28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jamaah Umrah Kena Tipu Lagi

Sedikitnya 51 calon jamaah umrah hanya bisa mengelus dada. Niat beribadah ke Tanah Suci tinggal cerita. Mereka kini terluntang-lantung di Asrama Haji Medan setelah sebelumnya sempat ditelantarkan pihak travel. PT Azizi Audhinia Wisata, di Bandara Kualanamu.

Jemaah haji
Jemaah haji

Dengan gagalnya mereka berangkat, artinya sudah 4 kali mereka batal berangkat ke Makkah. Kini, 51 calon jamaah asal Aceh Selatan, Meulaboh, dan Kota Medan. Sudah 10 hari mereka telantar di Mess Haji Gedung Jeddah Asrama Haji di Jalan AH Nustion, Medan. Semua ini karena tidak ada kejelasan keberangkatan mereka dari pihak travel PT Azizi Audhinia Wisata yang beralamat di Jalan Sutomo Medan.

Sebagai informasi, 51 jamaah umrah ini didominasi kaum lanjut usia (lansia) yang terdiri sebanyak 46 orang berasal dari Aceh Selatan, 1 orang dari Meulaboh dan 4 orang berasal Kota Medan.

H Buchori D,jamaah asal Aceh Selatan, mengaku ditipu oleh pihak PT Azizi. “Sudah 4 kali batal kami berangkat, ini malah dijanjikan berangkat oleh Pihak Azizi besok (hari ini, Red) berangkat. Tapi, kami tidak percaya. Penipu! Kami hanya minta uang kembali saja,” ungkap Buchori dengan nada sedih.

Pria berusia 67 tahun itu mengungkapkan berangkat dari asal mereka pada 30 Januari 2014. Tiba di Kota Medan pada 31 Januari 2014. Pihak Azizi menjadwalkan berangkat pada 1 Febuari 2014. Namun, batal dengan berbagai alasan. Kedua kali hal yang sama dialami oleh para jamaah itu. Pada tanggal 3 Febuari 2014. Kembali dijadwalkan pada 5 Febuari 2014, juga batal.

Sempat Sampai Kualanamu

Terakhirnya, pada Sabtu (8/2) lalu. 51 jamaah itu sempat diberangkat menggunakan bus menuju Bandara Internasional Kualanamu. Mereka tiba pada pukul 04.00 WIB. Setelah melakukan persiapan dan menunggu di bandara lebih kurang 2 jam, kepastian berangkat belum juga didapat. Salah seorang jamaah menanyakan tiket pesawat kepada petugas bandara. Petugas bandara pun terkejut dan hanya bisa mengatakan tiket pesawat untuk 51 jamaah umrah tidak ada terdapat di manifes dan tidak ada jadwal kebarangkatan pesawat menuju Makkah, Arab Saudi.

“Kami sudah menunggu lama di Bandara Kualanamu dan Salat Subuh di sana. Kami tidak berangkat. Setelah kami cek kepada petugas bandara, dikatakan tidak ada tiket yang dipesan untuk kami. Dan tidak pesawat menuju Arab Saudi. Memang kami dijanjikan singgah dulu ke Singapura baru terbang ke Makkah. Tapi, tiket itu pun tak ada untuk kami,” urai Buchori dengan nada kesal.

Parahnya, pihak PT Azizi tidak member alas an yang masuk akal terkait empat pembatalan tadi. Pihak Azizi mengatakan uang yang disetorkan para jamaah malah sudah habis uang tanpa merincikan dengan detail. “Tiket tidak ada, uang tidak ada. Habis kata PTAzizi. Kami sudah terlantar 10 hari di Medan. Uang sudah tidak ada lagi untuk makan. Makan ditanggung tapi tidak semuanya. Ada 3 hari kami makan gunakan uang pribadi,” jelas pria menggenakan lobe warna putih itu.

Saat ditanya, berapa uang sudah disetorkan kepada pihak Azizi, Buchori mengungkapkan bervariatif. “Uang kami setor bervariasi ada Rp23 juta, ada Rp24 juta dan kalau promo Rp15 juta. Tapi, yang promo kami hanya beberapa orang saja. Lainnya harga normal. Kami juga sudah menyetorkan uang semua secara cash, tanpa dicicil. Sedih kami lihat seperti ini. Katanya uang kami dibawa lari sama pihak Azizi ke Singapura,” katanya.

