29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pengungsi Sinabung Sarapan Pukul 10 Pagi

Berastagi-Kondisi warga Desa Payung yang mengungsi di Losd Desa Laugumba dan sebagian lainnya di Lapangan Futsal Sembiring Desa Laugumba hingga Kamis (9/1) cukup memprihatinkan.

MAIN: Sejumlah anak bermain di posko pengungsian yang terletak di bekas Gedung Universitas Karo, Kabanjahe, Sumut, Kamis (9/1).  Gunung Sinabung terus mengeluarkan awan panas dan lava pijar, menyebabakan sedikitnya 22.145 warga mengungsi.//andri ginting/sumut pos
MAIN: Sejumlah anak bermain di posko pengungsian yang terletak di bekas Gedung Universitas Karo, Kabanjahe, Sumut, Kamis (9/1).
Gunung Sinabung terus mengeluarkan awan panas dan lava pijar, menyebabakan sedikitnya 22.145 warga mengungsi.//andri ginting/sumut pos

Pemerintah kabupaten Karo terkesan lambat menangani masyarakat yang terpaksa mengungsi akibat tingginya intensitas debu vulkanik yang menyerang kampung mereka.

Informasi yang dihimpun dari warga pengungsi, di Posko Lapangan Futsal Sembiring, untuk kebutuhan makan mereka sejak mulai mengungsi pada Rabu (8/1) siang, sangat terbatas. Makan malam pada pukul 23.00 WIB malam dan sarapan sekitar pukul 10.00 WIB. Itupun terpaksa disubsidi dari pos penampungan Losd Desa Laugumba yang berada tak jauh dari tempat mereka.

Warga Desa Payung, Ginting (40) mengatakan, kondisi posko pengungsian Lapangan Futsal Sembiring yang ditempatinya bersama warga lain pun sangat minim. Ukuran lapangan futsal hanya 15 x 25 meter, sementara jumlah pengungsi hampir mencapai seribuan yaitu, 894 jiwa atau 326 kk.

“Kami kesulitan saat tidur. Duduk saja berdesakan, apalagi tidur. Kiranya pihak berwenang dapat menambah tempat untuk kami mengungsi, kasian kaum ibu dan anak-anak tidak bisa tidur pada malam hari,” ujarnya.

Pengungsi yang juga berasal dari Desa Payung bertempat di Losd Desa Laugumba juga mengalami hal yang sama. “Sempit dan berdesakan, kami merasa susah memejamkan mata pada saat malam tiba,” ucap Suryati Br Karo (58).

Jumlah Pengungsi yang berada di Losd Desa Lau gumba 256 kk atau 720 jiwa dan pengungsi asal Desa Tiga Pancur 47 jiwa atau 15 kk. Sejak 4 hari sebelumnya, warga Desa Payung sudah meminta pihak berwenang agar mereka segera diungsikan. Namun, lambannya kinerja Pemkab tersebut menyebabkan hampir seribuan jiwa masyarakat desa tersebut pada Rabu (8/1) lalu pergi sendiri meninggalkan desa.

Sementara itu, aktivitas gunung Sinabung hingga Kamis (9/1) belum menunjukkan penurunan. Erupsi yang terus-menerus terjadi diiringi luncuran awan panas dan lava pijar menyebabkan lereng yang dilalui semakin mengering dan tandus.

Petugas PPGA Sinabung, Ahmad Nabawi mengatakan, sampai saat ini aktivitas kegempaan Sinabung masih sangat tinggi dan potensi untuk erupsi masih sangat besar. “Untuk hari ini (kemarin, Red) sampai pukul 18.00 WIB terjadi 12 kali erupsi dengan jangkauan awan panas terjauh mencapai 3,5 km dan ketinggian kolom debu 1,5 km. Untuk kegempaan masih didominasi gempa hybrid, warga yang masih berada dalam radius 5 km terus diimbau agar segera beranjak,” katanya.(riza/nng/smg/rbb)

Berastagi-Kondisi warga Desa Payung yang mengungsi di Losd Desa Laugumba dan sebagian lainnya di Lapangan Futsal Sembiring Desa Laugumba hingga Kamis (9/1) cukup memprihatinkan.

