27 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Betor Ditabrak Bus Bayu, Ibu Hamil Tewas

Betor yang remuk usai ditabrak bus Bayu, Kamis (20/2) . Dalam kejadian ini, Suryani tewas.
Foto: Asnawi/PM/JPNN
Betor yang remuk usai ditabrak bus Bayu, Kamis (20/2) . Dalam kejadian ini, Suryani tewas.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Miris, seorang ibu rumah tangga meregang nyawa setelah becak bermotor (betor) yang ditumpanginya ditabrak bus Bayu BK 7245 TL, Kamis (20/2) sekira pukul 17.00 WIB. Suryani alias Yani (31) warga Dusun II, Desa Nagur, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Sergai adalah nama korban bernasib naas itu.

Selain Suryani, 3 korban lainnya mengalami luka parah, diantaranya, Ulfa (24) dan anaknya, Pandi (4) warga yang sama dengan Suryani, serta Putra (35) warga Jl. Bedagai, Kampung Beringin, Kab. Sergai.

Kecelakaan antara bus dengan becak bermotor itu terjadi di Jl. Lintas Medan- Tebingtinggi, tepatnya di Desa Paya Bagas, Kec. Tebingtinggi, Kab. Sergai. Tias salah seorang saksi mata yang tinggal di sekitar lokasi menyebutkan, laka lantas itu terjadi berawal ketika bus yang dikendarai Desmon Gultom (38) warga Simalungun, ingin mendahului kendaraan di depannya. Ketika itu bus datang dari arah Medan menuju Tebingtinggi, sedangkan betor Suzuki Thunder tanpa plat yang dikendarai Putra membawa tiga penumpangnya (Suryani, Ulfa dan Pandi) datang dari arah berlawanan.

“Bus itu mau menyalip dan kebut-kebutan, tiba-tiba dari arah berlawanan lewat becak. Karena tidak terkendali, akhirnya kedua kendaraan itu pun bertabrakan. Becak itu sempat terguling dan satu orang penumpangnya tewas, sedangkan pengemudi betor dan dua penumpang lainnya menderita luka parah,” beber Tias. Akibat kejadian itu, para korban lantas dievakuasi warga.

Jenazah Suryani dibawa ke RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi, sedangkan tiga korban luka dilarikan ke RS Sri Pamela, Kota Tebingtinggi. Sementara Desmon Gultom yang tidak mengalami luka sedikitpun diamankan petugas yang belakangan datang ke lokasi. Kedua kendaraan tersebut juga dibawa petugas ke Sat Lantas Polres Tebingtinggi. Kecelakaan ini sempat menyebabkan kemacetan sepanjang puluhan kilo meter. Namun setelah kedua kendaraan itu diboyong petugas, perlahan arus lalu lintas berjalan normal kembali.

Disambangi ke RS Bhayangkara, korban tewas sudah dibawa keluarganya ke rumah duka. Sedang korban luka yang dirawat intensif masih dalam perawatan medis dan belum bisa ditemui. Kasat Lantas Polres Tebingtinggi melalui Kanit Laka, Ipda L. Tambunan mengaku pihaknya sejauh ini belum menetapkan siapa tersangka dalam kecelakaan tersebut. “Petugas masih meminta keterangan saksi-saksi yang melihat kejadiaan, begitu juga supir bus masih diperiksa”, bilang Tambunan saat dikonfirmasi.

 

NIAT CEK KANDUNGAN KE RS

Pihak keluarga tak menyangka Suryani akan pergi begitu cepat. Padahal siang sebelum kejadian, korban tengah menemani adik iparnya mengecek kandungan di slah satu rumah sakit di Tebing Tinggi. Namun saat hendak pulang, betor yang mereka tumpangi malah mengalami kecelakaan.  “Sebelum kejadian, menantu kami ini pergi bersama adik iparnya bernama Eva untuk mengecek kanduang si Eva, mereka berangkat dengan menumpang becak bermotor milik warga Keramat Asam, Kec. Tanjung Beringin. Mereka bertiga, Yani, Eva dan seorang anaknya. Aku tidak melihat secara langsung mereka berangkat, tapi sempat berpamitan saat itu aku di dalam rumah,” katanya.

Bahkan, Selasa (18/2) lalu, korban juga sempat minta padanya untuk mengisikan formolir BPJS.“Yah tolong isikan formulir BPJS ini aku ngak sempat dan suaminya (anak kandungku) Kamrafi alias Adek (33) sibuk kerja sebagai toke ikan. Yani itu menikah dengan Adek sekitar 7 tahun, namun mereka belum dikaruniai anak, pun demikian kehidupan rumah tangga mereka sangat bahagian. Semasa hidup korban tak terlalu banyak cerita, jadi kami sangat terpukul dengan kepergian Yani dengan cara seperti ini,” lirih Kamaruddin dengan mata berkaca-kaca.