Atas hal itu, para Jamaah menuntut seluruh uang dikembalikan. “Kami minta uang kembali semuanya. Biarpun mau diberangkatan. Pasti tetap batal itu. Sudah habis uang kami itu dibuat PT Azizi. Untuk beli tiket tidak ada. Paspor dan visa kami tidak ada. Bagaimana kami mau berangkat? Sudahlah penipu itu PT Azizi,” tegas Buchori.

Meski begitu, Buchori tak mau melaporkan PT. Azizi Audhinia Wisata ke polisi. Alasannya sederhana, kasus seperti ini sudah berulang kali terjadi tapi tetap saja tak ada hukuman setimpal bagi travel nakal.

Seperti dalam penelusuran Sumut, setiap tahun kasus serupa memang berulang. Contohnya pada 31 Maret 2011, sebanyak 336 jamaah umrah gagal berangkat melalui Delima Wisata Tour and Travel. Lalu pada 10 Oktober 2012, 76 jamaah haji (ONH) gagal berangkat haji melalui PT Azizi Tour and Travel. Tahun lalu, tepatnya pada 1 Maret 2013, giliran 81 jamaah umrah gagal berangkat melalui Borgo Kelana Tour and Travel. “Seluruhnya kami 51 orang. Tapi, kami tidak mau melaporkan ini kepada polisi. Repot bolak-balik ke sini. Berapa uang kami keluarkan lagi kalau kami laporkan kepada polisi. Pasti kami dimintai keterangan, repot lah urusannya,” sebutnya.

Selain kerugian materi, para jamaah pun harus menghadapi rasa malu yang besar karena gagal berangkat. “Sudah ditepungtawari, syukuran, dan doa bersama. Panggil keluarga. Mau ke mana muka ini di letak kalau pulang ke rumah dan tidak jadi berangkat. Nalu dan sedih,” ungkap Buchori yang diaminkan oleh jamaah umrah yang lainnya.

Hal yang sama, disampaikan Rosminawati. “Malu Nak. Lebih baik matikan handphone agar kami tidak bisa dihubungi keluarga. Pasti anak-anak di rumah berpikir nomor kami ‘gak bisa digunakan di Arab Saudi. Kalau tahu kami terlantar kami malu lah sama keluarga,” kata wanita lansia berjilbab putih itu.

Wanita tua ini mengatakan untuk berangkat umrah kali ini, dia sudah mengumpulkan uang dengan cara menambung selama setahun dan menjual tanah di kampung. “Ibu hanya meminta uang kembali. Sudah malu dan uang tidak kembali,” katanya.

Humas Kemenag Tak Mau Tahu

Terpisah, Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara/Bidang Humas PPIH Embarkasi Medan, Purba, saat dikonfirmasi mengatakan tidak tahu persis kejadian tersebut. “Itukan bisnis mereka, tidak ada hubungan secara administrasi ke kita,”ujar Purba.

Purba juga menekankan tidak akan menggelar mediasi antara pihak yang bertikai. Pasalnya umrah tidak ada hubungannya dengan Kemenag Sumut. “Saya bilang umrah beda dengan haji. Secara moral ada tanggung jawab kita, yang bisa menjawab tuntas ini adalah kabid haji dan umrah. Saya sebatas Humas, tidak semua saya kuasi itu semuanya,”ujarnya tanpa ada memberikan solusi.

Sementara itu, Hasful Huznain Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sumut, saat dikonfirmasi Sumut Pos via telepon, mengatakan pihak tengah melakukan penyidikan. Bilamana terdapat ada pelanggaran hukum. Kemenag Sumut akan melaporkan PT Azizi Audhinia Wisata ke Polda Sumut. “Sudah dapat saya laporannya, masih tengah kita telusuri. Karena saya pulang dari Bandung ini, hari ini (kemarin, Red) libur. Kalau betul akan kita laporkan ke Polda Sumut. Sambil kita lihat izin ada atau tidak, bisa kena dia (PT.Azizi),” ungkap Hasful.

