Satpam Seribu Ruko, Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat tewas setelah ditembak oknum Brimob di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11) malam.
Bahrudin, Satpam Seribu Ruko, Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat tewas setelah ditembak oknum Brimob di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11) malam.

SUMUTPOS.CO – Bahrudin (35) satpam Seribu Ruko, Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat meregang nyawa setelah tertembak, setelah ditembak oknum Brimob di kawasan Seribu Ruko, Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11) malam pukul 20.00 WIB.

Menurut polisi, Bahrudin ditembak karena menolak hormat kepada seorang oknum Brimob. “Jadi ada seorang oknum datang terus minta si satpam ini hormat terus push up, tapi si satpam tidak mau, langsung ditembak,” ujar Kanit Krimum Polres Jakarta Barat, AKP Martson Marbun saat dikonfirmasi, Selasa (5/11).

Marbun menambahkan, saat ini mayat satpam tersebut masih tergeletak di tempat kejadian di depan sebuah ruko. Nantinya, mayat tersebut akan dibawa ke rumah sakit untuk di otopsi. “Akan dibawa ke RSCM. Tapi masih menunggu ambulan,” imbuh Marbun.

Bahrudin tewas terkena tembak di bagian dada. “Ditembak di bagian dada sebelah kiri,” sambung Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Widodo.

Widodo mengatakan, sampai saat ini polisi masih memeriksa di tempat kejadian penembakan. Widodo menambahkan, polisi mendapatkan laporan kejadian penembakan sekitar pukul 19.15 WIB. Untuk pengembangan polisi akan memeriksa beberapa saksi. “Masih kita kembangin dulu,” imbuh Widodo.

 

SUKA MINTA JATAH

Dari keterangan para saksi di lapangan, pelaku penembakan Bahrrudin (36), satpam Kompleks Seribu Ruko Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, mengerucut pada Brigadir Wawan, anggota Brimob. Wawan dikenal para satpam sekitar suka meminta jatah.

“Ya minta bulanan,” kata Marcio, rekan korban sesama satpam, di lokasi kejadian, Selasa (5/11).

Marcio mengatakan, dia menduga Wawan sebagai penembak karena polisi itu sempat cekcok dengan korban. Sebabnya, korban menolak memberi hormat kepada sang brigadir.

Saat menembak korban, kata Marcio, Wawan juga tidak memakai pakaian dinas. “Tapi orang-orang tahu dia Brimob,” ujarnya.

Korban diduga ditembak dari jarak dekat lantaran timah panas menghujam dada kiri tembus ke punggung. Ditemukan juga satu selongsong peluru di sekitar TKP.

Menurut Adrian, rekan korban yang lain, korban ditembak saat sedang mengendarai sepeda motor sekitar pukul 19.30 Wib. Di dekat korban yang masih tergeletak, memang terdapat sepeda motor Honda Blade B 3224 BKL, yang disebut milik korban.

Usai menembak Bachrudin, Briptu Wawan langsung menyerahkan diri ke korpsnya di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. “Saat ini pelaku sudah menyerahkan diri ke kesatuannya di Mako Brimob Kelapa Dua Mabes Polri,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dikonfirmasi.

Rikwanto mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB tadi. Saat itu, Briptu W bercanda dengan korban.

Briptu W mengeluarkan senjata dan mengarahkannnya ke korban. Tanpa dia duga, ternyata senjatanya meletus. Diduga karena panik, Briptu W langsung melarikan diri.

“Rencananya malam ini akan segera diserahkan ke Polres Jakbar untuk di proses hukum,” kata dia. Rikwanto menambahkan, penyidik masih mendalami motif penembakan tersebut.

 

SEKURITI SWISS BELL DIPUKUL OKNUM PENGACARA

Sementara di Medan, sekuriti Hotel Swiss Bell, M Ali Sipahutar (36) dipukuli oleh pria yang mengaku pengacara di parkir dekat hotel di Jl. S Parman Medan, Selasa (5/11) siang. Akibatnya, mata sebelah kanan warga Tj. Morawa itu bengkak.

Keterangan teman Ali, Mansur Alamsyah usai membuat pengaduan di SPK Polresta Medan menjelaskan, Ali dipukul karena mobil Fortuner milik pengacara itu hilang, saat diparkir di depan hotel, tepatnya di Jl. S Parman.

Pengacara itu marah-marah dan memukul Ali. Karena merasa tidak salah, Ali pun melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Tim Satpam. “Kemudian kami membuat laporan ke Polresta Medan dengan bukti laporan No 2881/K/XI/2013/PolrestaMedan,” kata Ali.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Jean Calvjin Simanjuntak mengatakan, sudah menerima laporan dan akan dikembangkan.(gib/net/bbs)

Bahrudin, Satpam Seribu Ruko, Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat tewas setelah ditembak oknum Brimob di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11) malam.
Bahrudin, Satpam Seribu Ruko, Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat tewas setelah ditembak oknum Brimob di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11) malam.

