28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

SBY Puji Satgas Merah Putih

JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku bangga terhadap kinerja Satuan Tugas (Satgas) Merah Putih-Duta Samudera yang berhasil membantu pembebasan anak buah kapal MV Sinar Kudus dari perompak Somalia. Satgas yang beranggotakan 999 personil gabungan itu menewaskan empat perompak Somalia.
“Atas nama negara dan pemerintah dan selaku pribadi saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan,” ujar SBY di dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok kemarin (22/5).

SBY mengaku, sejak hari pertama Sinar Kudus dibajak, dia telah mendapat laporkan dari para menteri terkait. Presiden lantas menggelar rapat terbatas lima kali berturut-turut untuk menyiapkan rencana pembebasan KMV Sinar Kudus dan para awaknya.

SBY mengaku, Satgas telah dibekali persenjataan lengkap untuk melangsungkan operasi militer tersebut. Meski demikian, tak ada orang yang tahu kalau satgas telah diberangkatkan ke lokasi sasaran. Dia tetap diam meski dihujani kritik sebagai pemimpin yang lamban. “Saya menahan untuk tidak ngomong selama dua bulan. Tidak mungkin saya bilang sudah kirim, posisinya di sini, sama saja dengan setor nyawa,” ucapnya.

Dalam berbagai operasi pembebasan yang dilakukan negara lain, lanjut SBY, banyak warga mereka yang tidak selamat. Termasuk di antaranya, negara adidaya seperti Amerika Serikat, ternyata tidak mampu menyelamatkan nyawa warganya dari perompak. “Banyak yang tidak selamat. Ada warga negara Amerika, semua tewas karena ada upaya untuk membebaskan itu,” cetusnya.

Untuk itu, SBY mengaku telah memberikan tiga tiga tugas pokok kepada anggota Satgas yang berjumlah 999 orang itu.”Pertama, menyelamatkan 20 warga Indonesia yang ditahan. Kedua, membawa KMV Sinar Kudus ke Indonesia, atau mengawal kapal kargo itu ke tujuan semula, Eropa. Tugas ketiga, setelah warga negara Indonesia selamat, mereka boleh mengejar para pembajak. “Ketiganya dirumuskan menjadi misi,” tambahnya.

Hanya saja, takdir menggariskan lain. Pemilik kapal, PT Samudera Indonesia, akhirnya memilih membayar tebusan. Meski begitu, Satgas akhirnya berhasil menewaskan empat perompak dalam baku tembak yang sengit. Tidak satupun anggota TNI yang terluka. “Kita memang sudah siapkan segalanya, makanya kita kirimkan kekuatan lebih dari satu batalion,” ujar SBY.

Atas keberhasilannya itu, Komandan Gugus Tempur Laut Armada Barat Kolonel Laut Ahmad Taufiqoerachman dinaikkan pangkatnya menjadi Laksamana Pertama TNI. (wir/jpnn)

JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku bangga terhadap kinerja Satuan Tugas (Satgas) Merah Putih-Duta Samudera yang berhasil membantu pembebasan anak buah kapal MV Sinar Kudus dari perompak Somalia. Satgas yang beranggotakan 999 personil gabungan itu menewaskan empat perompak Somalia.
“Atas nama negara dan pemerintah dan selaku pribadi saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan,” ujar SBY di dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok kemarin (22/5).

SBY mengaku, sejak hari pertama Sinar Kudus dibajak, dia telah mendapat laporkan dari para menteri terkait. Presiden lantas menggelar rapat terbatas lima kali berturut-turut untuk menyiapkan rencana pembebasan KMV Sinar Kudus dan para awaknya.

SBY mengaku, Satgas telah dibekali persenjataan lengkap untuk melangsungkan operasi militer tersebut. Meski demikian, tak ada orang yang tahu kalau satgas telah diberangkatkan ke lokasi sasaran. Dia tetap diam meski dihujani kritik sebagai pemimpin yang lamban. “Saya menahan untuk tidak ngomong selama dua bulan. Tidak mungkin saya bilang sudah kirim, posisinya di sini, sama saja dengan setor nyawa,” ucapnya.

Dalam berbagai operasi pembebasan yang dilakukan negara lain, lanjut SBY, banyak warga mereka yang tidak selamat. Termasuk di antaranya, negara adidaya seperti Amerika Serikat, ternyata tidak mampu menyelamatkan nyawa warganya dari perompak. “Banyak yang tidak selamat. Ada warga negara Amerika, semua tewas karena ada upaya untuk membebaskan itu,” cetusnya.

Untuk itu, SBY mengaku telah memberikan tiga tiga tugas pokok kepada anggota Satgas yang berjumlah 999 orang itu.”Pertama, menyelamatkan 20 warga Indonesia yang ditahan. Kedua, membawa KMV Sinar Kudus ke Indonesia, atau mengawal kapal kargo itu ke tujuan semula, Eropa. Tugas ketiga, setelah warga negara Indonesia selamat, mereka boleh mengejar para pembajak. “Ketiganya dirumuskan menjadi misi,” tambahnya.

Hanya saja, takdir menggariskan lain. Pemilik kapal, PT Samudera Indonesia, akhirnya memilih membayar tebusan. Meski begitu, Satgas akhirnya berhasil menewaskan empat perompak dalam baku tembak yang sengit. Tidak satupun anggota TNI yang terluka. “Kita memang sudah siapkan segalanya, makanya kita kirimkan kekuatan lebih dari satu batalion,” ujar SBY.

Atas keberhasilannya itu, Komandan Gugus Tempur Laut Armada Barat Kolonel Laut Ahmad Taufiqoerachman dinaikkan pangkatnya menjadi Laksamana Pertama TNI. (wir/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/