MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rangkaian Natal di Medan penuh warna. Berbagai suasana dan aktivitas terangkum indah. Ada ibadah yang khusyuk di gereja-geraja. Ada yang ceria di restoran keluarga. Ada keindahan berbagi di Stasiun Kereta Api. Dan, ada juga nuansa keagamaan di rumah sakit.
Suasana kusyuk tampak ketika Ibadah Malam Natal di HKBP Sudirman, Medan. Dalam Ibadah Malam Natal, Selasa (24/12) tersebut, Pdt Dr Plasthon Simanjuntak yang mengambil Nats Alkitab Johanes 1:1-14 menyampaikan bahwa umat Kristiani jangan ragu-ragu dalam meyakini Kristus sebagai juruselamat.
Dirinya ingin menyampaikan bahwa umat Kristen harus bekerja keras dan percaya untuk memperoleh kebahagiaan. Umat Kristen pun harus menjadi contoh kepada masyarakat di tengah kondisi bangsa yang sedang tidak baik saat ini. Umat Kristen harus menjadikan momentum Natal 2013 untuk melakukan refleksi untuk berkontribusi terhadap bangsa dan negara.
“Bangsa Indonesia saat ini masih di dalam kondisi yang kurang baik dan umat Kristiani harus mampu menjadi pendongkrak untuk bangsa,” katanya.
Simanjuntak juga mengingatkan bahwa kelahiran Yesus harus berpengaruh dalam setiap sendi kehidupan manusia. Kelahiran Yesus harus disambut dengan sikap optimisme dan pengharapan yang besar dalam hidup.
“Kelahiran Yesus harus membawa perubahan didalam setiap penghidupan manusia yang mempercayainya,” katanya.
Dalam Ibadah yang digelar selama 2 jam tersebut tampak terlihat bahwa para jemaat hadir cukup banyak bahkan sampai ada yang rela berdiri di pekarangan di gereja ketika ibadah digelar. Sementara pihak kepolisian terlihat berjaga-jaga di sekitar gereja mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak kepolisian sebanyak 22 orang dibantu 4 orang Satpol PP, dan 1 orang TNI membantu pengamanan malam Natal tersebut.
“Kami akan terus berjaga-jaga selama beberapa hari ke depan sampai pelaksanaan ibadah Natal di HKBP Sudirman selesai dilakukan. Jadi tidak malam ini saja dilakukan pengamanan,” kata Wakapolsekta Medan Kota, Samsuar.
Sementara itu, perayaan Natal di Medan berlangsung meriah seperti Katedral Jalan Diponegoro, Gereja Kristus Raja di Jalan MT Haryono, Gereja kemenangan Iman Indonesia (GKII) Jalan Sisingamangaraja Medan, dan beberapa gereja lainnya di kawasan Kota Medan.
Di RS Pirngadi, sebuah lagu pujian dan doa terdengar dari Ruang Mawar 1, Kamar 7. Belasan wanita memakai baju kebaya dan belasan pria dengan kemeja, berdasi salib tampak memadati ruangan tersebut. Mereka datang untuk menghibur dan berdoa bersama agar Keberkahan Natal dapat memberikan kesembuhan kepada Walsen Sumbayak (62).
Walsen Sumbayak adalah seorang pimpinan jemaat di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Medan Helvetia. Sebagai seorang Sintua (Pimpinan Jemaat) sudah seharusnya dia berada di gereja untuk memberikan sebuah pengantar bagi para jemaat. Namun kali ini, ia hanya bisa berbaring lemas di kamarnya.
Saat ditemui Sumut Pos, Rabu (25/12) Walsen pun menceritakan kesedihannya. Ia mengaku telah jauh-jauh hari mempersiapkan perayaan Natal kali ini, bahkan berbagai rangkaian untuk mencapai puncak perayaan Natal di GKPS sudah dilaluinya.
“Sedih sekali, seharusnya saya ada disana untuk memberikan pengarahan kepada jemaat karena saya Pimpinan Majelis. Semua sudah saya ikuti, dari perayaan natal buat anak-anak, pemuda dan beberapa acara lainnya. Tapi tepat pada hari puncaknya saya harus di RS,” katanya didampingi istrinya br Manik (59).
