NAYPYITAW – Pasukan Indonesia di medan SEA Games XXVII mulai berdatangan. Kemarin (3/12) di Bandara Naypyitaw, Myanmar,sebanyak 78 kontingen skuad Merah Putih tiba setelah terbang enam jam dari Jakarta.
Mereka datang menggunakan pesawat langsung ke Naypyitaw dengan menyewa Singapore Airlines. Empat cabang olahraga (cabor), wushu, tinju, polo air, dan rowing akan bertanding lebih dulu dari yang lain.
Rowing membawa jumlah terbanyak. Yakni 27 orang (23 atlet dan empat ofisial). Lalu wushu 26 orang (19 atlet dan tujuh ofisial), polo air 19 orang (13 atlet dan lima ofisial), serta tinju enam orang (lima atlet dan satu ofisial).
Sejatinya ada satu lagi kontingen cabor yang tiba di Myanmar kemarin. Tetapi cabor layar mendarat di Yangon untuk kemudian melanjutkan perjalanan selama 12 jam ke venue lomba di Pantai Ngwe Saung.
Dari jadwal kedatangan yang yang didapat dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Naypyitaw, kontingen Indonesia terakhir datang ke Myanmar pada 15 Desember mendatang.
Nah, pelatih tinju Indonesia Ronald Sigarlaki menyatakan niatan datang lebih dahulu untuk adaptasi awal. Para atlet tinju ini menginap di Hotel Mingalar Thiri.
“Yang datang ini adalah proyeksi emas duluan. Mereka dari Kuba akhir November lalu, kemudian lanjut ke Naypyitaw. Istirahat sehari langsung latihan lagi disini,” kata Ronald.
Tinju sendiri membidik dua sampai tiga emas di SEA Games ini. Nama Julio Bria (52 kilogram), Kornelis Kwangu Langu (49 kilogram), dan Alex Tatontos (75 kilogram) menjadi asa tinju Indonesia mendulang medali.
Ronald optimis kalau tinju Merah Putih bisa memenuhi target capaian medali sama seperti SEA Games ke-26 di Indonesia 2011 lalu. Hal tersebut berdasar pantauan Ronald setelah berlatih di Kuba, mental anak asuhnya terangkat.
Selama di Kuba, lawan tanding Julio Bria dkk bervariatif. Kebetulan beberapa negara juga “menitipkan” atletnya di Negara Kepulauan di Karibia itu. Sebut saja Rusia, El Savador, Ekuador, Peru, Meksiko, Belgia, dan Aljazair.
Jangan lupakan juga sektor putri. Nama seperti Beatrix Suguro (48 kilogram) dan Esther Kalayukin (54 kilogram) digadang-gadang mendulang medali.
Di sisi lain, manajer wushu Eisen Gauw menjawab anak asuhnya sudah siap bertarung. Wushu sendiri akan turun di dua kategori. Taolu (jurus) dan sanshou (tarung). Ditarget empat emas, potensi wushu cukup besar.
“Kekuatan wushu kita di taolu memang cukup meyakinkan. Saya kira kalau sanshou, mungkin satu medali bisa dapat lah,” kata Eisen.
Sementara itu, hingga kemarin (3/12) kontingen Indonesia belum mendapat jadwal uji lapangan pertandingan. Dijadwalkan hari ini (4/12) agenda mencoba lokasi pertandingan minimal harus didapatkan.
Delegasi KOI di Naypyitaw Bayu menungkapkan setelah tiba kemarin, hari ini tak ada jadwal kedatangan tim Indonesia. Baru besok (5/12) sebanyak 96 atlet dan ofisial akan datang ke Naypyitaw. Yakni basket, sepeda,tinju, dan perahu naga. (dra/ren)