Ditanyakan apa langkah yang dilakukan Kemenag untuk 51 calon jamaah, Hasful mengatakan akan berupaya dan memaksa PT Azizi Audhinia Wisata untuk mengembalikan seluruh uang jamaah itu. “Saya akan panggil pimpinan Travel PT Azizi. Saya akan tanyakan semua.Semua uangnya harus dikembalikan,” katanya.

“Bantu saya berikan informasi dan data. Biar kita lihat ada tidak izinnya. Makanya kita cari itu. Apakah dia (PT.Azizi) siluman, karena tidak ada,” tambahnya.

Sementara itu, Kantor PT Azizi Audhinia Wisata yang berada di Jalan Sutomo Ujung Medan minim aktivitas. Mungkin karena hari Minggu, tak ada kegiatan di kantor berlantai tiga itu. “Travel ini tak pernah buka kalau Minggu,” ungkap seorang wanita, warga sekitar.(rbb)

Di Madinah,  15 Tewas

Setidaknya 15 orang tewas dan 130 luka-luka dalam kebakaran di sebuah hotel yang digunakan oleh peziarah umrah
di kota suci Madinah, Saudi Arabia.

Api dikabarkan berkobar mulai Sabtu sore, di bagian timur kota Madinah. Hingga kini identitas korban masih belum diungkapkan aparat keamanan setempat. Saat kejadian hotel itu ditinggali sekitar 700 orang dari berbagai negara.

Menurut laman BBC, Minggu (9/2), jamaah berada di Madinah untuk melakukan Umrah dengan menziarahi Nabi Muhammad SAW dan merupakan kota paling suci kedua Islam setelah Makkah.

Sebuah helikopter mengungsikan orang dari hotel setelah kebakaran terjadi. Sedangkan stasiun televisi di Mesir mengatakan, beberapa orang Mesir termasuk di antara mereka yang meninggal.

Api baru dapat dikendalikan pada Sabtu sore dan korban dipindahkan ke hotel lain di kota ini. Sementara pihak berwenang dilaporkan telah memulai penyelidikan atas penyebab kebakaran.(esy/jpnn/rbb)

Sedikitnya 51 calon jamaah umrah hanya bisa mengelus dada. Niat beribadah ke Tanah Suci tinggal cerita. Mereka kini terluntang-lantung di Asrama Haji Medan setelah sebelumnya sempat ditelantarkan pihak travel. PT Azizi Audhinia Wisata, di Bandara Kualanamu.

Jemaah haji
Jemaah haji

Dengan gagalnya mereka berangkat, artinya sudah 4 kali mereka batal berangkat ke Makkah. Kini, 51 calon jamaah asal Aceh Selatan, Meulaboh, dan Kota Medan. Sudah 10 hari mereka telantar di Mess Haji Gedung Jeddah Asrama Haji di Jalan AH Nustion, Medan. Semua ini karena tidak ada kejelasan keberangkatan mereka dari pihak travel PT Azizi Audhinia Wisata yang beralamat di Jalan Sutomo Medan.

Sebagai informasi, 51 jamaah umrah ini didominasi kaum lanjut usia (lansia) yang terdiri sebanyak 46 orang berasal dari Aceh Selatan, 1 orang dari Meulaboh dan 4 orang berasal Kota Medan.

H Buchori D,jamaah asal Aceh Selatan, mengaku ditipu oleh pihak PT Azizi. “Sudah 4 kali batal kami berangkat, ini malah dijanjikan berangkat oleh Pihak Azizi besok (hari ini, Red) berangkat. Tapi, kami tidak percaya. Penipu! Kami hanya minta uang kembali saja,” ungkap Buchori dengan nada sedih.

Pria berusia 67 tahun itu mengungkapkan berangkat dari asal mereka pada 30 Januari 2014. Tiba di Kota Medan pada 31 Januari 2014. Pihak Azizi menjadwalkan berangkat pada 1 Febuari 2014. Namun, batal dengan berbagai alasan. Kedua kali hal yang sama dialami oleh para jamaah itu. Pada tanggal 3 Febuari 2014. Kembali dijadwalkan pada 5 Febuari 2014, juga batal.