SUMUTPOS.CO – Bahrudin (35) satpam Seribu Ruko, Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat meregang nyawa setelah tertembak, setelah ditembak oknum Brimob di kawasan Seribu Ruko, Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11) malam pukul 20.00 WIB.

Menurut polisi, Bahrudin ditembak karena menolak hormat kepada seorang oknum Brimob. “Jadi ada seorang oknum datang terus minta si satpam ini hormat terus push up, tapi si satpam tidak mau, langsung ditembak,” ujar Kanit Krimum Polres Jakarta Barat, AKP Martson Marbun saat dikonfirmasi, Selasa (5/11).

Marbun menambahkan, saat ini mayat satpam tersebut masih tergeletak di tempat kejadian di depan sebuah ruko. Nantinya, mayat tersebut akan dibawa ke rumah sakit untuk di otopsi. “Akan dibawa ke RSCM. Tapi masih menunggu ambulan,” imbuh Marbun.

Bahrudin tewas terkena tembak di bagian dada. “Ditembak di bagian dada sebelah kiri,” sambung Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Widodo.

Widodo mengatakan, sampai saat ini polisi masih memeriksa di tempat kejadian penembakan. Widodo menambahkan, polisi mendapatkan laporan kejadian penembakan sekitar pukul 19.15 WIB. Untuk pengembangan polisi akan memeriksa beberapa saksi. “Masih kita kembangin dulu,” imbuh Widodo.

 

SUKA MINTA JATAH

Dari keterangan para saksi di lapangan, pelaku penembakan Bahrrudin (36), satpam Kompleks Seribu Ruko Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, mengerucut pada Brigadir Wawan, anggota Brimob. Wawan dikenal para satpam sekitar suka meminta jatah.

“Ya minta bulanan,” kata Marcio, rekan korban sesama satpam, di lokasi kejadian, Selasa (5/11).

Marcio mengatakan, dia menduga Wawan sebagai penembak karena polisi itu sempat cekcok dengan korban. Sebabnya, korban menolak memberi hormat kepada sang brigadir.

Saat menembak korban, kata Marcio, Wawan juga tidak memakai pakaian dinas. “Tapi orang-orang tahu dia Brimob,” ujarnya.

Korban diduga ditembak dari jarak dekat lantaran timah panas menghujam dada kiri tembus ke punggung. Ditemukan juga satu selongsong peluru di sekitar TKP.

Menurut Adrian, rekan korban yang lain, korban ditembak saat sedang mengendarai sepeda motor sekitar pukul 19.30 Wib. Di dekat korban yang masih tergeletak, memang terdapat sepeda motor Honda Blade B 3224 BKL, yang disebut milik korban.

Usai menembak Bachrudin, Briptu Wawan langsung menyerahkan diri ke korpsnya di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. “Saat ini pelaku sudah menyerahkan diri ke kesatuannya di Mako Brimob Kelapa Dua Mabes Polri,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dikonfirmasi.

Rikwanto mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB tadi. Saat itu, Briptu W bercanda dengan korban.

Briptu W mengeluarkan senjata dan mengarahkannnya ke korban. Tanpa dia duga, ternyata senjatanya meletus. Diduga karena panik, Briptu W langsung melarikan diri.

“Rencananya malam ini akan segera diserahkan ke Polres Jakbar untuk di proses hukum,” kata dia. Rikwanto menambahkan, penyidik masih mendalami motif penembakan tersebut.

 

SEKURITI SWISS BELL DIPUKUL OKNUM PENGACARA

Sementara di Medan, sekuriti Hotel Swiss Bell, M Ali Sipahutar (36) dipukuli oleh pria yang mengaku pengacara di parkir dekat hotel di Jl. S Parman Medan, Selasa (5/11) siang. Akibatnya, mata sebelah kanan warga Tj. Morawa itu bengkak.

Keterangan teman Ali, Mansur Alamsyah usai membuat pengaduan di SPK Polresta Medan menjelaskan, Ali dipukul karena mobil Fortuner milik pengacara itu hilang, saat diparkir di depan hotel, tepatnya di Jl. S Parman.

Pengacara itu marah-marah dan memukul Ali. Karena merasa tidak salah, Ali pun melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Tim Satpam. “Kemudian kami membuat laporan ke Polresta Medan dengan bukti laporan No 2881/K/XI/2013/PolrestaMedan,” kata Ali.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Jean Calvjin Simanjuntak mengatakan, sudah menerima laporan dan akan dikembangkan.(gib/net/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/