26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Dendam, Centeng Kebun dan Istrinya Dibacok

BANDAR TONGAH- Diduga akibat dendam, seorang centeng PTPN IV Kebun Laras Roidan (51) dan Dewi Suhita (48) istrinya, warga Huta Gondang Rejo, Nagori Bandar Tongah, Kecamatan Bandar Huluan, Simalungun di bacok Hendra alias Onong (18), pemuda setempat yang pernah ditangkap korban saat mencuri sawit Oktober lalu. Kasusnya masih diselidiki petugas Sat Reskrim Polsek Perdagangan.

Peristiwa bermula saat korban, istri dan anaknya Rizki Anggara (14) menonton televisi setelah makan malam di rumahnya Sabtu (21/5) sekira pukul 20.30 WIB.

Kala itu, korban baru saja pulang dari pos jaga untuk istirahat dan makan malam di rumahnya. Asyik menonton, secara mendadak mereka dikejutkan dengan kehadiran Hendra alias Onong. Tersangka muncul dari pintu belakang sambil memegang erat golok yang panjangnya sekitar setengah meter.

Tak sempat menanyakan maksudnya, tersangka langsung melayangkan golok ke arah kepala Roidan. Meski sempat berusaha mengelak dan hendak melawan, mata golok pun mengenai kepala, tangan, telinga dan menggores perut Roidan.

Sedangkan Dewi istri korban yang melihat kejadian berusaha melerai aksi kejahatan Hendra, namun ia malah menjadi korban. Bahkan Dewi mendapat luka bacok mulai dari kepala, hidung hingga mengenai bibir dan membuatnya sekarat.

“Udah kukunci semua pintu semalam, entah dari manalah dia masuk. Tapi memang ada suara dobrakan pintu belakang. Kami lagi menonton dan santai setelah habis makan. Rencananya usai istirahat itu aku kembali ke pos jaga untuk tugas. Tapi mendadak, si Onong muncul bawa golok. Tak ada cakapnya, tapi goloknya langsung melayang,” kata Roidan sambil menahan sakit di kepalanya.

Ditambahkannya, saat menjadi bulan-bulanan pembacokan tersebut, ia tak mau tewas sia-sia. Dengan segala upaya perlawanan pun dilakukannya.

“Kalo aku tak sigap kemarin udah habislah. Tapi terus kulawan, memang kena bacoklah aku hingga kayak gini. Yang ku khawatirkan keluargakunya kalau aku sampai mati. Padahal kami tak ada berselisih belakangan ini. Akupun tak tau maksudnya secara mendadak dia begitu,” tambahnya.

Aksi tersangka pun reda setelah korban berteriak dan meminta pertolongan warga. Takut tertangkap, Onong langsung melarikan diri dan menghilang di kegelapan malam. “Sambil melakukan perlawanan, aku berteriak minta tolong. Warga dan tetangga yang mendengar pun mulai berdatangan dan membuat Onong kabur,” ungkap Roidan.
Kapolsek Perdagangan AKP TP Butar-butar yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas AKP Sulaiman Simanjuntak membenarkan kejadian itu. “Begitu mendapat laporan warga, petugas Pos Kerasaan diback Up Sat Reskrim Polsek Perdagangan langsung terjun dan melakukan pencarian terhadap tersangka. Hingga kini petugas masih memburunya namun belum berhasil ditangkap,” kata Sulaiman.(hez/smg)

BANDAR TONGAH- Diduga akibat dendam, seorang centeng PTPN IV Kebun Laras Roidan (51) dan Dewi Suhita (48) istrinya, warga Huta Gondang Rejo, Nagori Bandar Tongah, Kecamatan Bandar Huluan, Simalungun di bacok Hendra alias Onong (18), pemuda setempat yang pernah ditangkap korban saat mencuri sawit Oktober lalu. Kasusnya masih diselidiki petugas Sat Reskrim Polsek Perdagangan.

Peristiwa bermula saat korban, istri dan anaknya Rizki Anggara (14) menonton televisi setelah makan malam di rumahnya Sabtu (21/5) sekira pukul 20.30 WIB.

Kala itu, korban baru saja pulang dari pos jaga untuk istirahat dan makan malam di rumahnya. Asyik menonton, secara mendadak mereka dikejutkan dengan kehadiran Hendra alias Onong. Tersangka muncul dari pintu belakang sambil memegang erat golok yang panjangnya sekitar setengah meter.

Tak sempat menanyakan maksudnya, tersangka langsung melayangkan golok ke arah kepala Roidan. Meski sempat berusaha mengelak dan hendak melawan, mata golok pun mengenai kepala, tangan, telinga dan menggores perut Roidan.

Sedangkan Dewi istri korban yang melihat kejadian berusaha melerai aksi kejahatan Hendra, namun ia malah menjadi korban. Bahkan Dewi mendapat luka bacok mulai dari kepala, hidung hingga mengenai bibir dan membuatnya sekarat.

“Udah kukunci semua pintu semalam, entah dari manalah dia masuk. Tapi memang ada suara dobrakan pintu belakang. Kami lagi menonton dan santai setelah habis makan. Rencananya usai istirahat itu aku kembali ke pos jaga untuk tugas. Tapi mendadak, si Onong muncul bawa golok. Tak ada cakapnya, tapi goloknya langsung melayang,” kata Roidan sambil menahan sakit di kepalanya.

Ditambahkannya, saat menjadi bulan-bulanan pembacokan tersebut, ia tak mau tewas sia-sia. Dengan segala upaya perlawanan pun dilakukannya.

“Kalo aku tak sigap kemarin udah habislah. Tapi terus kulawan, memang kena bacoklah aku hingga kayak gini. Yang ku khawatirkan keluargakunya kalau aku sampai mati. Padahal kami tak ada berselisih belakangan ini. Akupun tak tau maksudnya secara mendadak dia begitu,” tambahnya.

Aksi tersangka pun reda setelah korban berteriak dan meminta pertolongan warga. Takut tertangkap, Onong langsung melarikan diri dan menghilang di kegelapan malam. “Sambil melakukan perlawanan, aku berteriak minta tolong. Warga dan tetangga yang mendengar pun mulai berdatangan dan membuat Onong kabur,” ungkap Roidan.
Kapolsek Perdagangan AKP TP Butar-butar yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas AKP Sulaiman Simanjuntak membenarkan kejadian itu. “Begitu mendapat laporan warga, petugas Pos Kerasaan diback Up Sat Reskrim Polsek Perdagangan langsung terjun dan melakukan pencarian terhadap tersangka. Hingga kini petugas masih memburunya namun belum berhasil ditangkap,” kata Sulaiman.(hez/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/