SUMUTPOS.CO – Di depan matanya, EF (34) rela menghianati cintanya. Pria yang telah memberikannya sepasang anak itu rela menghianati cinta mereka dengan bermesraan dengan kupu-kupu malam. Tak terima, SR (31) lantas menggugat cerai.
SR awalnya memaklumi kebiasaan suaminya yang senang minum tuak di pakter. Namun belakangan suaminya malah bertingkah aneh, dan mulai kerap pulang hingga pagi buta. Perubahan sikap suaminya itu, jelas membuat wanita berkulit putih itu mempertanyakan hal tersebut.
“Saat kutanya, dengan santainya dia mengatakan bahwa ia pulang malam lantaran pekerjaan yang selalu menumpuk. Difikirnya aku enggak tau kalau dia kerja sebagai pemborong, enggak mungkin sampai larut malam apalagi pagi hari,” ucapnya.
Mengetahui suaminya telah membohonginya, SR mulai memperhatikan gerak-gerik suaminya ketika pulang ke rumah. Hingga suatu malam suaminya pulang dengan keadaan mabuk. SR langsung menaruh curiga suaminya telah berselingkuh dan mabuk-mabukan bersama wanita-wanita malam.
“Enggak biasanya dia mabuk bang, kalau dia mabuk di pakter pasti bauk tuak. Kalau ini dia mabuk pulang dengan keadaan rapi, apalagi aku lihat lehernya merah-merah,” kesalnya.
Tak menangkap basah perbuatan suaminya, SR lantas mencoba membuntuti. SR pun terus mencari tau dimana keberadaan suaminya hingga disuatu ketika ia melihat suaminya bersama teman suaminya yang sering datang ke rumah mereka. Disitu SR melihat suaminya bersama temanya itu seperti menunggu seseorang. Dan kecurigaan SR pun terkuak setelah ia melihat dua wanita turun dari (betor) dan naik ke mobil milik teman suaminya.
“Di situ langsung ku foto bang, dan abis itu aku pulang ke rumah dengan perasaan yang tak karuan. Aku pun menuggunya, hingga jam 2 malam dia pulang dan aku langsung menaparnya. Awalnya dia mau balas nampar, tapi dihentikanya laju tanggan untuk menamparku. Disitu langsung ku perlihatkan fotonya bersama wanita-wanita itu. Dia pun langsung terdiam dan duduk di sofa depan rumah kami. Dan aku pun pergi ke rumah orangtuaku bersama anakku,” lirihnya dengan mata berkaca-kaca.
Setelah kepulangannya ke rumah orang tuanya, SR pun mengadukan perbuatan suaminya itu. Di rumah orang tuanya, SR lalu diberi saran oleh keluarganya untuk kemnbali ke rumah suaminya, tapi SR menolaknya.
Tiga minggu berlalu, suami yang ditunggu tak kunjung datang untuk minta maaf, SR pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan rumah tangganya di Pengadilan Agama Medan (PA). “Memang aku tunggu dia, itu pun karena orang tuaku bang. Tapi lama kelamaan aku bosan juga, lebih bagus di Pengadilan Agama dia minta maaf,” ujarnya sembari mengatakan cerai terhadap suaminya.(cr1/bud)