26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Nenek dan Cucu Tewas Terpanggang

Foto: Tuntun/PM Toko Ni'mah yang menjual alat-alat tulis dan kantor terbakar di Jalan Teuku Cik Di Tiro Medan, Senin (17/3) pukul 01.30 Wib. Amnah Nasution (75) dan cucunya Warda boru Lubis (14), tewas terpanggang.
Foto: Tuntun/PM
Toko Ni’mah yang menjual alat-alat tulis dan kantor terbakar di Jalan Teuku Cik Di Tiro Medan, Senin (17/3) pukul 01.30 Wib. Amnah Nasution (75) dan cucunya Warda boru Lubis (14), tewas terpanggang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang nenek, Amnah Nasution (75) dan cucu kesayangannya Warda boru Lubis (14), tewas terpanggang, setelah ruko yang mereka tempati di Jalan Teuku Cik Di Tiro Medan musnah terbakar.

Kebakaran yang terjadi Senin (17/3) pukul 01.30 Wib itu diduga berasal dari korsleting listrik di bagian dapur rumah sekaligus wartel milik Roy Sirait bernomor 14/96. Lantaran saat kejadian pemilik rumah berada di luar rumah, api dengan cepat membesar dan menjalar ke rumah tetangganya yakni toko Ni’mah, milik Amnah Nasution yang menjual alat-alat tulis dan kantor.

Malang, Amnah yang tertidur pulas besama cucu kesayangannya di lantai dua terlambat bangun. Alhasil kobaran api membuat keduanya terperangkap di lantai dua.

Warga yang mulai heboh berupaya memberikan bantuan dengan menyiram api dengan air seadanya. Mereka pun meneriaki Amnah dan cucunya supaya keluar dari rumah. Naas keduanya tak berhasil keluar dan diketahui tewas terbakar.

Api yang lambat dijinakkan selanjutnya membakar rumah makan milik Nuri. Bangunan berlantai dua itu pun ludes terbakar.

Selang beberapa menit kemudian, sekitar 10 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Upaya petugas pemadam kebakaran membuahkan hasil. Api padam, dan warga berupaya melakukan pencarian terhadap Amnah dan cucunya Warda. Di kamar lantai dua ruko ditemukan keduanya tewas dengan kondisi terpanggang.

Amnah dalam posisi telentang, sementara Warda tak jauh di sebelahnya dengan posisi memeluk tubuh neneknya. Petugas langsung mengevakuasi jenazah keduanya dengan menggunakan tangga usai menjebol dinding lantai dua.

Keluarga korban pun histeris dan berteriak saat kedua jenazah diturunkan dari dalam rumah. “Allahu Akbar. Astagfirullah! Kok bisa kayak ginilah kejadiannya,” teriak Widya boru Lubis (25).

Bahkan wanita berkulit putih ini sempat mencoba menerobos petugas yang melakukan pemadaman api dengan berusaha masuk ke dalam rumah, namun  dihalau oleh petugas pemadam kebakaran.

“Dia nenekku, sama cucu kesayangannya, mereka tinggal bersama,” jerit Widya yang merupakan kakak kandung Warda, saat kedua jenazah dievakuasi petugas.

Warga sekitar pun berkerumun di sekitar lokasi kejadian untuk melihat kejadian tersebut sambil mengabadikannya dengan menggunakan kamera hape. Bahkan warga sekitar memanjat mobil pemadam kebakaran agar bisa melihat proses evakuasi kedua jenazah yang berada dilantai 2 rumah.

Setelah diturunkan, kedua jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Pirngadi Medan untuk keperluan visum.

Menurut keterangan Muslim (25) warga sekitar, api berasal dari rumah Roy Sirait. “Kalau apinya nggak tau gara-gara apa, tapi api itu dari rumah si Roy, dari bagian belakang rumahnya,” terang pemuda yang tidak memakai baju ini lantaran berusaha memadamkan api.

Lanjut Muslim, saat kejadian tidak ada orang di dalam rumah Roy, bahkan mobil Daihatsu Terios silver BK 311 YM, miliknya terpaksa dikeluarkan warga secara paksa dari garasi mobil. “Nggak ada orang di rumah si Roy, mobilnya ini aja kami paksa keluarkan, kalau gak udah meledak mobilnya ini,” jelasnya.

