26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ikut Membunuh untuk Buktikan Ketulusan Cinta

Pelaku pembunuhan Sara. pasangan kekasih Hafidz dan Sifa.
Pelaku pembunuhan Sara. pasangan kekasih Hafidz dan Sifa.

SUMUTPOS.CO – Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafitd (19) dan kekasihnya Assyifa Ramadhani alias Sifa (19) sempat menyangkal aksi pembunuhanan yang mereka lakukan pada Ade Sara Angelina Suroto (19). Namun, setelah berulang kali ditanya oleh polisi, akhirnya keduanya mengakui tindakan keji tersebut.

“Awalnya mereka sempat berkelit, tapi dengan teknik kita, akhirnya dia menjawab. Dia mengakui semua perbuatannya, bisa runut dari A sampai Z,” kata Kasat Reskrim Polres Bekasi Kota, Kompol Nuredy Irwansyah.

Dalam menjawab pertanyaan penyidik, kedua mahasiswa Kalbis Institute tersebut tak menunjukkan banyak ekspresi. Hafitd dan Sifa membeberkan perbuatan mereka tanpa berbelit-belit.

“Kedua pelaku saat diperiksa menjawab pertanyaan dengan datar dan saat ditanya menjawab tanpa berbelit-belit. Rasa bersalah pasti ada, tapi itu ada di hati nurani dia dan yang tahu hanya dia dan Tuhan,” ujar Nuredy.

Nuredy menuturkan bahwa Hafitd dan Sifa dalam keadaan sadar saat menyiksa dan membunuh Ade Sara. Mereka berdua tidak dalam pengaruh obat-obatan dan kondisi jiwanya baik. “Tidak ada pengaruh obat sama sekali dan dia melakukan secara sadar,” pungkasnya.

Mereka mengakui merencanakan pembunuhan Sara. “Saya merencanakan seminggu sebelumnya,” kata Hafitd.

Berbeda dengan Hafitd yang sempat diam saat ditanya, Sifa dengan tegas dan cepat menjawab saat ditanya mengapa membunuh Sara? “Karena sakit hati,” katanya.

Ketika ditanya lagi, apakah motifnya cemburu atau faktor lain, Sifa menjawab, “Iya”.

Ketika dicecar mengapa cemburu, Sifa menjawab, “Hubungan saya sama korban”.

Keikutsertaan Sifa dalam pembunuhan yang direncanakan mantan pacar korban itu, tak lain karena demi cintanya pada Hafitd.

“Assyifa ini pacar baru Hafitd (HF), dia cemburu kalau nantinya HF kembali ke Sara,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan.

Dijelaskan Rikwanto, pasangan sejoli itu telah merencanakan aksi pembunuhan korban itu satu minggu sebelum korban dieksekusi di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (4/3) malam lalu. Hafitd sendiri merencanakan pembunuhan terhadap Sara karena sakit hati, korban tidak mau dihubungi lagi setelah putus.

“Akhirnya mereka bersepakat untuk membunuh korban, dicarilah waktu dan caranya yang tepat untuk membunuh korban,” imbuh Rikwanto.

Lantaran Hafitd tidak bisa mengajak korban bertemu, akhirnya ia memperalat pacar barunya itu, Sifa, untuk menghubungi korban. Sifa menghubungi korban pada Selasa (4/3) lalu untuk bertemu di dekat tempat les bahasa Jerman korban, di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

Assyifa Ramadhani alias Sifa (19) menyatakan penyesalannya telah mengeksekusi Ade Sara Angelina Suroto (19) bersama kekasihnya, Ahmad Imam Al-Hafitd (19). Dia mengaku khilaf dan meminta maaf kepada seluruh pihak atas perbuatannya tersebut.

“Saya khilaf. Saya lakuin semuanya. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada warga. Saya minta maaf atas perbuatan saya kepada semuanya. Saya mohon dimaafkan,” ungkap Sifa.

