SUMUTPOS.CO – Satu orang tewas dan 50 orang terperangkap setelah sebuah pusat perbelanjaan yang sedang dibangun ambruk di Afrika Selatan.
Regu penolong bekerja di kegelapan dan menggunakan anjing pelacak untuk mencari para korban di reruntuhan mal yang terletak di Tongaat, utara Durban.
Sekitar 30 orang telah dibawa ke rumah sakit, beberapa di antaranya mengalami luka trauma berat, kata paramedis.
Para pejabat mengatakan mereka yang terjebak adalah pekerja konstruksi.
Â
SITUASI SULIT
“Upaya penyelamatan menjadi sangat sulit di kegelapan,” kata ketua regu penolong Neil Powell dalam program radio BBC World Service Focus on Africa.
Powell mengatakan para pekerja terjebak di antara puing dan rangka bangunan.
Wakil walikota Tongaat mengatakan kepada media Afrika Selatan bahwa pihak berwenang telah mendapatkan surat perintah untuk menghentikan konstruksi di situs itu.
“Ada area hukum yang tidak dipatuhi oleh perusahaan jasa konstruksi dalam pembangunan gedung itu,” kata Nomvuzo Shabalala kepada televisi ENCA.
“Kami tidak mengetahui bahwa mereka meneruskan pembangunan gedung itu,” tambahnya.
Chris Botha, dari perusahaan ambulan Netcare 911 mengatakan masih terlalu awal untuk mengetahui penyebab ambruknya bangunan.
“Ini akan menjadi operasi pertolongan yang panjang. Akan butuh waktu untuk menyelamatkan semua orang,” kata Botha kepada BBC.
Kecelakaan terjadi pada hari Selasa (19/11) pada pukul 16:30 waktu setempat (21:30 WIB).
Sekitar 100 orang anggota regu penolong berada di lokasi, dimana perangkat hidrolik digunakan untuk menghancurkan semen.
Tongaat adalah kota kecil sekitar 40 km di utara Durban dan memiliki populasi Asia-Afrika yang besar. (NET)