M. Iqbal Laude, Lurah Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, mengaku sangat mengenal sosok Amnah dan cucunya Warda. “Korban ini (Amnah) sudah lama tinggal disitu dan setiap malam biasanya memang cucunya itu (Warda) yang menemaninya. Mungkin karena tertidur, jadinya tak mengetahui kalau ada api yang sudah membakar,” jelasnya, tanpa bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut saat ditemui di ruang instalasi jenazah RSUD dr Pirngadi Medan. (bay/bd)

Foto: Tuntun/PM Toko Ni'mah yang menjual alat-alat tulis dan kantor terbakar di Jalan Teuku Cik Di Tiro Medan, Senin (17/3) pukul 01.30 Wib. Amnah Nasution (75) dan cucunya Warda boru Lubis (14), tewas terpanggang.
Foto: Tuntun/PM
Toko Ni’mah yang menjual alat-alat tulis dan kantor terbakar di Jalan Teuku Cik Di Tiro Medan, Senin (17/3) pukul 01.30 Wib. Amnah Nasution (75) dan cucunya Warda boru Lubis (14), tewas terpanggang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang nenek, Amnah Nasution (75) dan cucu kesayangannya Warda boru Lubis (14), tewas terpanggang, setelah ruko yang mereka tempati di Jalan Teuku Cik Di Tiro Medan musnah terbakar.

Kebakaran yang terjadi Senin (17/3) pukul 01.30 Wib itu diduga berasal dari korsleting listrik di bagian dapur rumah sekaligus wartel milik Roy Sirait bernomor 14/96. Lantaran saat kejadian pemilik rumah berada di luar rumah, api dengan cepat membesar dan menjalar ke rumah tetangganya yakni toko Ni’mah, milik Amnah Nasution yang menjual alat-alat tulis dan kantor.

Malang, Amnah yang tertidur pulas besama cucu kesayangannya di lantai dua terlambat bangun. Alhasil kobaran api membuat keduanya terperangkap di lantai dua.

Warga yang mulai heboh berupaya memberikan bantuan dengan menyiram api dengan air seadanya. Mereka pun meneriaki Amnah dan cucunya supaya keluar dari rumah. Naas keduanya tak berhasil keluar dan diketahui tewas terbakar.

Api yang lambat dijinakkan selanjutnya membakar rumah makan milik Nuri. Bangunan berlantai dua itu pun ludes terbakar.

Selang beberapa menit kemudian, sekitar 10 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Upaya petugas pemadam kebakaran membuahkan hasil. Api padam, dan warga berupaya melakukan pencarian terhadap Amnah dan cucunya Warda. Di kamar lantai dua ruko ditemukan keduanya tewas dengan kondisi terpanggang.

Amnah dalam posisi telentang, sementara Warda tak jauh di sebelahnya dengan posisi memeluk tubuh neneknya. Petugas langsung mengevakuasi jenazah keduanya dengan menggunakan tangga usai menjebol dinding lantai dua.

Keluarga korban pun histeris dan berteriak saat kedua jenazah diturunkan dari dalam rumah. “Allahu Akbar. Astagfirullah! Kok bisa kayak ginilah kejadiannya,” teriak Widya boru Lubis (25).

Bahkan wanita berkulit putih ini sempat mencoba menerobos petugas yang melakukan pemadaman api dengan berusaha masuk ke dalam rumah, namun  dihalau oleh petugas pemadam kebakaran.

“Dia nenekku, sama cucu kesayangannya, mereka tinggal bersama,” jerit Widya yang merupakan kakak kandung Warda, saat kedua jenazah dievakuasi petugas.

Warga sekitar pun berkerumun di sekitar lokasi kejadian untuk melihat kejadian tersebut sambil mengabadikannya dengan menggunakan kamera hape. Bahkan warga sekitar memanjat mobil pemadam kebakaran agar bisa melihat proses evakuasi kedua jenazah yang berada dilantai 2 rumah.

Setelah diturunkan, kedua jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Pirngadi Medan untuk keperluan visum.

Menurut keterangan Muslim (25) warga sekitar, api berasal dari rumah Roy Sirait. “Kalau apinya nggak tau gara-gara apa, tapi api itu dari rumah si Roy, dari bagian belakang rumahnya,” terang pemuda yang tidak memakai baju ini lantaran berusaha memadamkan api.

Lanjut Muslim, saat kejadian tidak ada orang di dalam rumah Roy, bahkan mobil Daihatsu Terios silver BK 311 YM, miliknya terpaksa dikeluarkan warga secara paksa dari garasi mobil. “Nggak ada orang di rumah si Roy, mobilnya ini aja kami paksa keluarkan, kalau gak udah meledak mobilnya ini,” jelasnya.

M. Iqbal Laude, Lurah Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, mengaku sangat mengenal sosok Amnah dan cucunya Warda. “Korban ini (Amnah) sudah lama tinggal disitu dan setiap malam biasanya memang cucunya itu (Warda) yang menemaninya. Mungkin karena tertidur, jadinya tak mengetahui kalau ada api yang sudah membakar,” jelasnya, tanpa bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut saat ditemui di ruang instalasi jenazah RSUD dr Pirngadi Medan. (bay/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/