Sifa menyampaikan pertanyaan itu didampingi oleh Hafitd yang juga mengenakan baju tahanan dan wajahnya ditutupi. Begitu pula dengan Hafitd, yang menyatakan permintaan maafnya.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya pada keluarga korban, pada kerabat, dan semuanya. Saya mohon dimaafkan sebesar-besarnya,” tutur Hafitd.

 

AYAH ASYIFA BEKERJA DI SAMSAT

Assyifa Ramadhani Sulaiman tinggal di daerah Jatinegara, Jakarta Timur. Bapak Asyifa tercatat sebagai pegawai di Samsat Jakarta Timur.

“Syifa anak keempat dari enam bersudara. Bapaknya Iwan kerja di Samsat Jakarta Timur. Sudah 4 tahun,” jelas Genu, tetangga Syifa di Jalan BB, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (7/3).

Sedangkan ibu Syifa, Asmariyatih bekerja sebagai agen Multi Level Marketing. Ibu Syifa pergi ke Kalimantan sejak beberapa hari lalu.

Dalam kesehariannya, keluarga Syifa tergolong keluarga baik-baik. “Terbuka dan ramah kok,” terang Genu lagi.

Tetapi keadaan itu berubah mendadak setelah kabar pembunuhan oleh Syifa terkuak.

“Sejak tadi pagi pintunya tertutup biasanya pintunya selalu terbuka. Afifah, adik Syifa kelas 1, cerita ke anak saya katanya kaka Syifa nangis katanya gara-gara Ade Sara,” tambah dia.

Dari pantauan wartawan kediaman Syifa di Jalan BB RT 04 RW 14 No 30 Cipinang Muara, Jakarta Timur terlihat sepi. Terlihat rumah Syifa yang bercat hijau dan biru masih berantakan karena tengah direnovasi.

Menurut pengakuan para tetangga, keluarga Syifa telah pergi. Belum jelas kemana keluarga Syifa pergi.

“Ayah Syifa pergi tadi naik mobil dengan semua keluarganya,” tutup Genu. (net/bbs/fal)

Pelaku pembunuhan Sara. pasangan kekasih Hafidz dan Sifa.
Pelaku pembunuhan Sara. pasangan kekasih Hafidz dan Sifa.

SUMUTPOS.CO – Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafitd (19) dan kekasihnya Assyifa Ramadhani alias Sifa (19) sempat menyangkal aksi pembunuhanan yang mereka lakukan pada Ade Sara Angelina Suroto (19). Namun, setelah berulang kali ditanya oleh polisi, akhirnya keduanya mengakui tindakan keji tersebut.

“Awalnya mereka sempat berkelit, tapi dengan teknik kita, akhirnya dia menjawab. Dia mengakui semua perbuatannya, bisa runut dari A sampai Z,” kata Kasat Reskrim Polres Bekasi Kota, Kompol Nuredy Irwansyah.

Dalam menjawab pertanyaan penyidik, kedua mahasiswa Kalbis Institute tersebut tak menunjukkan banyak ekspresi. Hafitd dan Sifa membeberkan perbuatan mereka tanpa berbelit-belit.

“Kedua pelaku saat diperiksa menjawab pertanyaan dengan datar dan saat ditanya menjawab tanpa berbelit-belit. Rasa bersalah pasti ada, tapi itu ada di hati nurani dia dan yang tahu hanya dia dan Tuhan,” ujar Nuredy.

Nuredy menuturkan bahwa Hafitd dan Sifa dalam keadaan sadar saat menyiksa dan membunuh Ade Sara. Mereka berdua tidak dalam pengaruh obat-obatan dan kondisi jiwanya baik. “Tidak ada pengaruh obat sama sekali dan dia melakukan secara sadar,” pungkasnya.

Mereka mengakui merencanakan pembunuhan Sara. “Saya merencanakan seminggu sebelumnya,” kata Hafitd.

Berbeda dengan Hafitd yang sempat diam saat ditanya, Sifa dengan tegas dan cepat menjawab saat ditanya mengapa membunuh Sara? “Karena sakit hati,” katanya.

