29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tiga Anggota IPK Dibacok

Dua unit sepeda motor diamankan petugas dari lokasi bentrok antarpemuda di Binjai.
Dua unit sepeda motor diamankan petugas dari lokasi bentrok antarpemuda di Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sei Mencirim mendadak mencekam. Dua kelompok organisasi kepemudaan terlibat bentrok, Sabtu (22/3) pukul 16.00 Wib. Sedikitnya 3 anggota Ikatan Pemuda Karya (IPK) menderita luka parah akibat kena bacok parang dan dicangkul.

Anggota IPK yang terluka itu adalah Arfan (35), mengalami luka bacok di bagian tangan, kaki dan mata sebelah kanan. Zainal Arifin, terkena bacok di bagian kepala, serta Mahadi (26) bercucuran darah akibat dipukul menggunakan  cangkul.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa berdarah ini berawal ketika kader IPK memasang plang organisasi di Jalan Diponegoro, persimpangan Jalan Juanda, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur.

Selesai memasang plang IPK di wilayah yang disebut-sebut basis Pemuda Pancasila (PP) Binjai itu, tiba-tiba seorang pemuda tidak dikenal (OTK) menumbangkannya.

Mengetahui plang organisasinya dirusak, delapan kader IPK langsung datang guna memperbaiki plang tersebut. Mereka tak senang dan melakukan pencarian terhadap pelaku.

Nah, saat melintas di Jalan Diponegoro, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, datang salah seorang pemuda mengendarai sepeda motor memancing-mancing keributan.

Merasa dilecehkan, kedelapan anggota IPK itu pun melakukan pengejaran dengan menggunakan 4 sepeda motor, dan saling berboncengan. Tiba di sebuah perkebunan duku, tepatnya di depan sebuah masjid, kehadiran kedelapan anggota IPK ini ternyata sudah ditunggu sekelompok pemuda.

Salah satu korban mengenali kalau yang menunggu mereka adalah Amat Dongkang.  “Salah satunya Amat Dongkang. Dia pakai ikat kepala warna hitam,” jelas salah satu korban, anggota IPK diamini rekannya saat ditemui di rumah sakit.

Perkelahian pun tak terhindarkan. Tanpa persiapan yang berarti, ke-8 anggota IPK ini dihajar beberapa pria yang membawa senjata tajam. Hal ini membuat mereka kocar-kacir menyelamatkan diri.

Sementara, warga yang menyaksikan ketakutan dan tidak mau ikut campur dalam masalah ini. Warga hanya memilih diam dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Belum polisi tiba, darah sudah tumpah di lokasi kejadian.

Beruntung, para korban dapat melarikan diri serta meminta pertolongan. Sejurus kemudian mereka dirawat di klinik Juanda Jalan Juanda, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur.

Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan pengamanan dan membubarkan kedua kelompok. Dari TKP petugas Sat Sabhara Polres Binjai mengamankan dua unit sepeda motor. Sementara itu, warga mulai berkerumun di sekitar Klinik Juanda tempat ketiga korban dirawat. (tim)

Dua unit sepeda motor diamankan petugas dari lokasi bentrok antarpemuda di Binjai.
Dua unit sepeda motor diamankan petugas dari lokasi bentrok antarpemuda di Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sei Mencirim mendadak mencekam. Dua kelompok organisasi kepemudaan terlibat bentrok, Sabtu (22/3) pukul 16.00 Wib. Sedikitnya 3 anggota Ikatan Pemuda Karya (IPK) menderita luka parah akibat kena bacok parang dan dicangkul.

Anggota IPK yang terluka itu adalah Arfan (35), mengalami luka bacok di bagian tangan, kaki dan mata sebelah kanan. Zainal Arifin, terkena bacok di bagian kepala, serta Mahadi (26) bercucuran darah akibat dipukul menggunakan  cangkul.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa berdarah ini berawal ketika kader IPK memasang plang organisasi di Jalan Diponegoro, persimpangan Jalan Juanda, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur.

Selesai memasang plang IPK di wilayah yang disebut-sebut basis Pemuda Pancasila (PP) Binjai itu, tiba-tiba seorang pemuda tidak dikenal (OTK) menumbangkannya.

Mengetahui plang organisasinya dirusak, delapan kader IPK langsung datang guna memperbaiki plang tersebut. Mereka tak senang dan melakukan pencarian terhadap pelaku.

Nah, saat melintas di Jalan Diponegoro, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, datang salah seorang pemuda mengendarai sepeda motor memancing-mancing keributan.

Merasa dilecehkan, kedelapan anggota IPK itu pun melakukan pengejaran dengan menggunakan 4 sepeda motor, dan saling berboncengan. Tiba di sebuah perkebunan duku, tepatnya di depan sebuah masjid, kehadiran kedelapan anggota IPK ini ternyata sudah ditunggu sekelompok pemuda.

Salah satu korban mengenali kalau yang menunggu mereka adalah Amat Dongkang.  “Salah satunya Amat Dongkang. Dia pakai ikat kepala warna hitam,” jelas salah satu korban, anggota IPK diamini rekannya saat ditemui di rumah sakit.

Perkelahian pun tak terhindarkan. Tanpa persiapan yang berarti, ke-8 anggota IPK ini dihajar beberapa pria yang membawa senjata tajam. Hal ini membuat mereka kocar-kacir menyelamatkan diri.

Sementara, warga yang menyaksikan ketakutan dan tidak mau ikut campur dalam masalah ini. Warga hanya memilih diam dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Belum polisi tiba, darah sudah tumpah di lokasi kejadian.

Beruntung, para korban dapat melarikan diri serta meminta pertolongan. Sejurus kemudian mereka dirawat di klinik Juanda Jalan Juanda, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur.

Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan pengamanan dan membubarkan kedua kelompok. Dari TKP petugas Sat Sabhara Polres Binjai mengamankan dua unit sepeda motor. Sementara itu, warga mulai berkerumun di sekitar Klinik Juanda tempat ketiga korban dirawat. (tim)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/