MAIN: Sejumlah anak bermain di posko pengungsian yang terletak di bekas Gedung Universitas Karo, Kabanjahe, Sumut, Kamis (9/1).  Gunung Sinabung terus mengeluarkan awan panas dan lava pijar, menyebabakan sedikitnya 22.145 warga mengungsi.//andri ginting/sumut pos
MAIN: Sejumlah anak bermain di posko pengungsian yang terletak di bekas Gedung Universitas Karo, Kabanjahe, Sumut, Kamis (9/1).
Gunung Sinabung terus mengeluarkan awan panas dan lava pijar, menyebabakan sedikitnya 22.145 warga mengungsi.//andri ginting/sumut pos

Pemerintah kabupaten Karo terkesan lambat menangani masyarakat yang terpaksa mengungsi akibat tingginya intensitas debu vulkanik yang menyerang kampung mereka.

Informasi yang dihimpun dari warga pengungsi, di Posko Lapangan Futsal Sembiring, untuk kebutuhan makan mereka sejak mulai mengungsi pada Rabu (8/1) siang, sangat terbatas. Makan malam pada pukul 23.00 WIB malam dan sarapan sekitar pukul 10.00 WIB. Itupun terpaksa disubsidi dari pos penampungan Losd Desa Laugumba yang berada tak jauh dari tempat mereka.

Warga Desa Payung, Ginting (40) mengatakan, kondisi posko pengungsian Lapangan Futsal Sembiring yang ditempatinya bersama warga lain pun sangat minim. Ukuran lapangan futsal hanya 15 x 25 meter, sementara jumlah pengungsi hampir mencapai seribuan yaitu, 894 jiwa atau 326 kk.

“Kami kesulitan saat tidur. Duduk saja berdesakan, apalagi tidur. Kiranya pihak berwenang dapat menambah tempat untuk kami mengungsi, kasian kaum ibu dan anak-anak tidak bisa tidur pada malam hari,” ujarnya.

Pengungsi yang juga berasal dari Desa Payung bertempat di Losd Desa Laugumba juga mengalami hal yang sama. “Sempit dan berdesakan, kami merasa susah memejamkan mata pada saat malam tiba,” ucap Suryati Br Karo (58).

Jumlah Pengungsi yang berada di Losd Desa Lau gumba 256 kk atau 720 jiwa dan pengungsi asal Desa Tiga Pancur 47 jiwa atau 15 kk. Sejak 4 hari sebelumnya, warga Desa Payung sudah meminta pihak berwenang agar mereka segera diungsikan. Namun, lambannya kinerja Pemkab tersebut menyebabkan hampir seribuan jiwa masyarakat desa tersebut pada Rabu (8/1) lalu pergi sendiri meninggalkan desa.

Sementara itu, aktivitas gunung Sinabung hingga Kamis (9/1) belum menunjukkan penurunan. Erupsi yang terus-menerus terjadi diiringi luncuran awan panas dan lava pijar menyebabkan lereng yang dilalui semakin mengering dan tandus.

Petugas PPGA Sinabung, Ahmad Nabawi mengatakan, sampai saat ini aktivitas kegempaan Sinabung masih sangat tinggi dan potensi untuk erupsi masih sangat besar. “Untuk hari ini (kemarin, Red) sampai pukul 18.00 WIB terjadi 12 kali erupsi dengan jangkauan awan panas terjauh mencapai 3,5 km dan ketinggian kolom debu 1,5 km. Untuk kegempaan masih didominasi gempa hybrid, warga yang masih berada dalam radius 5 km terus diimbau agar segera beranjak,” katanya.(riza/nng/smg/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/