Br Manik ikut menyahut, suaminya terpaksa dilarikan ke RS pada hari Senin (23/12) malam. “Saat itu kami mau merayakan Natal keluarga di Mandala dan juga mau mendatangi rapat di gereja. Namun tiba-tiba, bapak merasa gelap dan sayapun langsung menghubungi anak untuk membawa ke RS karena bapak sempat terjatuh. Saya takut ada apa-apa karena di rumah saya tinggal sendiri dengan suami saja,” ujar Manik sembari mengatakan hasil Lab penyakit suaminya belum keluar sehingga belum tahun apa penyakit suaminya tersebut.
Lanjutnya, ia merasakan Natal tahun ini begitu berbeda. Namun, ia juga merasa terharu karena beberapa jemaat gereja menjenguknya. “Tahun ini jelas berbeda, sedih sekali karena tidak bisa ke gereja. Tapi sedikit terhibur dengan datangnya teman-teman dari gereja. Mereka tadi katanya kecarian, karena biasa suami saya ini sebagai pengantar para jemaat di gereja. Memberikan arahan dan pidato,” katanya sembari diiyakan oleh Welson.
Walsen mengaku baru kali ini ia tidak mengikuti Natal di gerejanya. “Baru kali ini, sejak tahun 2010 saya diangkat menjadi pimpinan Majelis juga baru kali ini saya tidak ada di gereja. Sampai tadi katanya banyak yang kecarian disana. Sedih sekali karena biasanya kita berkunjung ke rumah-rumah saudara untuk sungkeman seperti itu. Tapi kali ini tidak ada,” katanya.
Sementara, di sisi lain, momen Natal juga digunakan sebagian warga untuk nongkrong atau makan di restoran bersama keluarga. Seperti yang terlihat di pusat-pusat perbelanjaan Plaza Medan Fair, Sun Plaza Medan, dan Grand Palladium Mall.
Dikatakan oleh Dini Asisten Manager Markom Plaza Medan Fair, mall dibuka sekitar pukul 10.10 WIB dan pengunjung sudah mulai berdatangan meski satu per satu, keramaian sudah terlihat memasuki siang hari. “Kita buka seperti biasa, toko juga tak ada yang libur,” katanya.
Selain masyarakat untuk berbelanja, juga banyak yang mengisi waktu luang untuk nongkrong di cafe yang tersedia atau makan di restoran bersama keluarga. Terlihat beberapa restoran/cafe banyak di kunjungi dan banyak yang antre seperti di Fountain, D’cost Seafood, KFC, Solaria, City Ice Cream, dan lainnya.
Keramaian juga terjadi di Sun Plaza Medan. Tersedia bazar di lantai dasar dengan beragam diskon yang ditawarkan oleh Sogo mulai dari diskon 20% sampai 50% sesuai barang-barang yang disajikan. Sedangkan di Grand Palladium Mall, pihak manajemen menerapkan untuk Mall dibuka pukul 12.00 WIB. Ayu, Tenant Relation, Grand Palladium Mall mengatakan meski manajemen libur namun tak meliburkan semua aktivitas. “Kebanyakan yang datang mereka yang ingin hang out dengan keluarga seperti saat lebaran juga. Tidak ada even sih, hanya saja berlangsung bazar Matahari untuk pengunjung yang datang,” tukasnya.
Lain lagi di Stasiun Besar Kereta Api Medan. Kemarin, ‘Mr Santa’ yang didampingi ‘Miss Santa’ tampak menyambangi stasiun tersebut untuk menebar keceriaan Natal kepada penumpang KA Bandara di sana.
Seperti dijelaskan Direktur Utama PT Railink MN Fadhila, Hari Natal menjadi salah satu hari istimewa yang dipilih perusahaannya untuk menampilkan sesuatu yang berbeda kepada pengguna jasa KA Bandara. “Apa yang kami lakukan ini dalam rangka memanjakan para pelanggan kami, yaitu penumpang Kereta Api Bandara. Ini bagian dari pelayanan kami kepada penumpang,” jelasnya, Rabu (25/12).
PAntauan di lapangan, para petugas operasional pelayanan penumpang kompak mengenakan kostum lengkap ikon Natal, yaitu kostum ‘Mr Santa’ untuk pegawai pria dan kostum ‘Miss Santa’ untuk pegawai wanita.
Tidak hanya membuat kejutan dengan menampilkan kostum unik, para Sinterklas itu juga tak lupa untuk membagi-bagikan hadiah Natal berupa cokelat kepada setiap pengguna KA Bandara. “Biar penumpang senang. Karena kebahagiaan kami adalah bisa membuat semua penumpang senang,” ibuh Fadhil.(mag-5/nit/tri/gus/mag-1/rbb)