MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar ancaman bunuh dari Nazaruddin terhadap Syamsul Arifin bukan isapan jempol.
Syamsul melalui pesan pendek yang diterima Sumut Pos kemarin membenarkan hal itu. Bahkan, mantan Gubernur Sumatera Utara tersebut mengatakan Nazaruddin stress.
“Ancaman itu sebenarnya sudah lama. Maklumlah, dia (Nazaruddin) kan
sedang stres,” begitu tulis Syamsul dalam pesan pendeknya.
Syamsul pun menambahkan, ancaman itu sebenarnya tidak begitu masalah. “Jadi jangan dibesar-besarkan. Sudah lama itu. Yang pasti, saat ini saya baik-baik saja,” tambahnya tambah memberitahu akar masalah pengancaman itu.
Hingga saat ini memang belum terungkap ada apa di balik pernyataan terpidana kasus korupsi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) Fahd A Rafiq yang menyebut dirinya, Syamsul Arifin, dan dua napi lainnya mendapat ancaman pembunuhan dari Nazaruddin. Juga belum jelas ada urusan apa antara mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang sudah menjadi terpidana kasus korupsi proyek wisma atlet Sea Games itu dengan Syamsul.
Di Lapas Sukamiskin, Bandung, tampaknya tidak ada kehebohan. Jika ada hal yang genting, pastinya kalapas mengetahuinya. Nyatanya, terkait ocehan putra pedangdut A Rafiq itu, Kalapas Sukamismin, Giri Purbadi, sama sekali tidak tahu.
Dihubungi koran ini lewat ponselnya kemarin, Giri enggan berkomentar banyak lantaran dirinya belum tahu persis duduk persoalan yang disampaikan Fadh Rafiq. “Saya nggak tahu ini. Nggak enak kalau kasih komentar tapi belum tahu duduk masalahnya apa. Biar nanti saya tanya yang bersangkutan (Fadh Rafiq, Red) apa sih yang diomongkan itu,” ujar Giri Purba.
Jadi, belum pernah mendapat laporan dari Fadh, Syamsul, atau napi lain soal ancamana Nazaruddin itu? “Belum ada. Makanya saya harus tanya apa yang diomongkan yang bersangkutan itu,” ujar Giri.
Seperti diberitakan, usai bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin, (6/1), Fadh kepada wartawan mengaku dirinya mendapat ancaman pembunhan dari Nazaruddin, lewat sejumlah anak buahnya yang berada satu blok dengannya.
Bahkan, dia menyebut, ada tiga napi lainnya yang juga mendapat ancaman dari Nazar, salah satunya Syamsul. “Ada ancaman pembunuhan. Dia ancam coba mau membunuh saya termasuk Arken, Syamsul Arifin dan David Purba,” ujar Fahd saat itu. Fadh mengaku tidak tahu mengapa dirinya diancam.
Nah, menurut Giri, masalah napi bertemu napi dengan situasi tegang adalah hal biasa dan sering terjadi. Yang penting, lanjutnya, tidak sampai terjadi benturan fisik.
“Hal-hal seperti itu, saling bertemu di blok, biasa saja, sejauh tidak ada yang bersifat fisik,” kata Giri.
Giri enggan bicara panjang lebar, sehingga koran ini belum sempat bertanya bagaimana kondisi Syamsul Arifin saat ini. “Gak enak bicara panjang di hape (handphone). Lagipula saya belum tahu masalahnya,” kilah Giri.
Phak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (PAS) di Jakarta, juga tidak tahu menahu soal kabar ancaman pembunuhan yang disebut oleh Fadh itu. Jubir Ditjen PAS, Akbar Hadi Prabowo mempersilakan koran ini bertanya langsung ke Kalapas Sukamiskin.
Sebelumnya, kuasa hukum Nazar, Elza Sharief, juga mengaku tidak tahu menahu mengenai kabar ancaman yang disebut ditebar kliennya itu. Karenanya, pengacara yang namanya melambung saat membela keluarga Cendana itu, tidak berani membenarkan atau pun membantah kabar tersebut.
“Wah, gak tahu saya. Nginjak Sukamiskin saja saya nggak pernah,” kata Elza kepada koran ini, Selasa (7/1).
Sementara, mantan kuasa hukum Syamsul, Abdul Hakim Siagiaan, juga mengaku tidak pernah mendapat cerita dari bekas bupati Langkat itu, terkait soal ancaman dimaksud.
Tapi Pak Syamsul sehat? “Tampaknya sehat-sehat saja,” ujar Abdul Hakim. (sam/rbb)