Sempat Sampai Kualanamu

Terakhirnya, pada Sabtu (8/2) lalu. 51 jamaah itu sempat diberangkat menggunakan bus menuju Bandara Internasional Kualanamu. Mereka tiba pada pukul 04.00 WIB. Setelah melakukan persiapan dan menunggu di bandara lebih kurang 2 jam, kepastian berangkat belum juga didapat. Salah seorang jamaah menanyakan tiket pesawat kepada petugas bandara. Petugas bandara pun terkejut dan hanya bisa mengatakan tiket pesawat untuk 51 jamaah umrah tidak ada terdapat di manifes dan tidak ada jadwal kebarangkatan pesawat menuju Makkah, Arab Saudi.

“Kami sudah menunggu lama di Bandara Kualanamu dan Salat Subuh di sana. Kami tidak berangkat. Setelah kami cek kepada petugas bandara, dikatakan tidak ada tiket yang dipesan untuk kami. Dan tidak pesawat menuju Arab Saudi. Memang kami dijanjikan singgah dulu ke Singapura baru terbang ke Makkah. Tapi, tiket itu pun tak ada untuk kami,” urai Buchori dengan nada kesal.

Parahnya, pihak PT Azizi tidak member alas an yang masuk akal terkait empat pembatalan tadi. Pihak Azizi mengatakan uang yang disetorkan para jamaah malah sudah habis uang tanpa merincikan dengan detail. “Tiket tidak ada, uang tidak ada. Habis kata PTAzizi. Kami sudah terlantar 10 hari di Medan. Uang sudah tidak ada lagi untuk makan. Makan ditanggung tapi tidak semuanya. Ada 3 hari kami makan gunakan uang pribadi,” jelas pria menggenakan lobe warna putih itu.

Saat ditanya, berapa uang sudah disetorkan kepada pihak Azizi, Buchori mengungkapkan bervariatif. “Uang kami setor bervariasi ada Rp23 juta, ada Rp24 juta dan kalau promo Rp15 juta. Tapi, yang promo kami hanya beberapa orang saja. Lainnya harga normal. Kami juga sudah menyetorkan uang semua secara cash, tanpa dicicil. Sedih kami lihat seperti ini. Katanya uang kami dibawa lari sama pihak Azizi ke Singapura,” katanya.

Atas hal itu, para Jamaah menuntut seluruh uang dikembalikan. “Kami minta uang kembali semuanya. Biarpun mau diberangkatan. Pasti tetap batal itu. Sudah habis uang kami itu dibuat PT Azizi. Untuk beli tiket tidak ada. Paspor dan visa kami tidak ada. Bagaimana kami mau berangkat? Sudahlah penipu itu PT Azizi,” tegas Buchori.

Meski begitu, Buchori tak mau melaporkan PT. Azizi Audhinia Wisata ke polisi. Alasannya sederhana, kasus seperti ini sudah berulang kali terjadi tapi tetap saja tak ada hukuman setimpal bagi travel nakal.

Seperti dalam penelusuran Sumut, setiap tahun kasus serupa memang berulang. Contohnya pada 31 Maret 2011, sebanyak 336 jamaah umrah gagal berangkat melalui Delima Wisata Tour and Travel. Lalu pada 10 Oktober 2012, 76 jamaah haji (ONH) gagal berangkat haji melalui PT Azizi Tour and Travel. Tahun lalu, tepatnya pada 1 Maret 2013, giliran 81 jamaah umrah gagal berangkat melalui Borgo Kelana Tour and Travel. “Seluruhnya kami 51 orang. Tapi, kami tidak mau melaporkan ini kepada polisi. Repot bolak-balik ke sini. Berapa uang kami keluarkan lagi kalau kami laporkan kepada polisi. Pasti kami dimintai keterangan, repot lah urusannya,” sebutnya.

Selain kerugian materi, para jamaah pun harus menghadapi rasa malu yang besar karena gagal berangkat. “Sudah ditepungtawari, syukuran, dan doa bersama. Panggil keluarga. Mau ke mana muka ini di letak kalau pulang ke rumah dan tidak jadi berangkat. Nalu dan sedih,” ungkap Buchori yang diaminkan oleh jamaah umrah yang lainnya.