Ketika ditanya lagi, apakah motifnya cemburu atau faktor lain, Sifa menjawab, “Iya”.

Ketika dicecar mengapa cemburu, Sifa menjawab, “Hubungan saya sama korban”.

Keikutsertaan Sifa dalam pembunuhan yang direncanakan mantan pacar korban itu, tak lain karena demi cintanya pada Hafitd.

“Assyifa ini pacar baru Hafitd (HF), dia cemburu kalau nantinya HF kembali ke Sara,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan.

Dijelaskan Rikwanto, pasangan sejoli itu telah merencanakan aksi pembunuhan korban itu satu minggu sebelum korban dieksekusi di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (4/3) malam lalu. Hafitd sendiri merencanakan pembunuhan terhadap Sara karena sakit hati, korban tidak mau dihubungi lagi setelah putus.

“Akhirnya mereka bersepakat untuk membunuh korban, dicarilah waktu dan caranya yang tepat untuk membunuh korban,” imbuh Rikwanto.

Lantaran Hafitd tidak bisa mengajak korban bertemu, akhirnya ia memperalat pacar barunya itu, Sifa, untuk menghubungi korban. Sifa menghubungi korban pada Selasa (4/3) lalu untuk bertemu di dekat tempat les bahasa Jerman korban, di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

Assyifa Ramadhani alias Sifa (19) menyatakan penyesalannya telah mengeksekusi Ade Sara Angelina Suroto (19) bersama kekasihnya, Ahmad Imam Al-Hafitd (19). Dia mengaku khilaf dan meminta maaf kepada seluruh pihak atas perbuatannya tersebut.

“Saya khilaf. Saya lakuin semuanya. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada warga. Saya minta maaf atas perbuatan saya kepada semuanya. Saya mohon dimaafkan,” ungkap Sifa.

Sifa menyampaikan pertanyaan itu didampingi oleh Hafitd yang juga mengenakan baju tahanan dan wajahnya ditutupi. Begitu pula dengan Hafitd, yang menyatakan permintaan maafnya.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya pada keluarga korban, pada kerabat, dan semuanya. Saya mohon dimaafkan sebesar-besarnya,” tutur Hafitd.

 

AYAH ASYIFA BEKERJA DI SAMSAT

Assyifa Ramadhani Sulaiman tinggal di daerah Jatinegara, Jakarta Timur. Bapak Asyifa tercatat sebagai pegawai di Samsat Jakarta Timur.

“Syifa anak keempat dari enam bersudara. Bapaknya Iwan kerja di Samsat Jakarta Timur. Sudah 4 tahun,” jelas Genu, tetangga Syifa di Jalan BB, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (7/3).

Sedangkan ibu Syifa, Asmariyatih bekerja sebagai agen Multi Level Marketing. Ibu Syifa pergi ke Kalimantan sejak beberapa hari lalu.

Dalam kesehariannya, keluarga Syifa tergolong keluarga baik-baik. “Terbuka dan ramah kok,” terang Genu lagi.

Tetapi keadaan itu berubah mendadak setelah kabar pembunuhan oleh Syifa terkuak.

“Sejak tadi pagi pintunya tertutup biasanya pintunya selalu terbuka. Afifah, adik Syifa kelas 1, cerita ke anak saya katanya kaka Syifa nangis katanya gara-gara Ade Sara,” tambah dia.

Dari pantauan wartawan kediaman Syifa di Jalan BB RT 04 RW 14 No 30 Cipinang Muara, Jakarta Timur terlihat sepi. Terlihat rumah Syifa yang bercat hijau dan biru masih berantakan karena tengah direnovasi.

Menurut pengakuan para tetangga, keluarga Syifa telah pergi. Belum jelas kemana keluarga Syifa pergi.

“Ayah Syifa pergi tadi naik mobil dengan semua keluarganya,” tutup Genu. (net/bbs/fal)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/