KATHMANDU, SUMUTPOS.CO – Pesawat milik Maskapai Nepal Airlines dilaporkan jatuh di wilayah pegunungan barat negeri Himalaya tersebut. Otoritas penerbangan lokal menyatakan, pesawat itu berpenumpang 15 orang dan tiga kru. Salah seorang di antaranya adalah bayi.
Pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari sebuah resor wisata populer Pokhara. Di sana, pilot mendarat untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan.
“Pesawat milik Nepal Airlines dengan 14 penumpang terbang dari Bandara Pokhara pukul 13.30 dan hilang 15 menit kemudian,” kata Juru Bicara Kepolisian Ganesh KC kepada AFP.
Pejabat Badan Penerbangan Sipil Nepal Ram Hari Sharma menyatakan mendapat laporan dari beberapa warga desa di Distrik Argakhachi bahwa pesawat itu jatuh di wilayah pedalaman di sekitar pegunungan. Menurut dia, polisi masih berupaya menjangkau wilayah tersebut. Total ada 18 orang di dalam pesawat itu. Mereka terdiri atas 14 penumpang dewasa dan satu bayi. Sisanya adalah tiga kru. “Seorang penumpang warga Denmark,” tambah Sharma. Sementara itu, lainnya berasal dari Nepal.
Pesawat jenis Twin Otter tersebut diketahui melakukan perjalanan ke Kota Jumla, sekitar 400 km barat Ibu Kota Katmandu. Menurut dugaan awal, jatuhnya pesawat itu disebabkan cuaca yang buruk. Hujan salju turun akhir pekan lalu di wilayah pegunungan. Akibatnya, jarak pandang rendah karena kabut. Insiden tersebut mengingatkan adanya keprihatinan atas keselamatan penerbangan di Nepal.
Nepal yang mengandalkan pariwisata sebagai penyokong utama perekonomian telah didera kecelakaan pesawat dalam beberapa tahun terakhir. Kesalahan sering dialamatkan pada pilot yang kurang berpengalaman, rendahnya manajemen, dan perawatan pesawat. (AFP/cak/c15/tia)
KATHMANDU, SUMUTPOS.CO – Pesawat milik Maskapai Nepal Airlines dilaporkan jatuh di wilayah pegunungan barat negeri Himalaya tersebut. Otoritas penerbangan lokal menyatakan, pesawat itu berpenumpang 15 orang dan tiga kru. Salah seorang di antaranya adalah bayi.
Pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari sebuah resor wisata populer Pokhara. Di sana, pilot mendarat untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan.
“Pesawat milik Nepal Airlines dengan 14 penumpang terbang dari Bandara Pokhara pukul 13.30 dan hilang 15 menit kemudian,” kata Juru Bicara Kepolisian Ganesh KC kepada AFP.
Pejabat Badan Penerbangan Sipil Nepal Ram Hari Sharma menyatakan mendapat laporan dari beberapa warga desa di Distrik Argakhachi bahwa pesawat itu jatuh di wilayah pedalaman di sekitar pegunungan. Menurut dia, polisi masih berupaya menjangkau wilayah tersebut. Total ada 18 orang di dalam pesawat itu. Mereka terdiri atas 14 penumpang dewasa dan satu bayi. Sisanya adalah tiga kru. “Seorang penumpang warga Denmark,” tambah Sharma. Sementara itu, lainnya berasal dari Nepal.
Pesawat jenis Twin Otter tersebut diketahui melakukan perjalanan ke Kota Jumla, sekitar 400 km barat Ibu Kota Katmandu. Menurut dugaan awal, jatuhnya pesawat itu disebabkan cuaca yang buruk. Hujan salju turun akhir pekan lalu di wilayah pegunungan. Akibatnya, jarak pandang rendah karena kabut. Insiden tersebut mengingatkan adanya keprihatinan atas keselamatan penerbangan di Nepal.
Nepal yang mengandalkan pariwisata sebagai penyokong utama perekonomian telah didera kecelakaan pesawat dalam beberapa tahun terakhir. Kesalahan sering dialamatkan pada pilot yang kurang berpengalaman, rendahnya manajemen, dan perawatan pesawat. (AFP/cak/c15/tia)