Hal yang sama, disampaikan Rosminawati. “Malu Nak. Lebih baik matikan handphone agar kami tidak bisa dihubungi keluarga. Pasti anak-anak di rumah berpikir nomor kami ‘gak bisa digunakan di Arab Saudi. Kalau tahu kami terlantar kami malu lah sama keluarga,” kata wanita lansia berjilbab putih itu.

Wanita tua ini mengatakan untuk berangkat umrah kali ini, dia sudah mengumpulkan uang dengan cara menambung selama setahun dan menjual tanah di kampung. “Ibu hanya meminta uang kembali. Sudah malu dan uang tidak kembali,” katanya.

Humas Kemenag Tak Mau Tahu

Terpisah, Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara/Bidang Humas PPIH Embarkasi Medan, Purba, saat dikonfirmasi mengatakan tidak tahu persis kejadian tersebut. “Itukan bisnis mereka, tidak ada hubungan secara administrasi ke kita,”ujar Purba.

Purba juga menekankan tidak akan menggelar mediasi antara pihak yang bertikai. Pasalnya umrah tidak ada hubungannya dengan Kemenag Sumut. “Saya bilang umrah beda dengan haji. Secara moral ada tanggung jawab kita, yang bisa menjawab tuntas ini adalah kabid haji dan umrah. Saya sebatas Humas, tidak semua saya kuasi itu semuanya,”ujarnya tanpa ada memberikan solusi.

Sementara itu, Hasful Huznain Kabid Haji dan Umrah Kemenag Sumut, saat dikonfirmasi Sumut Pos via telepon, mengatakan pihak tengah melakukan penyidikan. Bilamana terdapat ada pelanggaran hukum. Kemenag Sumut akan melaporkan PT Azizi Audhinia Wisata ke Polda Sumut. “Sudah dapat saya laporannya, masih tengah kita telusuri. Karena saya pulang dari Bandung ini, hari ini (kemarin, Red) libur. Kalau betul akan kita laporkan ke Polda Sumut. Sambil kita lihat izin ada atau tidak, bisa kena dia (PT.Azizi),” ungkap Hasful.

Ditanyakan apa langkah yang dilakukan Kemenag untuk 51 calon jamaah, Hasful mengatakan akan berupaya dan memaksa PT Azizi Audhinia Wisata untuk mengembalikan seluruh uang jamaah itu. “Saya akan panggil pimpinan Travel PT Azizi. Saya akan tanyakan semua.Semua uangnya harus dikembalikan,” katanya.

“Bantu saya berikan informasi dan data. Biar kita lihat ada tidak izinnya. Makanya kita cari itu. Apakah dia (PT.Azizi) siluman, karena tidak ada,” tambahnya.

Sementara itu, Kantor PT Azizi Audhinia Wisata yang berada di Jalan Sutomo Ujung Medan minim aktivitas. Mungkin karena hari Minggu, tak ada kegiatan di kantor berlantai tiga itu. “Travel ini tak pernah buka kalau Minggu,” ungkap seorang wanita, warga sekitar.(rbb)

Di Madinah,  15 Tewas

Setidaknya 15 orang tewas dan 130 luka-luka dalam kebakaran di sebuah hotel yang digunakan oleh peziarah umrah
di kota suci Madinah, Saudi Arabia.

Api dikabarkan berkobar mulai Sabtu sore, di bagian timur kota Madinah. Hingga kini identitas korban masih belum diungkapkan aparat keamanan setempat. Saat kejadian hotel itu ditinggali sekitar 700 orang dari berbagai negara.

Menurut laman BBC, Minggu (9/2), jamaah berada di Madinah untuk melakukan Umrah dengan menziarahi Nabi Muhammad SAW dan merupakan kota paling suci kedua Islam setelah Makkah.

Sebuah helikopter mengungsikan orang dari hotel setelah kebakaran terjadi. Sedangkan stasiun televisi di Mesir mengatakan, beberapa orang Mesir termasuk di antara mereka yang meninggal.

Api baru dapat dikendalikan pada Sabtu sore dan korban dipindahkan ke hotel lain di kota ini. Sementara pihak berwenang dilaporkan telah memulai penyelidikan atas penyebab kebakaran.(esy/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/