27 C
Medan
Friday, September 27, 2024

20 Calon Bidan Terkapar

Diduga Alergi Makanan

MEDAN- Sebanyak 20 mahasiswi Akademi Kebidanan (Akbid) Sari Mutiara terkapar karena alergi makanan yang dikelola pihak asrama di Jalan Bakti Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (20/5) malam. Ke-20 calon bidan itu terpaksa menjalani perawatan intensif  di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim, Medan.

Ke-15 mahasiswi masing-masing Marlina Siahaan, Yohana Pardede, Sartika Tobing Mousfi Purba, Merem Theresea, Emi Rendra, Felinda, Dewi Siboro, Frandika, Dewi Sartika, Daton, Main Sihombing, Yuhio Sefa, Murlia dan Mulan Panjaitan.

Seorang mahasiswi yang dirawat mengatakan, awalnya dirinya makan seperti biasa bersama teman-temannya. Namun, tidak berapa lama, dirinya mengalami mual disertai badan lemas. “Kami tadi makan ikan goreng, tidak berapa lama perut terasa mual dan badan lemas,” bebernya.

Dari hasil pemeriksaan dokter diketahui kalau ke-20 calon bidan tersebut menderita alergi makanan. “Hasil pemeriksaan karena alergi makanan (hyper sensitif),” ujar dr Ivan Elisabeth, Direktur Stikes Mutiara didampingi Anggota DPD RI Parlindungan Purba di Ruang IGD RS Sari Mutiara Medan.

Dijelaskannya, usai makan di ruang makan beberapa mahasiswa mengalami gejala gatal-gatal pada tubuhnya. Kemudian kulitnya memerah. “Setelah dilaporkan ke ibu asrama, langsung dibawa ke IGD untuk menjalani perawatan medis,” ucapnya.

Ivan mengaku, dari 20 yang dirawat, lima diiznkan kembali kembali ke asrama dan 15 lagi harus menjalani perawatan (opname). “Setelah diizinkan oleh dokter yang dirawat akan diizinkan kembali ke asrama unutk beraktivitas kembali,” cetusnya.

Pantauan wartawan koran ini, ke-15 mahasiswi yang dirawat diberi infus dan oksigen. “Pengobatan yang diberikan bila lemas akan diberi infus, bila sesak nafas akan kita beri oksigen,” tambah dr Nely, dokter piket di rumah sakit tersebut. (adl)

Diduga Alergi Makanan

MEDAN- Sebanyak 20 mahasiswi Akademi Kebidanan (Akbid) Sari Mutiara terkapar karena alergi makanan yang dikelola pihak asrama di Jalan Bakti Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (20/5) malam. Ke-20 calon bidan itu terpaksa menjalani perawatan intensif  di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim, Medan.

Ke-15 mahasiswi masing-masing Marlina Siahaan, Yohana Pardede, Sartika Tobing Mousfi Purba, Merem Theresea, Emi Rendra, Felinda, Dewi Siboro, Frandika, Dewi Sartika, Daton, Main Sihombing, Yuhio Sefa, Murlia dan Mulan Panjaitan.

Seorang mahasiswi yang dirawat mengatakan, awalnya dirinya makan seperti biasa bersama teman-temannya. Namun, tidak berapa lama, dirinya mengalami mual disertai badan lemas. “Kami tadi makan ikan goreng, tidak berapa lama perut terasa mual dan badan lemas,” bebernya.

Dari hasil pemeriksaan dokter diketahui kalau ke-20 calon bidan tersebut menderita alergi makanan. “Hasil pemeriksaan karena alergi makanan (hyper sensitif),” ujar dr Ivan Elisabeth, Direktur Stikes Mutiara didampingi Anggota DPD RI Parlindungan Purba di Ruang IGD RS Sari Mutiara Medan.

Dijelaskannya, usai makan di ruang makan beberapa mahasiswa mengalami gejala gatal-gatal pada tubuhnya. Kemudian kulitnya memerah. “Setelah dilaporkan ke ibu asrama, langsung dibawa ke IGD untuk menjalani perawatan medis,” ucapnya.

Ivan mengaku, dari 20 yang dirawat, lima diiznkan kembali kembali ke asrama dan 15 lagi harus menjalani perawatan (opname). “Setelah diizinkan oleh dokter yang dirawat akan diizinkan kembali ke asrama unutk beraktivitas kembali,” cetusnya.

Pantauan wartawan koran ini, ke-15 mahasiswi yang dirawat diberi infus dan oksigen. “Pengobatan yang diberikan bila lemas akan diberi infus, bila sesak nafas akan kita beri oksigen,” tambah dr Nely, dokter piket di rumah sakit tersebut. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/