Suami korban tak dapat menahan duka, toke ikan ini terlihat syok melihat jasad istrinya terbujur kaku di ruang tamu rumah permanen ini. Pihak keluarga dan para pelayat terlihat memadati rumah duka, dan rencananya jenazah almarhumahi akan dimakamkan di TPU muslim di Desa Nagur, sebelum shalat Jumat. (lik/awi/deo)

Betor yang remuk usai ditabrak bus Bayu, Kamis (20/2) . Dalam kejadian ini, Suryani tewas.
Foto: Asnawi/PM/JPNN
Betor yang remuk usai ditabrak bus Bayu, Kamis (20/2) . Dalam kejadian ini, Suryani tewas.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Miris, seorang ibu rumah tangga meregang nyawa setelah becak bermotor (betor) yang ditumpanginya ditabrak bus Bayu BK 7245 TL, Kamis (20/2) sekira pukul 17.00 WIB. Suryani alias Yani (31) warga Dusun II, Desa Nagur, Kec. Tanjung Beringin, Kab. Sergai adalah nama korban bernasib naas itu.

Selain Suryani, 3 korban lainnya mengalami luka parah, diantaranya, Ulfa (24) dan anaknya, Pandi (4) warga yang sama dengan Suryani, serta Putra (35) warga Jl. Bedagai, Kampung Beringin, Kab. Sergai.

Kecelakaan antara bus dengan becak bermotor itu terjadi di Jl. Lintas Medan- Tebingtinggi, tepatnya di Desa Paya Bagas, Kec. Tebingtinggi, Kab. Sergai. Tias salah seorang saksi mata yang tinggal di sekitar lokasi menyebutkan, laka lantas itu terjadi berawal ketika bus yang dikendarai Desmon Gultom (38) warga Simalungun, ingin mendahului kendaraan di depannya. Ketika itu bus datang dari arah Medan menuju Tebingtinggi, sedangkan betor Suzuki Thunder tanpa plat yang dikendarai Putra membawa tiga penumpangnya (Suryani, Ulfa dan Pandi) datang dari arah berlawanan.

“Bus itu mau menyalip dan kebut-kebutan, tiba-tiba dari arah berlawanan lewat becak. Karena tidak terkendali, akhirnya kedua kendaraan itu pun bertabrakan. Becak itu sempat terguling dan satu orang penumpangnya tewas, sedangkan pengemudi betor dan dua penumpang lainnya menderita luka parah,” beber Tias. Akibat kejadian itu, para korban lantas dievakuasi warga.

Jenazah Suryani dibawa ke RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi, sedangkan tiga korban luka dilarikan ke RS Sri Pamela, Kota Tebingtinggi. Sementara Desmon Gultom yang tidak mengalami luka sedikitpun diamankan petugas yang belakangan datang ke lokasi. Kedua kendaraan tersebut juga dibawa petugas ke Sat Lantas Polres Tebingtinggi. Kecelakaan ini sempat menyebabkan kemacetan sepanjang puluhan kilo meter. Namun setelah kedua kendaraan itu diboyong petugas, perlahan arus lalu lintas berjalan normal kembali.

Disambangi ke RS Bhayangkara, korban tewas sudah dibawa keluarganya ke rumah duka. Sedang korban luka yang dirawat intensif masih dalam perawatan medis dan belum bisa ditemui. Kasat Lantas Polres Tebingtinggi melalui Kanit Laka, Ipda L. Tambunan mengaku pihaknya sejauh ini belum menetapkan siapa tersangka dalam kecelakaan tersebut. “Petugas masih meminta keterangan saksi-saksi yang melihat kejadiaan, begitu juga supir bus masih diperiksa”, bilang Tambunan saat dikonfirmasi.

 

NIAT CEK KANDUNGAN KE RS

Pihak keluarga tak menyangka Suryani akan pergi begitu cepat. Padahal siang sebelum kejadian, korban tengah menemani adik iparnya mengecek kandungan di slah satu rumah sakit di Tebing Tinggi. Namun saat hendak pulang, betor yang mereka tumpangi malah mengalami kecelakaan.  “Sebelum kejadian, menantu kami ini pergi bersama adik iparnya bernama Eva untuk mengecek kanduang si Eva, mereka berangkat dengan menumpang becak bermotor milik warga Keramat Asam, Kec. Tanjung Beringin. Mereka bertiga, Yani, Eva dan seorang anaknya. Aku tidak melihat secara langsung mereka berangkat, tapi sempat berpamitan saat itu aku di dalam rumah,” katanya.

Bahkan, Selasa (18/2) lalu, korban juga sempat minta padanya untuk mengisikan formolir BPJS.“Yah tolong isikan formulir BPJS ini aku ngak sempat dan suaminya (anak kandungku) Kamrafi alias Adek (33) sibuk kerja sebagai toke ikan. Yani itu menikah dengan Adek sekitar 7 tahun, namun mereka belum dikaruniai anak, pun demikian kehidupan rumah tangga mereka sangat bahagian. Semasa hidup korban tak terlalu banyak cerita, jadi kami sangat terpukul dengan kepergian Yani dengan cara seperti ini,” lirih Kamaruddin dengan mata berkaca-kaca.

Suami korban tak dapat menahan duka, toke ikan ini terlihat syok melihat jasad istrinya terbujur kaku di ruang tamu rumah permanen ini. Pihak keluarga dan para pelayat terlihat memadati rumah duka, dan rencananya jenazah almarhumahi akan dimakamkan di TPU muslim di Desa Nagur, sebelum shalat Jumat. (lik/awi/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/