29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jalintim Sumatera Mantap 100 Persen Tahun Depan

Jalan Lintas Timur Sumatera
Jalan Lintas Timur Sumatera

SUMUTPOS.CO – Jalan lintas timur (Jalintim) Pulau Sumatera ditargetkan 100 persen mantap kualitas dan kapasitasnya pada tahun 2014. Jalintim tersebut nantinya akan terkoneksi dengan rute Asean Highway.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Negara (BBPJN) III Sumatera Selatan, Bastian Sihombing mengatakan bahwa Jalintim Sumatera yang membentang mulai dari Provinsi Lampung hingga Aceh merupakan jalur transportasi angkutan barang dan jasa yang menjadi primadona bagi masyarakat. Hal tersebut disebabkan kondisi Jalintim yang lebih datar konturnya jika dibandingkan dengan Jalur Lintas Barat (Jalinbar) dan Jalur Lintas Tengah (Jalinteng).

Selain itu, Jalintim juga melintasi lebih banyak kota-kota besar di Pulau Sumatera. Secara umum, lanjut Bastian, Jalintim memiliki lebar ruas jalan antara 6 sampai 7 meter. Sementara lebar ruas jalan yang berada di kota besar” bisa mencapai 14 meter atau 4 lajur di masing-masing sisinya.

“Sejauh ini kondisi Jalintim sekitar 3 persennya masih rusak akibat beban kendaraan berat yang mayoritas membawa bahan logistik dari dan menuju Pulau Jawa,” kata Bastian dalam siaran media yang disampaikannya kemarin (12/11).

Menurut Bastian, daya rusak kendaraan berat merupakan faktor utama terhadap kondisi jalan. Beban muatan yang melebihi batas maksimal beban jalan yakni 8″10 ton membuat jalan tersebut lebih cepat rusak.

Di samping itu juga ada faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi seperti faktor alam, seperti ruas jalan yang berada di daerah dataran rendah yang sering tergenang air. “Juga faktor keamanan jalan, apabila terjadi kecelakaan akan menimbulkan kemacetan yang juga dapat mempengaruhi kondisi jalan,” terang Bastian.

Dia juga menambahkan bahwa volume kendaraan yang melalui Jalintim setiap harinya mencapai hingga 20.000 kendaraan dan angka ini masih akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Jalintim juga akan diproyeksikan menjadi bagian dari rute Asean Highway bersama dengan dua ruas lainnya, yaitu Jalinteng dan Jalinbar. “Spesifikasinya nanti harus sama dengan jalan-jalan yang ada di negara-negara Asean,” kata dia.

Sementara itu, terkait dengan rencana pembangunan ruas Tol Trans Sumatera, Bastian menyebutkan bahwa Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kini tengah melakukan kajian studi kelayakan (feasibility study/FS) dan rencananya rampung pada akhir tahun ini. “Pada tahun depan pemerintah mulai mendisain ruas Tol Trans Sumatera,” pungkas Bastian. (dod/jpnn)

Jalan Lintas Timur Sumatera
Jalan Lintas Timur Sumatera

SUMUTPOS.CO – Jalan lintas timur (Jalintim) Pulau Sumatera ditargetkan 100 persen mantap kualitas dan kapasitasnya pada tahun 2014. Jalintim tersebut nantinya akan terkoneksi dengan rute Asean Highway.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Negara (BBPJN) III Sumatera Selatan, Bastian Sihombing mengatakan bahwa Jalintim Sumatera yang membentang mulai dari Provinsi Lampung hingga Aceh merupakan jalur transportasi angkutan barang dan jasa yang menjadi primadona bagi masyarakat. Hal tersebut disebabkan kondisi Jalintim yang lebih datar konturnya jika dibandingkan dengan Jalur Lintas Barat (Jalinbar) dan Jalur Lintas Tengah (Jalinteng).

Selain itu, Jalintim juga melintasi lebih banyak kota-kota besar di Pulau Sumatera. Secara umum, lanjut Bastian, Jalintim memiliki lebar ruas jalan antara 6 sampai 7 meter. Sementara lebar ruas jalan yang berada di kota besar” bisa mencapai 14 meter atau 4 lajur di masing-masing sisinya.

“Sejauh ini kondisi Jalintim sekitar 3 persennya masih rusak akibat beban kendaraan berat yang mayoritas membawa bahan logistik dari dan menuju Pulau Jawa,” kata Bastian dalam siaran media yang disampaikannya kemarin (12/11).

Menurut Bastian, daya rusak kendaraan berat merupakan faktor utama terhadap kondisi jalan. Beban muatan yang melebihi batas maksimal beban jalan yakni 8″10 ton membuat jalan tersebut lebih cepat rusak.

Di samping itu juga ada faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi seperti faktor alam, seperti ruas jalan yang berada di daerah dataran rendah yang sering tergenang air. “Juga faktor keamanan jalan, apabila terjadi kecelakaan akan menimbulkan kemacetan yang juga dapat mempengaruhi kondisi jalan,” terang Bastian.

Dia juga menambahkan bahwa volume kendaraan yang melalui Jalintim setiap harinya mencapai hingga 20.000 kendaraan dan angka ini masih akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Jalintim juga akan diproyeksikan menjadi bagian dari rute Asean Highway bersama dengan dua ruas lainnya, yaitu Jalinteng dan Jalinbar. “Spesifikasinya nanti harus sama dengan jalan-jalan yang ada di negara-negara Asean,” kata dia.

Sementara itu, terkait dengan rencana pembangunan ruas Tol Trans Sumatera, Bastian menyebutkan bahwa Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kini tengah melakukan kajian studi kelayakan (feasibility study/FS) dan rencananya rampung pada akhir tahun ini. “Pada tahun depan pemerintah mulai mendisain ruas Tol Trans Sumatera,” pungkas Bastian. (dod/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/