26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PM Palsu Berpangkat Kapten Tipu Wanita via FB

Tua Harjo Sitompul, guru yang menyaru sebagai PM, di ruang Propos Polres Binjai
Tua Harjo Sitompul, guru yang menyaru sebagai PM, di ruang Propos Polres Binjai

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Bermodalkan seragam Polisi Militer (PM) berpangkat Kapten, Tua Harjo Sitompul (37), mencoba memperdaya seluruh wanita yang dikenalnya di akun Facebook (FB), guna mendapatkan keuntungan. Bahkan, akal bulus pria yang sebenarnya berprofesi sebagai guru dan menetap di Jl. Balai Desa, Dusun IV, Gang Setia, Kel. Helvetia, Kec. Sunggal, memikat hati banyak wanita.

Salah seorang korbannya bernama Halimah, warga Pinang Baris, Sunggal, sempat dijanjikan akan dinikahi, hari ini, Senin (24/2). Namun, akal bulusnya terbongkar sudah. Pelaku penipuan ini diamankan anggota Sub Danpom Binjai yang melihat ada keganjilan dari seragam yang dikenakannya. Pria ini pun digelandang ke pihak kepolisian guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, Minggu (23/2) siang.

Cerita penangkapan ini berawal ketika dirinya janji bertemu di salah satu stand Binjai Supermall dengan Halimah. Mengenakan seragam aparat dibalut jaket hitam, Tua Harjo berjalan gagah di tengah keramaian seraya menunggu pujaan hatinya.

Melihat banyak mata memandang, Tua bukannya risih. Dia malah membuka jaket dan menampakkan seragam yang lengkap dengan pangkat kapten. Namun seorang petugas Intel Sub Danpom Binjai yang berada di lokasi itu melihat keganjilan dari pakaian yang dikenakan Tua. Karena baju yang dikenakan merupakan pakaian seragam Polisi Militer. Sementara, pangkat yang dikenakannya milik pasukan Armed.

Penasaran, petugas ini pun mendekati Tua dan menanyakan Kartu Tanda Anggota (KTA). Kontan saja Tua gugup. Ucapannya yang berbelit-belit membuat petugas yakin pria ini merupakan aparat gadungan. Saat itu juga, dia pun diboyong ke kantor Sub Dan Pom Binjai.

Saat ditemui, Tua mengakui baju itu dibelinya di toko. Lalu baju tersebut dijahitnya sesuai dengan ukuran badannya. “Aku beli bang dan kujahit untuk kukenakan suatu waktu,” kata dia. Tua berdalih, baru pertama kali mengenakan seragam itu. Selama ini pakaian tersebut ia simpan dalam lemari. “Baru sebulan aku beli dan belum pernah aku kenakan sama sekali. Baru kali ini saja aku kenakan,” kilahnya.

Tua beralasan mengenakan seragam aparat karena ingin bertemu kekasih hati, Halimah yang dikenalnya via facebook. Pada Halimah dia mengaku PM berpangkat kapten. “Sudah kepalang basah ngaku kapten ama cewek yang kukenal lewat facebook. Makanya aku pakai seragam ini untuk ketemuan dengan dia,” kata Tua yang menolak menceritakan lebih rinci mengenai hubungan dirinya dengan Halimah dan perempuan lainnya yang menjadi korban penipuannya.

Kasub Danpom Binjai Lettu Wigus mengakui, kalau ada pihaknya mengamankan TNI gadungan ini. Setelah diinterogasi, diketahui selama ini pelaku menggunakan baju tersebut untuk mengelabui wanita yang dikenalnya. “Kita sempat amankan dan kini sudah kita serahkan ke Polres Binjai. Memang berdasarkan dari pengakuan dan penyidikan dari pihak kita. Ada beberapa korban yang sudah terbuai akan tipu muslihatnya,” tegas Lettu Wigus. (bam/mar/smg/deo)

Tua Harjo Sitompul, guru yang menyaru sebagai PM, di ruang Propos Polres Binjai
Tua Harjo Sitompul, guru yang menyaru sebagai PM, di ruang Propos Polres Binjai

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Bermodalkan seragam Polisi Militer (PM) berpangkat Kapten, Tua Harjo Sitompul (37), mencoba memperdaya seluruh wanita yang dikenalnya di akun Facebook (FB), guna mendapatkan keuntungan. Bahkan, akal bulus pria yang sebenarnya berprofesi sebagai guru dan menetap di Jl. Balai Desa, Dusun IV, Gang Setia, Kel. Helvetia, Kec. Sunggal, memikat hati banyak wanita.

Salah seorang korbannya bernama Halimah, warga Pinang Baris, Sunggal, sempat dijanjikan akan dinikahi, hari ini, Senin (24/2). Namun, akal bulusnya terbongkar sudah. Pelaku penipuan ini diamankan anggota Sub Danpom Binjai yang melihat ada keganjilan dari seragam yang dikenakannya. Pria ini pun digelandang ke pihak kepolisian guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, Minggu (23/2) siang.

Cerita penangkapan ini berawal ketika dirinya janji bertemu di salah satu stand Binjai Supermall dengan Halimah. Mengenakan seragam aparat dibalut jaket hitam, Tua Harjo berjalan gagah di tengah keramaian seraya menunggu pujaan hatinya.

Melihat banyak mata memandang, Tua bukannya risih. Dia malah membuka jaket dan menampakkan seragam yang lengkap dengan pangkat kapten. Namun seorang petugas Intel Sub Danpom Binjai yang berada di lokasi itu melihat keganjilan dari pakaian yang dikenakan Tua. Karena baju yang dikenakan merupakan pakaian seragam Polisi Militer. Sementara, pangkat yang dikenakannya milik pasukan Armed.

Penasaran, petugas ini pun mendekati Tua dan menanyakan Kartu Tanda Anggota (KTA). Kontan saja Tua gugup. Ucapannya yang berbelit-belit membuat petugas yakin pria ini merupakan aparat gadungan. Saat itu juga, dia pun diboyong ke kantor Sub Dan Pom Binjai.

Saat ditemui, Tua mengakui baju itu dibelinya di toko. Lalu baju tersebut dijahitnya sesuai dengan ukuran badannya. “Aku beli bang dan kujahit untuk kukenakan suatu waktu,” kata dia. Tua berdalih, baru pertama kali mengenakan seragam itu. Selama ini pakaian tersebut ia simpan dalam lemari. “Baru sebulan aku beli dan belum pernah aku kenakan sama sekali. Baru kali ini saja aku kenakan,” kilahnya.

Tua beralasan mengenakan seragam aparat karena ingin bertemu kekasih hati, Halimah yang dikenalnya via facebook. Pada Halimah dia mengaku PM berpangkat kapten. “Sudah kepalang basah ngaku kapten ama cewek yang kukenal lewat facebook. Makanya aku pakai seragam ini untuk ketemuan dengan dia,” kata Tua yang menolak menceritakan lebih rinci mengenai hubungan dirinya dengan Halimah dan perempuan lainnya yang menjadi korban penipuannya.

Kasub Danpom Binjai Lettu Wigus mengakui, kalau ada pihaknya mengamankan TNI gadungan ini. Setelah diinterogasi, diketahui selama ini pelaku menggunakan baju tersebut untuk mengelabui wanita yang dikenalnya. “Kita sempat amankan dan kini sudah kita serahkan ke Polres Binjai. Memang berdasarkan dari pengakuan dan penyidikan dari pihak kita. Ada beberapa korban yang sudah terbuai akan tipu muslihatnya,” tegas Lettu Wigus. (bam/mar/smg/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/