26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Luna Maya Jadi Putri Duyung

Luna Maya-Putri Duyung
Luna Maya-Putri Duyung

SUMUTPOS.CO – Meski melelahkan, Luna Maya sangat menikmati syuting sinetron stripping atau kejar tayang. Setidaknya, setahun satu judul yang dibintanginya. Tahun ini, setelah Tendangan Si Madun habis masa tayang, dia langsung terlibat Putri Duyung di MNCTV. Perannya sebagai Maya, putri duyung yang menjadi guru sejarah. ”Kebetulan sinetron Tendangan Si Madun sudah selesai Mei lalu. Sekarang, berlanjut ke Putri Duyung,” ujarnya di kantor MD Entertainment, Jakarta Pusat, kemarin.

Sempat kehilangan banyak pekerjaan saat video pornonya tersebar luas, kini perempuan kelahiran Denpasar, Bali, 26 Agustus 1983 itu sibuk menata kembali karirnya. Boleh dibilang, kesibukannya sudah nyaris sama seperti sebelum terjerat kasus hukum. Setiap pagi, dia memandu program musik Dahsyat di RCTI. Lalu, tampil dalam beberapa program di stasiun televisi lain dan syuting sinetron hingga larut malam. ”Aku mencoba menyesuaikan waktu. Aku nggak mau mengecewakan schedule yang lain,” katanya.

Seperti ingin mengembalikan masa kejayaannya, bukan berarti Luna menerima semua tawaran peran yang datang. Tetap ada kriteria yang menjadi pertimbangannya. ”Kebetulan karakter ini cocok dengan aku. Dan untuk menjadi putri duyung bukan pertama kali juga, sebelumnya aku pun pernah, tetapi sebatas bintang tamu,” tuturnya. Sebelum tampil di sinetron itu, sebenarnya dia sempat disodori skenario sinetron kolosal. Tetapi karena terlalu menyita waktu, sementara ada beberapa pekerjaan lain yang harus dipenuhi, dia menolaknya. ”Awalnya aku dikasih kolosal, tetapi kalau kolosal waktunya tidak memungkinkan karena aku pagi ada live,” ungkapnya.

Untuk syuting sinetron itu saja, Luna mengaku meminta jadwal khusus kepada sang sutradara. Jadi, dia tetap bisa memenuhi kontrak kerja yang sudah ditandatangani, di sela syuting sinetron. Dia hanya syuting lima hari dalam seminggu, jamnya pun disesuaikan. ”Kalau syutingnya sih lima hari, dan waktunya tergantung calling-an,” terangnya.

Di sinetron itu, Luna beradu akting dengan Randy Pangalila, Indah Permatasari, Meriam Bellina, dan Virnie Ismail. Sejauh ini, dia tidak mengalami kesulitan meski beberapa adegan dilakukan di laut lepas. ”Nggak (kesulitan) sih, syutingnya fun. Kalau laut sudah biasa, kan aku memang suka diving. Kesalnya kalau syuting malam, bayangin air nya sedingin apa,” katanya lalu tersenyum.

Luna menambahkan, Putri Duyung bercerita tentang tiga sahabat, Astri, Indah, dan Raya yang tersesat dan pingsan di pantai. Saat tersadar, mereka terkejut melihat diri mereka berubah menjadi duyung. Lantas, mereka bertemu Maya, guru mereka yang juga putri duyung. Untuk kembali menjadi manusia normal, Maya meminta kepada mereka untuk melakukan seribu kebaikan. (ash/jpnn)

Luna Maya-Putri Duyung
Luna Maya-Putri Duyung

SUMUTPOS.CO – Meski melelahkan, Luna Maya sangat menikmati syuting sinetron stripping atau kejar tayang. Setidaknya, setahun satu judul yang dibintanginya. Tahun ini, setelah Tendangan Si Madun habis masa tayang, dia langsung terlibat Putri Duyung di MNCTV. Perannya sebagai Maya, putri duyung yang menjadi guru sejarah. ”Kebetulan sinetron Tendangan Si Madun sudah selesai Mei lalu. Sekarang, berlanjut ke Putri Duyung,” ujarnya di kantor MD Entertainment, Jakarta Pusat, kemarin.

Sempat kehilangan banyak pekerjaan saat video pornonya tersebar luas, kini perempuan kelahiran Denpasar, Bali, 26 Agustus 1983 itu sibuk menata kembali karirnya. Boleh dibilang, kesibukannya sudah nyaris sama seperti sebelum terjerat kasus hukum. Setiap pagi, dia memandu program musik Dahsyat di RCTI. Lalu, tampil dalam beberapa program di stasiun televisi lain dan syuting sinetron hingga larut malam. ”Aku mencoba menyesuaikan waktu. Aku nggak mau mengecewakan schedule yang lain,” katanya.

Seperti ingin mengembalikan masa kejayaannya, bukan berarti Luna menerima semua tawaran peran yang datang. Tetap ada kriteria yang menjadi pertimbangannya. ”Kebetulan karakter ini cocok dengan aku. Dan untuk menjadi putri duyung bukan pertama kali juga, sebelumnya aku pun pernah, tetapi sebatas bintang tamu,” tuturnya. Sebelum tampil di sinetron itu, sebenarnya dia sempat disodori skenario sinetron kolosal. Tetapi karena terlalu menyita waktu, sementara ada beberapa pekerjaan lain yang harus dipenuhi, dia menolaknya. ”Awalnya aku dikasih kolosal, tetapi kalau kolosal waktunya tidak memungkinkan karena aku pagi ada live,” ungkapnya.

Untuk syuting sinetron itu saja, Luna mengaku meminta jadwal khusus kepada sang sutradara. Jadi, dia tetap bisa memenuhi kontrak kerja yang sudah ditandatangani, di sela syuting sinetron. Dia hanya syuting lima hari dalam seminggu, jamnya pun disesuaikan. ”Kalau syutingnya sih lima hari, dan waktunya tergantung calling-an,” terangnya.

Di sinetron itu, Luna beradu akting dengan Randy Pangalila, Indah Permatasari, Meriam Bellina, dan Virnie Ismail. Sejauh ini, dia tidak mengalami kesulitan meski beberapa adegan dilakukan di laut lepas. ”Nggak (kesulitan) sih, syutingnya fun. Kalau laut sudah biasa, kan aku memang suka diving. Kesalnya kalau syuting malam, bayangin air nya sedingin apa,” katanya lalu tersenyum.

Luna menambahkan, Putri Duyung bercerita tentang tiga sahabat, Astri, Indah, dan Raya yang tersesat dan pingsan di pantai. Saat tersadar, mereka terkejut melihat diri mereka berubah menjadi duyung. Lantas, mereka bertemu Maya, guru mereka yang juga putri duyung. Untuk kembali menjadi manusia normal, Maya meminta kepada mereka untuk melakukan seribu kebaikan. (ash/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/