MEDAN- Sepekan menjelang Natal, harga kebutuhan pokok di pusat pasar Medan masih terbilang aman. Sementara, pembelian bahan kebutuhan pokok tersebut mulai dirasakan peningkatannya. Wage, pedagang di Pusat Pasar Sambu Medan mengatakan, saat ini pembelian mulai meningkat, berbeda dengan sepekan lalu. Bahkan dalam dua hari terakhit ini omzetnya meningkat sebesar 30 hingga 40 persen dari biasanya.
“Lonjakan terjadi pada pembelian beras, tepung, gula, kacang tanah, minyak goreng, mentega, dan beberapa kebutuhan untuk membuat kue lainnya seperti coklat batangan dan bubuk, wijen, moka, pengembang dan pelembut kue,” ujarnya.
Berbeda dengan bahan kebutuhan pokok, untuk ikan dan daging ayam, walau pembelian relatif stagnan tetapi harga sudah mulai tergerek. Seperti pengakuan pedagang daging ayam, Harman, harga daging ayam potong mulai naik dikisaran Rp2.000 hingga Rp5.000.
“Harga normalnya sih R 22 ribu per kilogram, tetapi sejak beberapa hari lalu harga di level Rp25 ribu per kilogram. Sedangkan untuk daging ayam muda yang normalnya Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram,” paparnya.
Sedangkan untuk daging sapi, harga dan permintaan masih cenderung stabil. Oyong, salah seorang pedang daging sapi mengatakan masih menjual sapi di level Rp85 ribu per kilogram.
Dirut Rumah Potong Hewan (RPH) Medan Putrama Alkhairi mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih memotong daging di level normal yakni 15 hingg 30 sapi per hari.
“Normalnya, untuk memenuhi semua pasar besar tradisional Medan seperti Sambu, Brayan, Belawan, Sikambing dan lainnya RPH memotong 15 hingga 30 sapi per hari,”jelasnya.
Begitupun, kata Putrama, menurut pengalaman tahun lalu, pada H-3 jelang Natal terjadi peningkatan permintaan terhadap daging sapi sebesar 30 persen.
Bunga Cemara Salju Diburu
Tak hanya sembako, pohon Natal juga tengah diburu. Seperti yang dituturkan oleh Anggi Pamungkas, pedagang tanaman hias di kawasan Istana Maimun, Jalan Brigjen Katamso, Medan, mengandalkan cemara salju sebagai komoditas tanaman hias di momen Natal. “Menjelang Natal ini, permintaan akan cemara salju lebih banyak dari pada tanaman hias jenis lain. Dan ini sudah terjadi setiap tahunnya,” katanya kepada Sumut Pos, Selasa (17/12)
Hal ini, kata Anggi, karena saat ini sejumlah masyarakat masih banyak yang menaruh minat pada tanaman cemara yang asli. walaupun cemara plastik juga cukup digemari. “Kalau harga saya jual sesuai ukuran. Misalnya yang paling murah dihargai Rp100 ribu dan paling mahal Rp150 ribu,” sebutnya.
Hal senada juga dikatakan Mariani, pedagang tanaman hias di Jalan Tritura, Medan. Jelang masuknya Natal, para pedagang pun telah mempersiapkan pasokan cemara salju dari sejumlah agen.”Ya, memang sudah sepanjang tahun seperti ini. Soalnya, dari pada tanaman hias yang lain, cemara khususnya cemara jenis salju paling banyak digemari pembeli,” terangnya.
Apalagi, sambung Mariani, harga tanaman yang digunakan sebgai hiasan Natal tersebut pun tidak tergolong mahal. Sehingga, para pembeli tidak perlu merogoh kocek yang besar untuk bisa membawanya pulang. (put/nit/ila)