SUMUTPOS.CO – Prancis terancam tidak lolos ke Piala Dunia 2014 mendatang. Prancis saat ini sedang dalam keadaan terjepit menghadapi laga playoff Piala Dunia. Pada leg pertama di Kiev, tim asuhan Didier Dechamps itu kalah 0-2 dari Ukraina.
Keadaan semakin berat setelah bek, Laurent Koscielny, dipastikan absen setelah menerima kartu merah pada laga di Ukraina akhir pekan lalu. Namun, penyerang Les Bleus, Olivier Giroud menegaskan timnya siap mati untuk memastikan satu tempat di Brasil.
Giroud menegaskan Prancis siap bangkit dan membuat comeback luar biasa.
“Kami siap mati di lapangan untuk masuk ke sana (Piala Dunia),” kata Giroud, seperti dilansir France-Football.
“Kami ingin menunjukan pada masyarakat Prancis, dan diri kami sendiri, bahwa sebuah kebanggaan membela Prancis. Kami ingin membuat bangga orang yang mencintai dan mendukung kami,” ujar penyerang Arsenal itu.
Pada laga di Ukraina hari Jumat lalu, Prancis sebenarnya mendominasi permainan. Namun, gol dari Roman Zozulya dan Andriy Yarmolenko membuat sang juara dunia 1998 gigit jari.
Giroud tidak terkejut jika Ukraina melakukan pendekatan yang sama seperti saat tampil di NSK Olimpijs’kyj. Sang lawan bakal menunjukan permainan keras sejak awal laga.
“Saya terhina (dengan penampilan di leg pertama). Saya ingin membayar kesalahan itu. Saya pikir, semua rekan saya begitu,” ucapnya.
“Kami ingin melakukan yang lebih baik, membuat sejarah. Ini masalah harga diri. Saat ini, saya masih tidak ada pikiran Prancis tidak akan ke Brasil,” kata Giroud percaya diri.
Jika ingin melenggang mulus, Prancis harus menang setidaknya 3-0 di Parc des Princes dinihari nanti.
Paul Pogba juga rela berkorban melakukan apapun demi meloloskan Prancis. Termasuk juga mengubah gaya bermain dirinya saat pertandingan leg kedua. Selama ini di Juventus, ia dikenal sebagai pemain bertipe menyerang dan bisa buat banyak gol penting. Ia diminta mengubah gaya menyerang menjadi lebih bertahan jelang Perancis laga genting melawan Ukraina. Alasannya, di tim Prancis saat ini sudah disesaki pemain berkarakter menyerang. Sebut saja misalnya, Franck Ribery atau Samir Nasri yang biasanya menempati pos gelandang menyerang.
“Pelatih memanggil saya untuk menciptakan gol seperti di Juventus. Saya akan berusaha sekuat tenaga. Di Juventus saya bermain lebih menyerang. Bila diminta lebih bertahan saya tidak masalah. Saya nyaman di posisi manapun.” ungkapnya saat sesi wawancara L’Equipe.
Pogba memang harus berkorban seratus persen jika tidak ingin malu di mata dunia. “Saya tak punya kecenderungan di satu posisi. Yang terpenting hanya berada di lapangan.” kata Pogba.
Pogba sendiri sejauh ini adalah pahlwan Perancis di ajang Piala Dunia level yunior. Beberapa bulan lalu dia memimpin rekannya menjuarai Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Turki dengan status sebagai kapten tim.
Dengan situasi genting yang sedang dihadapi timnas Prancis senior, maka inilah saatnya buat Pogba untuk menunjukkan kemampuan di level senior sekaligus membuka peluang baginya untuk merasakan Piala Dunia untuk yang pertama kali.
Namun entah apa yang terjadi, sejumlah pemain bintang itu terlihat melempem saat mengenakan seragam Les Blues. Pelatih Prancis Didier Deschamps bahkan mengeluhkan performa Ribery yang awalnya sangat diharapkan mampu membawa Prancis meraih kemenangan.
“Sebenarnya, Ukraina tahu seberapa bahaya ancaman dari Ribery. Tapi mereka sangat agresif di depan Ribery. Ribery juga melakukan beberapa kesalahan hingga membuat kami mendapatkan hukuman. Memang ini sesuatu yang sulit ketika tak memiliki ruang,” ujar Deschamps.
Sementara, kekuatan Ukraina berpotensi berkurang. Hal ini seiring absennya dua pilar Pasukan Biru-Kuning, julukan Ukraina, yakni bek Olexandr Kucher dan bek kiri, Artem Fedetskyi.
Namun, absennya Kucher dan Fedetskyi sedikit membuat kubu Pasukan Biru-Kuning ketar-ketir. Pasalnya, tenaga Kucher maupun Fedetskyi terbukti cukup efektif dalam menghalau gempuran Les Bleus, pada laga leg pertama. Bahkan, Fedetskyi terbukti sukses mematikan pergerakan winger asal Bayern Munich, yang kini menjadi salah satu kandidat peraih Ballon d’Or, Franck Ribery.
Meskipun demikian, pelatih Ukraina, Mikhail Fomenko yang mengantar timnya tidak terkalahkan dalam enam pertandingan sejak Desember 2012 lalu, juga tidak kalah percaya diri dengan menyatakan bahwa timmya berada dalam motivasi tinggi untuk menghadapi tantangan.
“Perancis tim berpengalaman dan lawan yang tangguh, tapi kami tidak takut. Saya kira seluruh pemain sudah sangat paham tentang apa yang harus kami tuntaskan pada pertandingan menghadapi Prancis,” kata Fomenko.
Ukraina memang sedang berada di atas angin. Peluang mereka untuk lolos ke Piala Dunia sangat terbuka lebar. Syaratnya mereka tidak kebobolan, bahkan hasil imbang tanpa gol pun atau kekalahan 1-0 sudah cukup buat mereka untuk mendapatkan tiket ke Brasil.
“Jika kami terkualifikasi ke Piala Dunia, Fedetskyi bisa mudah memenangi golden ball (penghargaan pemain terbaik),” gurau kapten Ukraina, Ruslan Rotan, dilansir Reuters, kemarin (18/11). (net/bbs/sor)
Prakiraan Pemain
Prancis (4-4-2):
Lloris, Debuchy, Sakho, Abidal, Evra, Cabaye, Pogba, Remy, Nasri, Ribery, Giroud
Pelatih : D. Deschamps
Ukraina (3-5-2):
Pyatov, Fedestkiy, Rakitskiy, Khacheridi, Shevchuk, Stepanenko, Rotan, Yarmolenko, Edmar, Konoplyanka,
Zozula
Pelatih: M. Fomenko